Cara Memecahkan Persoalan Dan Alternatif Solusinya
Untuk mengambil keputusan yang sempurna kita harus memiliki beberapa alternatif untuk dipilih. Pemilihan ini ialah syarat untuk memecahkan masalah. Apabila kita tidak memiliki alternatif untuk dipilih, berarti kita tidak memiliki keputusan apapun untuk diambil.
Dalam penyusunan alternatif diharapkan adanya dua faktor penting yaitu kreatifitas dan diskusi. Kreatifitas seseorang akan praktis muncul bila lingkungan/perusahaan mempersembahkan atau membuat suasana yang menunjang kreativitas. Hal ini sanggup dilakukan dengan hal-hal diberikut ini.
- komunikasi terbuka;
- kenikmatan dalam mencoba ide-ide baru;
- kenikmatan bekerja;
- menerima adanya kebutuhan akan perubahan-perubahan;
- mengutamakan laporan-laporan pengawasan dan perketatan pada peraturan.
Akan tetapi sebaliknya, kreativitas seseorang tidak akan muncul apabila ditempatkan pada lingkungan yang tertutup, komunikasi tidak terbuka dan dalani keadaan tertekan. Kreatifitas perusahaan itu tergantung pada orang-orang yang berada di dalamnya.
Faktor kedua, yaitu diskusi. Setiap orang yang duduk dalam suatu kelompok/komite atau panitia yang tidafk produktif sanggup mencicipi betapa kurang efisiennya memakai kelompok atau group untuk mengatasi masalah. Akan banyak waktu termembuang untuk diskusi yang berlarut-larut.
Sering orang takut mengemukakan pendapat mereka alasannya yaitu mereka takut untuk dibantah dan diKoreksi. Karena keadaan menyerupai ini, banyak orang merasa bahwa pemecahan masalah/pengambilan keputusan dalam kelompok kurang bermanfaa. Tetapi dalim kondisi yang tepat, group juga sanggup bermanfaa dalam menyusun alternatif.
Jika terdapat beberapa alternatif untuk memecahkan suatu duduk masalah kita harus sanggup menilainya. Penilaian pro (setuju) dan kontra (tidak setuju) wacana alternatif tersebut ialah tahap terpenting dalam menganalisis alternatif dalam memecahkan suatu masalah. Menurut Basu Shwasta ada tiga macam metode untuk menganalisa alternatif, yaitu : Operation Research, Capital Budgeting dan Break Event Analysts.
Operation Research
Istilah operation research, disebut juga management science, menyampaikan sejumlah metode matematis untuk menganalisis dan menuntaskan masalah-masalah. Operation research (O.R) ialah pendekatan utama untuk menuntaskan duduk masalah dengan pendekatan ilmiah.
Harvey Wagner menyampaikan bahwa operation research ialah suatu pendekatan ilmiah untuk menuntaskan masalah-masalah dalam manajemen. Penerapan operation research ini sanggup dilakukan melalui enam tahap, yaitu:
- merumuskan masalah;
- menciptakan model matematis untuk mewakili/menggambarkan sistem yang sedang diteliti;
- menciptakan pemecahan dari model tersebut;
- menguji model tersebut dan membuat penyelesaiannya;
- mengendalikan pemecahan tersebut.
Untuk melaksanakan operation research ada beberapa metode yang dapt diterapkan.
1. Linear Programming Linear Programming ini ialah metode matematis yang dipakai untuk mengatasi masalah-masalah alokasi sumber. Masalah alokasi sumber ini timbul jikalau terdapat sejumlah aktifitas untuk dilakukan, tetapi baik jumlah sumber yang ada maupun cara penerapannya sangat terbatas.
2. Teknik Antrian (Waiting Line/Queing Techniques) Teknik antrian ini sanggup dipakai untuk menganalisa beberapa alternatif dan mendapatkan penyelesaian optimal dari masalah-masalah yang timbul. Teknik ini banyak dijumpai dalam praktek. Misalnya, para manajer di supermarket ingin mengetahui berapa banyak kawasan perhitungan/pembayaran barang yang harus disediakan.
Jika terlalu banyak, tentunya mengakibatkan pemborosan perusahaan (untuk mengpenghasilan pegawai), sebaliknya jikalau terlalu sedikit sanggup membosankan pembeli untuk antri. Masalah antri sanggup terjadi pula pada sebuah bank yaitu di pecahan pelayanan konsumen (teller), petugas yang melayani penjualan tiket pesawat terbang, dan sebagainya.
3. Teori Keputusan Dalam mengambil keputusan, kebanyakin orang memakai probabilitas (kemungkinan) untuk beberapa alternatif yang tidak sama rnenurut perasaan saja. Setiap alternatif ditentukan probabilitasnya, biasanya dengan menggunkan decision tree (pohon keputusan).
4. Capital Budgetting Pengeluaran modal (capital expenditure) memerlukan keputusan-keputusan penting yang harus diambil. Semua itu memerlukan pengeluaran untuk modal dan akan kembali secara sedikit demi sedikit melalui Weuntungan/manfaat di masa menhadir. Pengambilan keputusan dalam pengeluaran modal (capital expenditure/budgetting) memerlukan empat tahap penting yaitu :
- menciptakan beberapa alternatif proyek investasi;
- mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing alternatif tersebut;
- memilih satu alternatif;
- menerapkan keputusan.
Ada dua prinsip yang sanggup digunakan, yaitu semakin besar semakin baik. Artinya manfaat yang lebih besar yaitu lebih baik daripada yang lebih kecil, selama hal-hal lain tidak berubah. Kedua, prinsip burung ditangan, artinya menfaat diawal lebih bauk daripada menfaat dikemudian hari, selama hal-hal lain tidak berubah, atau dengan kata lain seribu rupiah tahun depan lebih berharga daripada seribu rupiah lima tahun lagi.
Ada beberapa metode lain yang sanggup dipakai untuk mengevaluasi capital expenditure. Kebanyakan metode-metode tersebut memperhitungkan nilai waktu uang (time value ofrrzoney). Prosedur penghitungan nilai waktu uang ini disebut discounting.
5. Break Event Analysis (BEA) Analisa break event sanggup memmenolong kita untuk menentukan apakah volume penjualan akan menghasilkan laba atau kerugian. Break Event Point (BEP) itu sendiri ialah titik dimana penghasilan sama dengan biaya. Kaprikornus tidak terdapat kerugian ataupun laba pada titilk tersebut.
Ada beberapa konsep pokok dari penerapan analisa Break Event, yaitu :
- Ftxed Cost (biaya untuk mesin)
Biaya tetap ini tidak berubah (dalam kapasitas tertentu) meskipun volume produksi berubah. Artinya kita sanggup memakai mesin yang sama untuk memproduksi 100 unit, 500 unit atau 3000 unjt produk
- Variabel Cost (biaya materi baku)
Biaya variabel ini berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi.
- Penghasilan/pendapatan (revenue)
Penghasilan yaitu jumlah pendapatan yang diterima dari penjual produk. Misalnya, kita menjual 50 unit dengan harga Rp 1.000,00 per unit, maka penghasilan kita yaitu 50 x Rp 1.000,00 atau Rp 50.000,00 .
- Laba (Profit)
Laba ialah sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk menentukan titik Break Event sanggup dipakai suatu rumus :
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Cara Memecahkan Persoalan Dan Alternatif Solusinya"