Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri Dan Perbedaan Lingkungan Alami Dan Lingkungan Tercemari

Lingkungan yang masih alami tidak sama dengan yang sudah tercemar. Lingkungan alami ialah lingkungan atau ekosistem yang disusun oleh komponen biotik dan abiotik yang seimbang serta tidak terkontaminasi oleh polutan. Lingkungan terkontaminasi (terpolusi) ialah lingkungan atau ekosistem yang komponen-komponen penyusunnya (baik biotik maupun abiotik) tidak seimbang akhir masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebu

Kamu tidak perlu pergi jauh untuk merigetahui dan mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan alami dan tercemar. Ciri-ciri tersebut sanggup diamati di lingkungan sekitarmu, misalnya: 

1. Apabila engkau mengamati sebuah sungai, perhatikanlah kondisi airnya! 

Apakah air sungai tersebut mengalami perubahan warna, berbau busuk, atau dipenuhi oleh sampah? Jika sungai tersebut mengatakan keadaan menyerupai itu, maka dikatakan sudah tercemar. Namun sebaliknya, bila engkau melihat sungai yang airnya jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau, maka sungai itu masih alami. Di dalam sungai yang masih alami biasanya akan dijumpai tumbuhan dan binatang yang berguaka ragam, tidak demikian halnya dengan sungai yang tercemar. 

2. Di kawasan perkotaan biasanya jalan penuh sesak dengan kendaraan bermotor. 

Kondisi menyerupai ini mungkin menimbulkan matamu terasa pedih. Bahkan, pernapasanmu menjadi tidak nyaman lantaran udara yang dihirup banyak terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau mobil. Demikian pula kawasan tempat tinggal di sekitar pabrik, cerobong pabrik akan melepaskan asap atau partikel-partikel halus lain ke udara dan menimbulkan udara menjadi tidak segar lagi. 

Bila engkau menjumpai keadaan menyerupai ini, maka lingkungan tersebut sudah mengalami pencemaran udara. Sebaliknya, bila engkau berada di kawasan pedesaan yang banyak dijumpai oleh banyak sekali tumbuhan dan hewan, udaranya masih segar serta tidak banyak asap kendaraan atau pabrik, maka membuktikan bahwa lingkungan pedesaan itu masih murni dan belum tercemar. Berdasarkan contoh-contoh di atas diperlukan engkau bisa mengidentifikasi lingkungan terkontaminasi dan alami di daerahmu. 

Berdasarkan sifat zat pencemar, pencemaran lingkungan sanggup dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai diberikut.
  • Pencemaran kimiawi, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.
  • Pencemaran fisik, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, zat padat, dan gas.
  • Pencemaran biologis, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh banyak sekali macam mikrob penyebab penyakit. 

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, pencemaran lingkungan sanggup dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air, tanah, udara, dan suara. 

1. Pencemaran Air


Pencemaran air ialah kejadian masuknya zat atau komponen lain (polutan) ke dalam lingkungan perairan sehingga mutu air menurun. Oleh lantaran itu, kualitas air di suatu ekosistem sangat penting artinya bagi kehidupan. 

Apalagi bagi makhluk hidup di perairan, kualitas air sangat memilih kehidupannya. Jika suatu perairan sudah tercemar, maka kehidupan di dalamnya akan terganggu. Apakah air di lingkungan sekolahmu terbebas dari polutan? Untuk mencoba mengetahuinya.

Sumber-sumber pencemaran air, terutama berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian, dan hasil tambang. 

a. Limbah Industri
Limbah industri atau pabrik mengandung banyak sekali macam zat berbahaya, salah satunya logam berat. Beberapa unsur logam berat, menyerupai timbal, kadmium, dan raksa sangat berbahaya bagi insan bila masuk ke dalam tubuh. Apabila limbah pabrik yang mengandung logam berat dimembuang ke sungai, maka airnya menjadi tercemar. 

Air sungai yang sudah terkontaminasi akan mengalir ke bahari sehingga bahari menjadi terkontaminasi pula. Logam berat yang terlarut dalam air akan masuk ke dalam badan binatang bahari dan terkumpul di dalamnya. Jika binatang bahari yang sudah terkontaminasi logam berat kemudian dikonsumsi oleh manusia, maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya. 

Tubuh insan akan mengandung unsur logam terbanyak lantaran insan ialah karnivor puncak (dilihat kembali pembahasan wacana rantai masakan dan piramida masakan pada Bab 7). Peristiwa ini pernah terjadi di Teluk Minamata, Jepang. 

Para nelayan di kawasan tersebut memakan ikan yang sudah terkontaminasi raksa, karenanya sistem sarafnya mengalami kerusakan. Penyakit yang diakibatkan oleh penimbunan logam berat menyerupai itu dinamakan penyakit minamata. 

Limbah industri yang belum diolah bila masuk ke suatu perairan sanggup menimbulkan maut banyak organisme yang hidup di dalam perairan tersebut. 

Seluruh organisme yang mati, baik tumbuhan maupun hewan, selanjutnya mengalami proses pembusukan. Dekomposer membutuhkan banyak 02 dalam mengurai-kan senyawa-senyawa organik dari limbah atau bangkai organisme sehingga kadar 02 dalam perairan menipis. Menyusutnya kadar 02 menimbulkan perairan tersebut miskin 02 dan kondisi ini sangat besar lengan berkuasa terhadap populasi tumbuhan dan fauna di dalamnya.

Limbah industri yang mengendap di dasar perairan sanggup menimbulkan hal-hal sebagai diberikut.
  • Pendangkalan perairan.
  • Air menjadi kotor dan berubah warna menjadi hitam.
  • Muncul amis tidak sedap lantaran proses penguraian oleh dekomposer berlangsung secara tidak sempurna.

Untuk mencegah pencemaran perairan yang diakibatkan oleh limbah industri sanggup dilakukan dengan beberapa cara sebagai diberikut.
  • Setiap pabrik harus mempunyai tempat penampungan dan instalasi pengolahan limbah sehingga limbah yang dimembuang tidak mengurangi kualitas perairan.
  • Limbah industri yang mengandung unsur logam sanggup diatasi dengan menanam tumbuhan homogen alang-alang di sekitar tempat pemmembuangan limbah. Tumbuhan itu sanggup menyerap zat-zat beracun dari air limbah.
  • Sanksi aturan yang tegas bagi perusahaan yang sengaja memmembuang limbah tanpa melalui proses pengolahan terlebih lampau. 

b. Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk buatan yang hiperbola pada lahan pertanian sanggup menimbulkan peningkatan kerindangan ekosistem perairan, menyerupai kolam, danau, waduk, atau sungai. Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan termembuang bersama fatwa air. 

Pupuk ini menjadi polutan yang mengandung banyak hara mineral. Akibatnya, perkembangbiakan tumbuhan air menjadi sangat cepat. Peristiwa ini disebut eutrofikasi, yaitu proses perkembangbiakan tumbuhan air dengan cepat lantaran memperoleh zat masakan berlimpah dari pemupukan yang berlebihan. 

Misalnya, pada alga atau ganggang yang dikenal dengan istilah blooming algae.
Eutrofikasi menimbulkan permukaan air yang dipenuhi ganggang menghalangi masuknya sinar Matahari ke dalam perairan sehingga menghambat proses fotosintesis fitoplankton. Hal ini menjadikan kadar oksigen dalam air menurun.

Insektisida dipakai para petani untuk mengurangi jumlah hama yang menyerang lahan pertaniannya. Insektisida yang dipakai secara hiperbola dan terus-menerus sanggup mengganggu keseimbangan ekosistem. 

Selain membunuh hama tumbuhan pertanian, insektisida juga mematikan makhluk hidup lain yang bekerjsama bermanfaa dalam memmenolong penyerbukan atau serangga predator hama. Selain itu, hama akan menjadi kebal terhadap insektisida lantaran penerapan yang hiperbola dan terus-menerus tanpa mengikuti aturan pemakaian. Kalau hama sudah kebal terhadap insektisida, pada suatu ketika akan terjadi ledakan jumlah hama. 

Salah satu jenis insektisida yang sangat berbahaya ialah DDT (diklorodifeniltrikloroetana). Senyawa DDT tidak sanggup terurai di alam. Apabila senyawa ini secara tidak sengaja dikonsumsi oleh makhluk hidup, maka akan tertimbun di dalim badan lantaran tidak sanggup dicerna. 

Melalui proses rantai makanan, organisme yang berada di puncak piramida masakan akan teracuni oleh DDT dalam jumlah terbesar. Sebagai contoh, berkurangnya populasi burung Falconi formes disebabkan tingginya kadar DDT di dalam badan burung tersebut sehingga menimbulkan cangkang telur menipis dan simpel pecah. 

Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah pertanian sanggup dicegah dengan beberapa cara sebagai diberikut.
  • Penggunaan pupuk buatan sesuai takaran yang sudah ditentukan.
  • Tidak melaksanakan pemupukan ketika turun hujan.
  • Menggunakan pestisida yang simpel diuraikan oleh alam dan harus tepat dosis.
  • Pelaksanaan pertanian organik. 

Teknik ini memakai bahan-bahan organik untuk mengolah lahan dan mengatasi hama. Selain lebih hemat, limbah pertanian yang dihasilkan simpel terurai (ramah lingkungan) dan sanggup didaur ulang.

c. Limbah Rumah Tangga

Menumpuknya sampah di pinggir jalan atau di tempat-tempat tertentu, terutama di kawasan perkotaan, ialah pemandangan yang tidak abnormal lagi bagi kita. Sampah dan air membuangan yang mengandung detergen ialah limbab yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga sehari-hari. Limbah dalam jumlah besar yang masuk ke dalam perairan akan menimbulkan pencemaran ekosistem perairan. 

Selanjutnya, sampah akan diuraikan oleh mikroorganisme dan proses penguraian tersebut menjadikan kandungan oksigen dalam perairan menurun. Penurunan kandungan oksigen akan merugikan biota (makhluk hidup) perairan. 

Pencemaran oleh limbah detergen dalam perairan akan berakibat matinya mikroorganisme pengurai sehingga sampah yang menumpuk tidak cepat terurai. Hal ini akan menimbulkan pendangkalan perairan dan sanggup menimbulkan banjir. 

d. Limbah Minyak
Apakah engkau pernah mendengar diberita wacana kecelakaan kapal tanker (kapal khusus pengangkut benda cair) yang membawa materi bakar minyak bumi? Apakah yang akan terjadi? Kamu tentu sanggup menduga akibatnya. Biota di bahari akan terpengaruh pribadi oleh pencemaran minyak dan secara tidak pribadi akan besar lengan berkuasa pula terhadap organisme yang hidup di darat. 

Adanya lapisan minyak di permukaan bahari menimbulkan oksigen tidak sanggup berdifusi ke dalam air laut. Selain itu, sinar Matahari tidak bisa menembus seluruh permukaan bahari sehingga fitoplankton tidak sanggup berfotosintesis. 

2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah ialah kejadian masuknya polutan ke dalam tanah sehingga menurunkan kualitas tanah. Bahan pencemar tanah tidak ubahnya menyerupai materi pencemar air, yaitu mempunyai sifat yang tidak sama-beda. Ada yang pembongkarannya memerlukan banyak oksigen, contohnya sampah organik dan ada yang sukar untuk dihancurkan oleh mikrob tanah, contohnya plastik. Jika jumlah plastik dalam tanah terlalu banyak, maka tumbuhan akan susah tumbuh lantaran tanahnya tercemar.

Limbah industri yang mengandung logam berat sebagian akan menumpuk di dalam tanah dan sebagian lagi akan meresap ke dalam badan tumbuhan bersama air. Jika tumbuhan tersebut I dimakan hewan, maka suatu ketika akan masuk ke dalam badan manusia. Jelas hal ini akan membahayakan kesehatan manusia. 

Pernahkah di antara kalian melihat pemulung? Janganlah engkau memandang hina kepada para pemulung, meskipun pekerjaannya di tempat kumuh, mereka turut berjasa dalam menangani limbah plastik dan sampah lainnya. 

Sampah plastik dan kertas yang sudah dipisahkan oleh para pemulung akan disetorkan ke pabrik untuk didaur ulang. Sampah dari sisa tumbuhan dan kotoran binatang sanggup diolah menjadi pupuk kompos sehingga bermanfaa bagi tumbuhan dan bernilai ekonomis. 

Tanah yang terkontaminasi akan berdampak negatif bagi kehidupan. Dampak negatif tersebut, antara lain sebagai diberikut.
  • Kehidupan mikroorganisme tanah akan terganggu. Mikroorganisme tanah sangat berperan dalam proses penguraian.
  • Sifat fisik dan kimiawi tanah berubah sehingga menimbulkan penurunan kerindangan tanah.
  • Keseimbangan ekologis dalam ekosistem akan terganggu.

3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara ialah kejadian masuknya polutan ke dalam lapisan udara sehingga menurunkan kualitas udara. Pernahkah engkau memperhatikan kondisi udara di lingkungan sekolahmu? Nyamankah atau tidak? akan memmenolong kalian dalam mempelajari kondisi udara di lingkungan sekolah. 

Pada umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap hasil proses pembakaran materi bakar yang tidak tepat oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor. Gas atau asap tersebut ialah hasil oksidasi banyak sekali unsur penyusun materi bakar, menyerupai karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur oksida (S0x), dan nitrogen oksida (N0x).

a. Gas Karbon Monoksida (CO)
Karbon mon oksida atau CO ialah gas beracun yang sangat berbahaya bagi organisme, termasuk manusia. Gas CO di dalam badan lebih simpel diberikatan dengan hemoglobin (Hb) sehingga dalam peredaran darah Hb akan lebih banyak mengikat CO daripada oksigen (02). 

Pengikatan 02 dalam sel darah dipakai untuk menghasilkan energi bagi sel manusia. Apabila 70--80% Hb dalam darah sudah mengikat CO, maka sanggup menjadikan maut (mati lemas). Efek lain yang ditimbulkan CO terhadap manusia, antara lain menimbulkan stres pada jantung, sakit kepala, pening, dan mual.

b. Gas Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Namun, bila kadar CO2 dalam atmosfer meningkat, maka sanggup menghalangi pantulan gerah dari Bumi ke atmosfer. Akibatnya, gerah akan dipantulkan kembali ke Bumi sehingga permukaan Bumi menjadi lebih gerah. Peristiwa itu disebut imbas rumah beling (greenhouse effect). 

Efek rumah beling sanggup menaikkan suhu udara di Bumi (pemanasan global). Peinanasan global ialah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia. Selama 20 periode ini, kenaikan suhu diperkirakan antara 0,3-0,8°C Untuk 100 tahun ke depan, kenaikannva diperkirakan mencapai 4°C. Pemanasan global sanggup mengubah pola iklim di seluruh dunia. 

Manusia mendorong imbas rumah beling melalui pembakaran materi bakar fosil (misainva kerikil bara, gas alam, dan minyak bumi) vang menghasilkan CO2. Salah satu ancaman imbas rumah beling bagi peradaban di Bumi ialah mencairnya lapisan es di kawasan kutub. Akibatnya, permukaan bahari menjadi semakin tinggi yang akan rnenenggelamkan pulau-pulau kecil atau menvebabkan banjir di kawasan sekitar pantai.

c. Gas Belerang Oksida (S0) dan Nitrogen Oksida (NO)
Gas sulfur oksida, contohnya sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida, contohnya nitrogen dioksida (NO2) bila bereaksi dengan air membentuk persenyawaan yang bersifat asam sehingga sanggup menimbulkan hujan asam. 

Meski hujan yang turunpada umumnya bersifat sedikit asam, hujan asam yang disebabkan oleh polusi udara sangatlah berbahaya. Hujan asam ialah hujan yang terjadi ketika sinar Matahari menimbulkan pengikatan sulfur dioksida dan nitrogen oksida dengan 02 dan uap air di udara. 

Zat asam yang turun bersama hujan akan merusak tumbuhan, mikroorganisme tanah/air, dan mengganggu kehidupan binatang air tawar. Hujan asam sanggup merusak tumbuhan lantaran akan memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan nitrogen. 

Gas NOx dan SOx ialah polutan yang sanggup menghipnotis kesehatan manusia. Kedua senyawa ini sanggup menimbulkan iritasi paru-paru, mata, dan hidung. 

d. Klorofluorokarbon (CFC)
Di antara engkau tentu sudah banyak yang mengenal alat-alat perlengkapan rumah tangga ataupun kantor, contohnya lemari es, gas penyemprot kosmetik (seperti hair spray), dan alat pendingin ruangan atau AC (air conditioner). Alat-alat tersebut ada yang masih memakai materi pendingin berupa gas CFC.

Gas CFC sukar terurai, di atmosfer bisa bertahan dalam jangka waktu sangat lama. Agar sanggup hilang membutuhkan waktu sampai seratus tahun. Gas CFC yang bercampur dengan udara bisa merusak lapisan ozon, padahal lapisan ozon berfungsi melindungi organisme Bumi dari radiasi sinar ultraviolet Matahari. 

 Lingkungan yang masih alami tidak sama dengan yang sudah terkontaminasi Ciri dan Perbedaan Lingkungan Alami dan Lingkungan Tercemari

Kerusakan lapisan ozon dikenal dengan lubang ozone (ozone hole). Selain CFC, lapisan ozon juga menyusut akhir pelepasan halon (jenis gas yang sering dipakai pada alat penyemprot pemadam kebakaran).
Peningkatan radiasi sinar ultraviolet (UV) sangat membahayakan kehidupan di Bumi. Sinar ini sangat berbahaya lantaran beberapa alasan diberikut. 

  1. Meningkatkan risiko kanker kulit, khususnya bagi orang-orang berkulit terang.
  2. Mengurangi daya tahan sistem kekebalan tubuh.
  3. Menghancurkan alga sehingga membahayakan kehidupan laut.

Untuk mengurangi risiko akhir pencemaran udara, kita harus melaksanakan tindakan pencegahan. Beberapa cara pencegahan tersebffi, antara lain sebagai diberikut.
  • Mengurangi penerapan materi bakar fosil dan mengupayakan pengganti materi bakar fosil. Sekarang sedang dikembangkan kendaraan beroda empat dengan memakai tenaga surya dan listrik.
  • Mencegah penebangan hutan secara liar. Hutan ialah komponen penting untuk mengurangi kadar CO2 di udara melalui proses fotosintesis.
  • Menggalakkan dan memperluas penghijauan dan reboisasi.
  • Mencegah terjadinya kebakaran hutan.
  • Sebaiknya tidak mengkremasi materi beracun, menyerupai plastik, di tempat terbuka.
  • Perlu ada peraturan dan investigasi pengeluaran asap atau emisi kendaraan serta asap pabrik oleh pihak berwenang.
  • Industri perlu memakai pengganti CFC atau bahan-bahan perusak ozon lain dengan materi yang ramah lingkungan. 

4. Pencemaran Suara

Pencemaran bunyi ialah masuknya polutan berupa bunyi atau bunvi vang tidak diinginkan ke pemukiman penduduk. Pencemaran bunyi ditimbulkan oleh bunyi bising yang terus-menerus. Suara tersebut sanggup berasal dari mesin pembangkit listrik, mesin pabrik, mesin pesawat terbang, kereta api, motor, ataupun bunyi lainnya. 

Pencemaran bunyi sanggup meng-ganggu manusia. Menurut WHO (World Health Organization) batas bunyi yang tidak menimbulkan pencemaran, yaitu 55 desibel (dB). Desibel ialah satuan yang menyatakan kuat lemahnya suara. Suara berkekuatan 80 dB atau lebih sanggup menimbulkan gangguan terhadap organisme. 

Adanya polusi bunyi sanggup menimbulkan gangguan, terutama pada sistem telinga dan akan besar lengan berkuasa pula terhadap perubahan tekanan darah dan kesehatan jantung. Pencemaran bunyi sanggup dicegah dengan beberapa cara sebagai diberikut:
  • Tidak mendirikan pabrik di erat pemukiman penduduk.
  • Pembangunan bandara harus jauh dari tempat pemukiman penduduk.
  • Dianjurkan memakai alat peredam bunyi bagi karyawan pabrik di lingkungan bising.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Ciri Dan Perbedaan Lingkungan Alami Dan Lingkungan Tercemari"