Definisi Pengertian Problem Dan Bukan Masalah
Setiap orang yang hidup di dunia ini sanggup dipastikan memiliki masalah,baik ia sebagai pribadi atau individu maupun dalam kelompok, keluarga, organisasi atau kumpulan. Yang membedakan yakni besar kecilnya, berat entengnya atau susah dan gampangnya kasus yang dihadapi itu. Masalah yakni segala sesuatu yang sanggup menghabat tercapainya suatu tujuan yang akan dicapai.
Seorang wirausahawan yang menginginkan kesuksesan di dalam usaspesialuntuk tidak akan bias menghindarkan darinya dengan banyak sekali masalah. Masalah-masalah yang muncul harus dipecahkan dengan sebaik-baiknya dengan terlebih lampau dikenali persoalannya, diidentifikasi, dicari sebab-sebabnya, dan ditentukan jalan keluarnya.
A. Perbedaan Masalah dan Bukan Masalah
Apabila kita mengadakan rincian-rincian terhadap kasus yang dihadapi oleh manusia, maka dapatlah disebutkan ataupun dibedakan ada kasus yang dihadapi dan resikonya besar. Ada kasus yadg segera sanggup diselesaikan dan resikonya kecil, ada kasus yang penyelesaiannya bisa ditunda, ada kasus yang sifatnya pribadi, ada kasus yang sifatnya umum dan sosial, ada kasus teknis dan non teknis. Pendek kata, setiap orang memiliki kasus dan harus bisa menuntaskan masalahnya masing-masing. Baik kasus itu susah dipecahkan atau pun tidak.
Untuk sanggup membedakan apakah sesuatu itu ialah kasus atau bukan, mari kita ungkap kembali pengertian masalah. Masalah adalal; kendala yang dihadapi seseorang dalam mencapai tujuan dan orang tersebut tidak bisa memecahkannya pada ketika itu juga dan kemudian dalam kurun waktu tertentu bisa menyelesaikan, lantaran pengetahuan dan pedoman tertentu. Masalah yakni kesentidakboleh atau ketidakserasian antara sesuatu yang dibutuhkan dengan kenyataan sebenarnya.
Dari pengertian kasus tersebut diatas dapatlah dijelaskan apakah kasus itu ada ataukah tidak yakni dengan menilai kesesuaian antara yang direncanakan atau yang diharapkan, yaitu tujuan dengan hasil yang dicapai atau keadaan yang sebenarnya. Apabila hasil yang dibutuhkan tidak ada atau belum sesuai dengan yang direncanakan maka disitu ada masalah. Masalah tersebut apa dan bagaimana cara mengatasinya itu yang harus dicari.
Salah satu tanggung tanggapan para wirausaha yakni berusaha memecahkan kasus dalam perjuangan atau bisnis. Para wirausaha hendaknya sanggup menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya dan menarikdanunik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Ketrampilan yang diperoleh para wirausahawan akan menjadi bekal di dalam pemecahan kasus yang tepat, namun keputusan simpulan untuk pemecahan kasus yang paling baik tergantung kepada para wirausahawan itu sendiri.
Masalah yakni kendala yang dihadapi seseorang dalam mencapak, tujuan dan orang tersebut tidak bisa memecahkannya pada ketika itu juga dan kemudian dalam kurun waktu tertentu bisa menyelesaikannya lantaran pengetahuan dan pedoman tertentu.
B. Identifikasi Masalah dan Mencari Penyebabnya
Dalam mencari pemecahan kasus dan cara penyelesaian dalam dunia bisnis bergotong-royong tidaklah sukar apabila seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan tiruana isu serta data-data kasus sudah terkumpul maka kasus yang ada diidentifikasikan untuk sanggup diambil pemecahannya.
Sebelum mengambil keputusan biasanya dilakukan lebih lampau identifikasi suatu masalah. Mengenali kasus dengan cermat dan tajam ialah hal yang sangat penting. Sebelum mencapai suatu keputusan, kenalilah permasalahan yang ada secara jelas.dan menyeluruh. Hal ini juga berarti bahwa kita harus turut terlibat dalam permasalahan yang ada serta apa yang hrus mereka lakukan.
Mungkin adanya kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) meyebabkan penjualan menurun, atau mungkin ada kasus dengan meningkatnya aktivitas periklanan pesaing. Masalah-masalah ibarat ini biasa dijumpai setiap hari. Para pesaing ini menghend.aki tindakan yang cepat dan efektif untuk melemahkan perusahaan.
Pengidentifikasian kasus bukanlah ialah tindakan langsung. Satu anggapan umum yang keliru dalam mengidentifikasikan kasus yakni menekankan pada gejala-gejalanya saja. Sebagai contoh, kita ambil kasus dari tim konsultan yang disewa oleh para pemilik gedung kantor yang besar.
Para karyawan kantor dalam gedung tersebut merasa terganggu lantaran mereka harus menunggu usang untuk menggunkan elevator (tangga berjalan), dan banya.k penyewa yang mengancam akan pindah. Para pemilik gedung memanggil tim konsultan tersebut, dan menyampaikan bahwa masalahnya yakni adanya elevator-elevator yang ada kerjanya terlalu lambat.
Bagaimana kita mengatasi kasus tersebut jikalau berada di dalam tim konsultan tersebut? Jika kita menganggap ibarat para pemilik gedung bahwa kasus yang dihadapi aclalah terlalu lambatnya kerja elevator, maka alternatif pemecahannya sudah jelas. melaluiataubersamaini kapasitas yang ada, kecepatan elevator, itu memang sudah tidak bisa ditambah, sehingga salah satu pemecahannya yakni meminta para penyewa untuk bergiliran memakai elevator tersebut selama jam kerja.
Akan tetapi, hal ini mungkin sanggup menimbulkan kasus gres yaitu cekcok antara pemakai yang berebut memakai elevator lebih dulu. Pemecahan yang lain sanggup berupa penambahan satu atau dua elevator lagi, tetapi ini membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Sebenarnya sentra perhatian dari kasus pola tersebut yakni bahwa alternatif-alternatif yang diajukan dan keputusan yang diambil terkait pada cara kita dalam mendefinisikan kasus pokok. Apa yang bergotong-royong dilakukan oleh para konsultan dalam ksus ini yakni mengabaikan "gerak lambat elevator" sebagai kasus utamanya, dan lebih memperhatikan para penyewa yang kesal lantaran mereka harus menunggu elevator terlalu lama".
Kemudian pemecahan yang dianggap paling efektif yakni memasang cermin besar dan panjang disetiap elevator sehingga para pemakai/penyewa sanggup melihat wajah mereka sendiri sambil menunggu atau berjalan, dan mereka akan aib dengan wajah mereka yang muram. Teknik pemecahan ini tidak mernerlukan banyak biaya dan memuaskan, keluhan-keluhan bisa dihilangkan.
Jadi sebagai pengambil keputusan (decision maker), kita harus sangat hati-hati dalam mendefinisikan rnasalah. Tinggalkan tiruana gejal-gejala yang ada hingga kita menjumpai kasus pokoknya. Sesudah itu gres kita menyusun beberapa alternatif yang bermanfaa. Keputusan yang spesialuntuk menangani satu bagiantertentu dari suatu kasus cenderung akan gagal. Setiap keputusan menghipnotis satu atau beberapa komponen dalam keseluruhan sistem bisnis.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Definisi Pengertian Problem Dan Bukan Masalah"