Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air sanggup terjadi pada sungai, danau, dan laut. Pencemaran air sanggup disebabkan oleh limbah rurnah tangga, limbah anorganik, pupuk, dan pestisida.

A. Limbah Rumah Tangga

Air dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan manusia. Misalnya, untuk minum, memasak, dan mencuci. Sesudah digunakan, air dimembuang ke selokan yang kemudian mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air membuangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95% hingga 99% air dan sisanya berupa limbah organik. 

Limbah rumah tangga ialah sumber kuliner yang baik bagi bakteri. Sungai dan danau yang sudah tercemar oleh limbah rumah tangga ditemukan banyak basil dan sanggup menimbulkan penyakit kolera dan tifus. 

Di bawah kondisi aerob, basil pembusuk bekerja menguraikan materi organik. Selama proses tersebut, basil pembusuk memakai oksigen di dalam air. Penggunaan oksigen oleh basil pembusuk di dalam air dikenal sebagai biochemical oxygen demand (BOD). Akibat aktivitas basil tersebut banyak sekali makhluk hidup lain termasuk ikan sanggup mati lantaran belum sempurnanya oksigen.

Sebagian dari air membuangan terdiri atas komponen nitrogen, menyerupai urea dan asam urik yang kemudian akan terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh limbah rumah tangga biasanya akan menimbulkan populasi ganggang menjadi meningkat pesat sebagai akhir banyaknya persediaan nutrisi. 

Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut semakin berkurang. Di sana sanggup ditemukan Tubifex, binatang air yang bisa hidup baik di bawah kondisi belum sempurnanya oksigen. Semaidn ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai secara tepat sehingga kandungan oksigen dalam air kembali normal. Hewan dan flora air kembali tumbuh dengan baik.

B. Limbah Anorganik

Beberapa industri ada yang memmembuang sejumlah limbahnya ke sungai. Limbah tersebut mencakup logam-logam beracun menyerupai merkuri.

  • Merkuri
Merkuri sanggup berasal dari air limbah penggilingan kertas dan pabrik yang membuat vinil plastik. Kebanyakan merkuri terakumulasi di dasar perairan, menyerupai sungai, danau, dan lautan. Di sana merkuri diuraikan menjadi metil merkuri oleh metan yang diproduksi oleh bakteri. Metil merkuri bersifat sangat beracun dan sanggup diabsorpsi oleh makhluk hidup yang menghuni perairan tersebut. 

Polusi merkuri yang populer hingga dikala ini yakni insiden di Minamata dan sNigata, Jepang, pada tahun 1950-an. Di Minamata, sebanyak 111 orang terinfeksi secara fokus oleh racun merkuri dan 46 orang di antaranya meninggal. 

Diungkapkan, bahwa polusi tersebut berasal dari suatu pabrik vinil plastik yang memmembuang air limbahnya setiap hari ke Teluk Minamata. Di tempat tersebut terdapat kerang-kerangan yang biasa dikonsumsi oleh banyak orang. Tabel 9.6 menunjukkan serius merkuri di bahari dan biota bahari dari teluk Minamata tahun 1960. 

Di Nigata, sebanyak 120 orang keracunan merkuri dengan cara yang sama, menyerupai insiden di Minamata. Korbannya yakni masyarakat yang rata-rata memakan lebih dari tiga daging kerang-kerangan setiap harinya. Hasil pengujian didapatkan bahwa serius merkuri tertinggi terdapat di ginjal, hati, dan otak. 

Mereka umumnya mengalami kehilangan sensasi hingga menjadi buta. Para ibu hamil waktu itu ada yang mengatakan, ia tidak menemukan gejala keracunan merkuri pada dirinya, menyerupai keterbelakangan mental. Akan tetapi, perkembangan janin diberikutnya menunjukkan bahwa akumulasi merkuri berasal dari darah ibunya.

  • Tembaga
Tembaga sanggup masuk ke perairan atau sungai melalui pemmembuangan air limbah yang berasal dari bijih atau cairan tembaga yang dimembuang oleh penambangan tembaga. Tembaga ialah logam yang sangat beracun. Tumbuhan air dan ikan sanggup mati pada kadar tembaga kurang dari 1 ppm.

Ikan mengabsorpsi tembaga melalui insangnya. Di perairan yang kandungan serius oksigen terlarutnya rendah, gerakan membu-ka menutupnya insang berlangsung cepat. Dalam kondisi demikian, ikan-ikan akan cepat mati oleh polusi tembaga.

  • Seng
Sama menyerupai tembaga, polusi seng juga berakibat jelek terhadap kehidupan makhluk hidup di tempat perairan dan Ikan air tawar akan mati oleh serius seng kurang dari 1 ppm. 

  • Kadmium
Saluran pemmembuangan air yang berasal dari penambangan seng biasanya juga mengandung kadmium. Di Jepang, sungai-stingai

yang sudah tercemar oleh kadmium sanggup berakibat jelek pada kesehatan manusla. Pada tingkat kronis sanggup menimbulkan penyakit itai-itai.

C. Pupuk

Penggunaan pupuk kimia di tempat pertanian cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun, penerapan pupuk kimia yang hiperbola sanggup menimbulkan pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh flora sanggup terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau kolam. 

Keadaan demikian memungkinkan perairan sungai atau danau tersebut kaya dengan nutrien. Akibatnya, ganggang dan flora air menyerupai eceng gondok berkembang pesat sehingga kadangkala sanggup menutupi permukaan perairan dalam area yang cukup luas. Itulah yang disebut dengan eutrofikasi.

Eutrofikasi sanggup menimbulkan terhalangnya sebagian cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. Keadaan tersebut akan menghipnotis populasi fitoplankton dan produktivitas perairan secara umum. Apabila ganggang mati dan membusuk di dasar perairan, basil pembusuk kembali bekerja. 

Artinya, kebutuhan O2 untuk menguraikan ganggang yang mati semakin meningkat, bahkan kebutuhan akan O2 tersebut sanggup melebihi persediaan O2 yang ada. Kondisi demikian sangat merugikan bagrkehidupan makhluk hidup yang menghuni perairan tersebut dan sanggup menimbulkan kematian. 

Selain itu, eutrofikasi sanggup juga menimbulkan pendangkalan sungai, waduk, atau danau sebagai akhir pengendapan ganggang dan flora air yang mati di dasar perairan. Eutrofikasi terjadi bila perairan mengandung nutrisi yang berlebihan. Gejala eutrofikasi sanggup ditandai dengan adanya flora air, menyerupai ganggang dan eceng gondok yang tumbuh secara tidak terkendali (blooming). 

D. Pestisida 

Pestisida ialah senyawa kimia beracun yang dipakai oleh insan untuk mengontrol hama. Pestiida mencakup herbisida, fungisida, dan insektisida.

  • Herbisida
Herbisida ialah jenis pes tisida yang 40% produknya sudah dipakai di dunia. Para petani memakai herbisida untuk mengontrol atau mematikan biji-bijian flora yang dianggap mengganggu (gulma) sehingga tumbuhan pertanian sanggup tumbuh dengan baik. Herbisida juga dipakai untuk mematikan biji-bijian tumbuhan hutan yang dianggap mengganggu tumbuhan utama.

Beberapa hasil studi laboratorium menunjukkan bahwa herbisida sanggup berdampak jelek terhadap manusia. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di laboratorihm terhadap kelinci dan kera, diperoleh keterangan bahwa pemdiberian kuliner dan minuman yang sudah dicampur dengan herbisida sanggup menimbulkan organ hati dan ginjal binatang tersebut simpel terkena tumor dan kanker. Pestisida tersebut juga berakibat jelek terhadap perkembangan janin.

  • Fungisida
Fungisida ialah jenis pestisida yang dipakai untuk mengontrol atau memberantas jamur yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida sanggup melindungi tumbuhan pertanian dari serangan jamur dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, semenjak materi fungisida, menyerupai metil merkuri sangat beracun terhadap manusia, biji:bijian tersebut tidak pernah dimanfaatkan untuk materi makanan.

  • Insektisida
Insektisida ialah materi kimia yang dipakai untuk membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah dipakai orang semenjak lama. Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida yakni DDT. Senyawa DDT (dichlorodiphenyl trichloroethgua) menjadi sangat populer selama Perang Dunia II.

Pada dikala itu, angkatan perang Amerika Serikat memakai DDT untuk membunuh kutu dan serangga pengganggu lainnya yang melekat pada baju tentara, pengungsi, dan tawanan perang. Mereka beranggapan bahwa kutu ialah binatang pembawa basil yang sanggup menimbulkan penyakit demam tifus. Penyakit tersebut sanggup menular ke penderita lainnya melalui gigitan kutu. Dalam hal ini, DDT dianggap bermanfaa dalam memelihara kesehatan jutaan manusia.

Pada mulanya, DDT sangat efektif mematikan hama khusus, contohnya serangga. Akan tetapi, beberapa spesies dari serangga tersebut sanggup menjadi resisten terhadap DDT. Serangga yang ' resisten DDT akan mewariskan gen-gen resisten DDT kepada keturunannya. 

Kejadiari tersebut berlangsung secara cepat dalam jangka waktu yang panjang sehingga populasi yang resisten DDT berkembang pesat dan penerapan insektisida menjadi tidak efektif lagi. Dalam hal ini, DDT bertindak sebagai distributor seleksi, membunuh serangga normal tetapi menjadikan individu resisten tetap hidup. 

Seperti yang terjadi di California dan belahan dunia lainnya, penerapan DDT sudah menimbulkan populasi hama menjadi resisten terhadap DDT. Itulah sebabnya, semenjak tahun 1970-an, pemerintahan Amerika Serikat sudah melarang memakai DDT, meskipun di beberapa penggalan dunia lainnya masih memproduksi dan memakai DDT.

Masalah lain yang ditimbulkan dari penerapan pestisida yakni tidak adanya antisipasi terhadap dampak pestisida yang masuk ke dalam rantai makanan. Senyawa DDT ialah insektisida yang sangat efektif lantaran racunnya bersifat ekstrem terhadap serangga, tetapi tidak beracun terhadap binatang lainnya (misalnya burung dan mamalia). 

Selain itu, insektisida juga tergolong senyawa yang sangat stabil. Artinya, senyawa tersebut sanggup dipakai secara efektif pada waktu yang usang sehingga dikenal sebagai suatu insektisida yang ideal. Apa yang salah dengan DDT? Mengapa DDT masih saja digunakan?

Insektisida DDT ialah senyawa kimia yang tidak larut dalam air, tetapi sanggup larut dalam minyak atau lemak. Ketika DDT disemprotkan pada serangga atau kuliner yang dimakannya, DDT tersebut sanggup terakumulasi di dalam jaenteng lemak serangga Senyawa DDT dalam takaran besar sanggup membunuh serangga, tetapi tidak dalam takaran kecil. 

Dalam takaran kecil, serangga sanggup mencerna dan menguraikan DDT tersebut menyerupai halnya molekul organik. Tubuh serangga sanggup saja mengandung satu per satu juta (1 ppm) DDT. Ini bukanlah angka yang besar, tetapi sanggup mempunyai imbas yang luar biasa terhadap binatang yang memakan serangga tersebut. 

Ketika suatu tempat perairan disemprot dengan DDT dengan serius rendah, banyak jenis makhluk hidup di tempat tersebut yang mengakumulasi materi DDT di dalam tubuhnya. Misalnya ganggang dan protozoa, mereka sanggup mengakumulasi materi DDT dengan serius 250 kali lebih besar dari serius yang disemprotkan. 

Selanjutnya, ganggang dan protozoa dimakan oleh serangga dan serangga dimakan oleh katak, ikan, atau karnivor lainnya. Konsentrasi DDT di dalam badan katak sanggup menjadi 2.000 kali dari tiruanla dan dalam badan burung yang memakan katak dan ikan sanggup mencapai 80.000 kali dari jumlah serius tiruanla. Artinya, serius senyawa tersebut sanggup mengalir dan meningkat melalui suatu rantai makanan.  

 Pencemaran air sanggup terjadi pada sungai Faktor Penyebab Pencemaran Air

Beberapa binatang pada tingkatan trofik yang lebih tinggi akan mati sebagai hasil akumulasi pestisida di dalam rantai makanan. Proses demikian sanggup terjadi lantaran adanya peningkatan serius suatu zat (pestisida) di dalam badan makhluk hidup atau biasa disebut biological magnification (akumulasi biologi). 

Jika imbas DDT tidak membunuh secara langsung, beberapa jenis burung menyerupai elang dan pelikan yang tingkat trofiknya lebih tinggi akan menyusut populasinya. Hal tersebut sanggup terjadi lantaran DDT dalam organ badan binatang betina sanggup menghipnotis pembentukan cangkang telur. 

Cangkang atau kulit telur yang dihasilkan menjadi tipis dan sangat simpel pecah sehingga generasi elang dan pelikan tersebut sanggup terancam punah. Akhirnya, kita memahami, bahwa DDT tidak spesialuntuk membunuh spesies yang khusus, tetapi juga membunuh serangga atau spesies lain yang menguntungkan.

E. Pencemaran Tanah 

Pencemaran tanah sanggup berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri„ dan limbah pertanian.
  • Limbah rurnah tangga
Bahan pencemar utama dari lirnbah rumah tangga yakni sampah. Sampah yang tidak terkelola dengan baik sanggup menjadi tempat hidup bierbagi bibit penyakit. Selain itu, tumpukan sampah di tanah sanggup menimbulkan pencemaran udara (berupa busuk tidak sedap), penyakit menular, dan mengganggu nilai estetika.
 
  • Limbah industri
Telah dijelaskan bahwa hujan asam sanggup merusak ekosistem perairan dan daratan. Hujan asam yang jatuh ke tanah sanggup menimbulkan pH tanah menjadi rendah dan terlepasnya mineral berbahaya dari ikatannya. Kondisi tersebut sanggup berdampak negatif terhadap kehidupan makhluk hidup.
 
  • Limbah pertanian
Penggunaan pupuk kimia secara tidak terkendali sanggup menimbulkan tanah menjadi keras dan kehilangan zat hara. Akibatnya, produktivitas pertanian menjadi menurun. Penggunaan pestisida sanggup membunuh beberapa makhiuk hidup yang bermanfaa (seperti cacing tanah).

Dalam ekosistem, kehadiran cacing tanah mempunyai kegunaan untuk membuat tanah menjadi rindang e an mengandung zat-zat hara. Selain itu, masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke banyak sekali makhiuk hidup melalui jalur rantai makanan.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Faktor Penyebab Pencemaran Air"