Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sumber Dan Faktor Penyebab Pencemaran Udara

Pada umumnya, pencemaran udara dihasilkan oleh pembakaran materi bakar fosil yang tidak sempurna. Misalnya, pembakaran batubara, gasolin, minyak, dan kayu. Polutan gas yang masuk ke udara mungkin berasal dari kegiatan insan atau terjadi secara alami (seperti kebakaran hutan dan ledakan pegunungan berapi). Polutan gas meliputi karbon dioksida, karbon monoksida, belerang dioksida, nitrogen oksida, dan timah. 

A. Karbon dioksida

Pembakaran materi bakar fosil, menyerupai kerikil bara, minyak, dan gas alam sudah usang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan insan terhadap energi. Misalnya, untuk banyak sekali keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian. Ketika materi bakar minyak dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara. 

Data yang diperoleh mengatakan bahwa lumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan. Diyakini oleh banyak jago bahwa peningkatan CO2 di atmosfer menimbulkan kenaikan suhu di bumi. Gejala tersebut dikenal dengan istilah imbas rumah kaca. 

Efek rumah beling bermula ketika Revolusi Industri terjadi di Eropa. Pada ketika itu serius CO2 di atmosfer terus mengalami peningkatan sebagai hasil dari pembakaran terhadap materi bakar fosil. Pembakaran kayu dalam jumlah yang amat besar di hutan akan menambah jumlah CO2 di dalam daur karbon. 

Berbagai cara untuk memperkirakan serius karbon dioksida di atmosfer sudah dilakukan orang sebelum tahun 1860. Waktu itu serius CO2 diperkirakan sekitar 274 ppm. Sebuah stasiun pemantau di Mauna Loa, Hawaii tahun 1960 mulai gadakan pengukuran, ketika itu serius CO2 sudah mencapai 316 ppm. Pada tahun 1998, serius CO2 di atmosfer meningkat menjadi 362 ppm. Artinya, sudah terjadi peningkatan CO2 di atmosfer sekitar 14% selama 40 tahun.

Karbon dioksida di atmosfer bisa mengabsorpsi radiasi infra merah. Tanpa CO2 tersebut, rata-rata suhu udara permukaan bumi akan mencapai -18°C. 

Hingga ketika ini, para saintis masih memperdebatkan prosedur meningkatnya CO2 di atmosfer yang akan berdampak terhadap suhu bumi. Berbagai metode dengan pendekatan matematis sudah didiskusikan dalam suatu pertemuan internasional yang membicarakan wacana tiruana informasi global, menyerupai peningkatan serius CO2 pada selesai era ke-20 dan ke-21 ini. 

Diperkirakan, suhu bumi meningkat rata-rata 3° hingga 4° C. Suhu yang gerah akan lebih besar di tempat bersahabat kutub. Akibatnyarsalju di tempat kutub akan mencair sehingga permukaan air maritim menjadi naik hingga 100 m dan menggenangi wilayah pantai atau di tempat yang lebih rendah seluas 100 mil atau lebih. 

B. Karbon monoksida

Hemoglobin mempunyai daya ikat (afinitas) yang tinggi terhadap karbon monoksida dibandingkan terhadap oksigen. Peningkatan serius karbon monoksida (CO) sanggup menimbulkan berkurangnya kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaenteng tubuh. 

Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaenteng tubuhnya ketika hemoglobin darahnya meliputi 5% CO. Pada badan seorang perokok, kadar CO dalam hemoglobin darahnya sering ditemukan lebih dari 1070. Jika kondisi demikian terjadi pada ibu hamil, maka kemungkinan bayinya akan mengalami defisiensi oksigen lebih besar dibandingkan dengan bayi yang berasal dari ibu yang bukan perokok. 

C. Sulfur dioksida 

Sulfur dioksida (SO2) dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran materi bakar fosil dan pelelehan bijih logam. Konsentrasi SO2 yang masih dibenarkan yaitu antara 0,3 hingga 1,0 mg / m3. Akan tetapi, di tempat yang bersahabat dengan industri berat, serius senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg /m3.

Peningkatan serius belerang di atmosfer sanggup menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama menimbulkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal jantung. Partikel-partikel tersebut biasanya susah dimembersihkankan kalau sudah mencapai alveoli sehingga menimbulkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas. 

Dalam konsenterasi tinggi, SO2 sanggup merusak tiruana vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorpsi SO2 di udara melalui stomata. Tingginya serius SO2 di udara sering kali menimbulkan kerusakan pada tumbuhan pertanian dan perkebunan. SO2 ialah komponen utama yang menimbulkan terjadinya hujan asam. 

Apa itu hujan asam? 

Hujan asam tentama disebabkan oleh adanya belerang dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer. Senyawa yang berbentuk gas tersebut bereaksi dengan oksigen dan uap air di udara menghasilkan asam. 

Hujan yang mengandung asam tersebut dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam ialah suatu produk sampingan yang harus dibayar mahal oleh insan sebagai akhir adanya revolusi industri yang dimulai semenjak pertengahan era ke-19 dan sudah menjadi duduk kasus yang meluas semenjak dua dekade yang lalu. 

Satu upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi polusi lokal dari hujan asam yaitu dengan membuat cerobong pabrik dengan konstruksi yang lebih tinggi. Celakanya, embusan angin yang berpengaruh sanggup menggerakkan materi polusi (sisa pembakaran) tersebut sehingga hujan asam terjadi pada puluhan atau ratusan kilometer dari pusat industri.
 
Hasil dari banyak sekali eksperimen dan observasi yang sudah dilakukan mengatakan bahwa hujan asam sanggup merusak ekosistem daratan dan perairan. Hujan asam yang jatuh di daratan akan menimbulkan pH tanah menjadi rendah sehingga tanah kehilangan daya larut terhadap mineral-mineral yang dikandungnya. Hujan asam tersebut sanggup menimbulkan terlepasnya mineral-mineral dari ikatannya di dalam tanah dan batuan. 

Dalam keadaan bebas, daya racun beberapa mineral logam tersebut terhadap lingkungannya sanggup meningkat. misal mineral logam yang bersifat racun terhadap kehidupan makhluk hidup yaitu aluminium, timah, merkuri, dan kadmium. 

Kehadiran aluminium dalam tanah sanggup menghambat pertumbuhan tumbuhan. Sebaliknya, beberapa mineral dalam tanah yang dibutuhkan flora menjadi menurun jumlahnya. Misalnya kalsium/yaitu jenis mineral yang diharapkan untuk pertumbuhan tumbuhan. Karena mineral kalsium tidak simpel 'pulih kembali sehingga perlu beberapa tahun lagi untuk memulihkan hutan yang rusak terkena hujan asam. 

Selain itu, penurunan pH tanah juga menimbulkan perubahan jenis basil tanah sehingga sanggup menurunkan ketersediaan kuliner bagi tumbuhan. melaluiataubersamaini banyak sekali faktor lainnya, hujan asam sanggup menimbulkan flora mati dan menimbulkan kerusakan hutan. 

 pencemaran udara dihasilkan oleh pembakaran materi bakar fosil yang tidak tepat Sumber dan Faktor Penyebab Pencemaran Udara

Dalam ekosistem perairan, efek hujan asam sanggup menurunkan tingkat produktivitas. Penurunan pH sudah menimbulkan ikan tidak bisa membentuk rangka gres atau tumbuh secara tidak normal. Sementara itu, logam aluminium yang terlarut sanggup terakumulasi dalam insang ikan sehingga ikan menjadi mati lemas. 

Keadaan demikian akan lebih susah dengan adanya rantai kuliner atau jaring-jaring makanan. Dalam ekosistem perairan, ada beberapa makhluk hidup yang bisa mengakumulasi materi polusi dalam serius yang tinggi. 

Jika demikian, apa yang akan terjadi pada makbluk hidup level tertinggi dari suatu rantai makanan? Hujan asam sering menimbulkan pipa-pipa besi menjadi berkarat. Air yang disalurkan melalui pipa tersebut akan menjadi berbahaya bagi insan dan binatang yang meminumnya. 

D. Nitrogen oksida

Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen oksida (NO) dihasilkan dari gas membuangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibuat di dalam jelaga sering menimbulkan iritasi pada mata dan paru-paru. Selain itu, materi polutan tersebut sanggup juga merusak tumbuhan. Seperti halnya S02, NO juga ikut ber-kontribusi terhadap terjadinya hujan asam. 

E. Timah

Timah sanggup ditemukan di udara, air, dan kuliner yang kita makan. Keracunan timah sanggup terjadi kalau timah terakumulasi di dalam badan dalam periode yang lama. Dalam serius tinggi,tangan dan kaki, kram, koma, dan kematian. Pembakaran bensin pada kendaraan bermotor menghasilkan lebih dari 80 % timah di udara. 

Timah yang dimenambahkan ke bensin yaitu timah tetraetil (TEL). Di tempat pedesaan, kandungan timah di udara yang berasal dari kegiatan insan sekitar 20%, sedangkan di kota-kota besar lebih dari 50 %. Orang yang bekerja memperbaiki kendaraan bermotor di ruangan tertutup, dalam darahnya akan mengandung serius timah yang lebih tinggi dibandingican bagi mereka yang bekerja pada ruangan yang terbuka.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Sumber Dan Faktor Penyebab Pencemaran Udara"