Pengertian Dan Imbas Aspek Ideologi
Ideologi yaitu suatu sistem nilai sekaligus kebulatan pedoman yang mempersembahkan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang sanggup memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Secara teoretis, suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan ialah pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
A. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pikiran ini mengajarkan bahwa negara yaitu masyarakat aturan (legal society) yang disusun atas kontrak tiruana individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial).
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pikiran ini mengajarkan bahwa negara yaitu masyarakat aturan (legal society) yang disusun atas kontrak tiruana individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial).
Menurut aliran pikiran ini, kepentingan harkat dan martabat individu dijunjung tinggi sehingga masyarakat tiada lebih dari jumlah para anggotanya saja tanpa ikatan nilai tersendiri. Hak dan kebebasan seseorang spesialuntuk dibatasi oleh hak yang sama yang dimiliki oleh orang lain, bukan oleh kepentingan masyarakat seluruhnya.
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang menempel pada insan semenjak ia lahir dan tidak sanggup diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham me mempunyai dasar kebebasan dan kepentingan langsung yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materiil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Paham liberalisme selalu mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi insan yang mengakibatkan paham tersebut mempunyai daya tarik yang berpengaruh di kalangan masyarakat tertentu. (Aliran pikiran perseorangan/individualistik di-ajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jaques Rousseau, Herbert Spencer, dan Harold J. Laski.)
2. Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels, dan Lenin pada mulanya ialah Koreksi Karl Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri.
Aliran pikiran ini beranggapan bahwa negara yaitu susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi berpengaruh menindas ekonomi lemah. Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). sebab itu Marx menganjurkan supaya kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis supaya kaum buruh sanggup ganti berkuasa dan mengatur negara.
Aliran pikiran ini dekat hubungannya dengan aliran materialistik. Aliran pikiran ini sangat menonjolkan penggolongan, perperihalan antargolongan, konflik, kekerasan atau revolusi, dan kudeta negara.
Operasionalisasi pikiran-pikiran Kari Marx tentang sosial, ekonomi, dan politik, yang kemudian disistematisasikan oleh Frederick Engels dan ditambah dengan pemikiran Lenin terutama dalam hal pengorganisasian, menjadi landann dari paham komunisme. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalain upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan:
- Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
- Ajaran komunis bersifat atheis, tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan didasarkan pada kebendaan (materialistis). Bahkan agama ditetapkan sebagai racun bagi kehidupan bermasyarakat.
- Masyarakat komunis bercorak internasional. Masyarakat yang dicita-citakan oleh komunis yaitu masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional. Hal ini tercermin dalam undangan Marx yang populer Kaum buruh di seluruh dunia bersatulahr Komunisme menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.
- Masyarakat komunis yang dicita-citakan yaitu masyarakat tanpa kelas.
Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang sanggup mempersembahkan suasana hidup yang kondusif dan tenteram, tanpa perperihalan, tanpa hak milik langsung atas alat produksi, dan tanpa proteksi kerja.
Perombakan masyarakat spesialuntuk sanggup dilaksanakan melalui revolusi. Sesudah revolusi berhasil, spesialuntuk kaum proletar yang akan memegang tampuk pimpinan kekuasaan negara dan menjalankan pemerintahan secara diktatur mutlak (diktator proletariat).
3. Paham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius. Dalam bentuk lain, negara melakukan aturan agama dalam kehidupannya. Negara menurut agama.
Sumber: PT. Gramedia Pustaka Utama
Post a Comment for "Pengertian Dan Imbas Aspek Ideologi"