Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Metode Ilmiah Dan Langkahnya

Bagaimanakah ilmuwan (saintis) itu bekerja? Para ilmuwan dalam bekerja memecahkan suatu duduk kasus memakai langkah kerja yang teratur, sistematis, dan terkontrol vang disebut artie. melaluiataubersamaini metode ilmiah, diperlukan akan diperoleh pengetahuan ilmiah vang bercirikan adil, konsisten, sistematis, dan universal. Metode ilmiah yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam memecahkan masalah, yaitu sebagai diberikut:

A. Menemukan dan Merumuskan Masalah  

Masalah penelitian sanggup diangkat dari duduk kasus yang ditemukan di lingkungan kita atau dari permasalahan konsep yang sudah dimiliki. Rumusan duduk kasus mempunyai ciri-ciri, antara lain ialah kalimat tanya, terdapat dua atau lebih variabel, dan mempertanyakan hubungan antarvariabel tersebut. 

Variabel yaitu suatu bemasukan yang sanggup diubah atau berubah sehingga mempengaruhi insiden atau hasil penelitian. Dalam penelitian sains, variabel yaitu serpihan penting yang tidak sanggup dihilangkan. Variabel sanggup ditentukan dari ma‘ salah penelitian. 

Sebagai pola dalam rumusan masalah, "Berpengaruhkah intensitas cahaya pada perkecambahan kacang hijau?" Di dalam rumusan duduk kasus tersebut terdapat variabel-variabel intensitas cahaya dan perkecambahan kacang hijau. 

Ada beberapa macam variabel dalam penelitian atau percobaan, yaitu variabel manipulasi, variabel respons, dan variabel kontrol. Variabel yang secara sengaja diubah oleh peneliti disebut variabel manipulasi. Variabel yang harganya berubah sebagai akhir pemanipulasian variabel manipulasi disebut variabel respons. Sedangkan variabel kontrol ialah variabel yang mempunyai nilai tetap (standar) yang berfungsi sebagai konstanta (ketetapan). 

B. Merumuskan Hipotesis 

Hipotesis yaitu dugaan wacana efek yang akan didiberikan oleh variabel manipulasi atau variabel respons. Oleh sebab itu, di dalam rumusan hipotesis harus terdapat variabel manipulasi dan variabel respons. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan. Hipotesis yaitu jawabanan sementara atas rumusan duduk kasus yang diperoleh menurut teori atau dari data yang ada. 

C. Merancang dan Melakukan Eksperimen atau Observasi untuk Pengujian Hipotesis

Percobaan sanggup didefinisikan sebagai perjuangan sistematik yang direncanakan untuk mengumpulkan data dalam menjawaban suatu duduk kasus atau menguji suatu hipotesis. Perhatikanlah pola rancangan percobaan diberikut! Hipotesis: Makin luas permukaan daun, makin cepat penguapan yang terjadi. 

Rancangan Percobaan:
  • Petik daun bertangkai dari flora yang sama (tindakan yang dilakukan), tetapi dengan ukuran yang tidak sama-beda, contohnya lebar, sedang, dan kecil (apa yang diamati). Tancapkan daun itu di dalam botol meliputi penuh dengan air. Ujung tangkai daun harus tercelup ke dalam air. (variabel manipulasi)
  • Ukur volume air yang tersisa di dalam botol (apa yang diamati) sehabis 24 jam silam tindakan yang dilakukan. (variabel respons)
  • Gunakan jenis flora yang sama, botol yang berukuran sama, kawasan yang sama, dan waktu yang sama. (variabel kontrol)

Jika diperhatikan, maka rancangan percobaan itu terdiri atas pendefinisian secara operasional variabel manipulasi dan variabel respons serta tetapkan variabel kontrol. Pada percobaan, pengumpulan data sanggup dilakukan dengan memakai metode observasi atau pengamatan, wawancara, angket, dan dokumentasi.

D. Penafsiran dan Menarik Kesimpulan

Penafsiran mengandung arti mencari pengertian yang terkandung dalam objek atau insiden yang diamati. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan ialah data faktual yang belum mengandung arti apa-apa. Data hasil pengamatan gres mengandung arti bila diatur dan disusun sehingga menjadi suatu pola yang bermakna berupa konsep atau prinsip. 

Dalam kerja ilmiah dihentikan berhenti spesialuntuk mengumpulkan dan mencatat data yang penting, tetapi harus dilanjutkan dengan penafsiran data tersebut biar menjadi bermakna. Kegiatan penafsiran meliputi mengaitkan data, menyimpulkan (inferensi), mencari hubungan antara dua hal, dan menemukan pola. 

Suatu tafsiran yaitu suatu klarifikasi atau interpretasi dari hasil pengamatan. Dari seluruh penafsipan yang diambil, sanggup ditarik satu atau beberapa kesimpulan menurut hipotesis awal yang diajukan. 

Bagaimanakah membedakan antara pengamatan dan penafsiran? Untuk itu, coba andaikan engkau sedang mengamati sebatang lilin yang menyala. Pada Tabel 1 mengatakan beberapa pola perbedaan pengamatan dan penafsiran dari ebatang lilin yang menyala. 

E. Pengujian Kesimpulan dengan Eksperimen Lain 

Suatu kesimpulan sanggup bernilai benar kalau sudah terbukti dan didukung oleh beberapa pengamatan dan pengujian secara terpisah, biasanya dalam jangka waktu yang lama. 

F. Merumuskan Hukum, Konsep, atau Prinsip 

Suatu teori sanggup diterima kalau hipotesis yang diajukan sudah didukung oleh percobaan dalam waktu yang iama dan berulang. Teori yang sudah teruji berulang-ulang dan diakui kebenarannya oleh ilmuwan, kemudian dijadikan sebuah hukum. Perlu engkau ketahui bahwa tidak tiruana ilmuwan menempuh jalan yang urutannya sama menyerupai di atas, tetapi unsur eksperimen biasanya berpola sama atau mengandung sebagian besar unsur tersebut di atas.

G. Komunikasi Ilmiah 

Kegiatan berkomunikasi yaitu aktivitas untuk membuatkan informasi, ide, pikiran, dan hasil pengamatan dengan orang lain. Mengomunikasikan informasi, ide, atau hasil pengamatan sanggup dilakukan secara ekspresi atau tertulis, bahkan sanggup juga dengan memakai masukana tertentu, contohnya dengan memakai gambar, tabel, atau grafik. 

 Para ilmuwan dalam bekerja memecahkan suatu duduk kasus memakai langkah kerja yang teratu Pengertian Metode Ilmiah dan Langkahnya

Penyusunan data ke dalam bentuk tabel akan megampangkan pembaca untuk menafsirkan data yang diperoleh dari percobaan. Penggunaan grafik atau gambar yang disusun dengan baik sanggup mengomunikasikan hasil percobaan dengan lebih terang dibandingkan tabel data. 

Data yang ditampilkan pada tabel diperoleh dari percobaan dan pengamatan terhadap ciri-ciri suatu objek biologi. Ciri-ciri suatu objek biologi sanggup dilaporkan atau dikomunikasikan dalam bentuk hasil pengamatan kualitatif atau kuantitatif. 

Hasil pengamatan kualitatif dilaporkan dalam bentuk hasil pengamatan indra yang mungkin berupa deskripsi warna, bau, rasa, hasil rabaan, baik intensitas maupun frekuensi suara. Adapun hasil pengamatan kuantitatif dilaporkan dalam bentuk hasil pengukuran.

Pengamatan kuantitatif memmenolong kita mengomunikasikan objek biologi secara lebih khusus dan teliti yang sanggup dijadikan dasar untuk memban-dingkannya dengan objek lain. Pengukuran suatu objek biologi mungkin dilakukan dengan memakai penggaris, timbangan, termometer, gelas ukur, atau alat ukur lainnya.

Hasil pengamatan kualitatif sanggup engkau laporkan dari hasil pengukuran. Misalnya dengan memakai penggaris engkau lakukan pengukuran panjang dan lebar beberapa helai daun dan dengan memakai timbangan engkau lakukan pengukuran berat masing-masing daun.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Pengertian Metode Ilmiah Dan Langkahnya"