Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai diberikut:
  • Global Paradox mempersembahkan pesan bahwa negara harus bisa mempersembahkan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
  • Borderless World dan The End of Nation State menyampaikan bahwa batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Selanjutnya pemerintah kawasan perlu didiberi peranan yang lebih berarti.
  • Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism memdiberi citra bahwa taktik gres kapitalisme ialah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu (kelompok) dan masyarakat banyak serta antara negara maju dan negara ber-kembang.
  • Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World menyampaikan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama memanfaatkan teknologi yang membersihkan lingkungan serta mewujudkan pemerintah yang lebih demokratis.
  • Ian Marison dalam bukunya The Second Curve menunjukan bahwa dalam kala gres timbul adanya tugas pasar, konsumen, dan teknologi gres yang lebihrbesar yang memmenolong terwujudnya masyarakat baru. 
Di antara pesan-pesan yang disampaikan dalam nilai yang berkekuatan global di atas ternyata tidak satu pun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan bangsa untuk menghindari konflik antarbangsa yang timbul alasannya kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. 

Dapat diambil kesimpulan bahwa Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik untuk ketika kini maupun masa menhadir. 

Prospek Wawasan Nusantara dalam kala menhadir masih tetap relevan dengan norma-norma global. Untuk menghadapi gempuran nilai global, fakta kebhinekaan da-lam setiap rumusan yang memuat kata persatuan dan kesatuan perlu lebih ditekankan. 

Dalam implementasinya, peranan kawasan dan rakyat kecil perlu lebih diberdayakan. Hal tersebut sanggup diwujudkan apabila faktor-faktor lebih banyak didominasi diberikut ini dipenuhi:

Keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan yang berkarakter dan bermoral kebangsaan, media massa yang bisa mempersembahkan isu dan kesan yang positif, serta keadilan dalam periegakan aturan dalam arti pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang membersihkan dan berwibawa dalam wa-dah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Wawasan Nusantara perlu menjadi referensi yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air. 

 Beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai diberikut Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan-tantangan remaja ini. Karena itu, setiap masyarakat negara Indonesia perlu mempunyai kesadaran untuk:
  • Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban masyarakat negara serta hubunOn masyarakat negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air menurut Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Wawasan Nusantara.
  • Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai masyarakat negara yang mempunyai Wawasan Nusantara guna mencapai harapan dan tujuan nasional. 

Untuk mengetuk hati nurani setiap masyarakat negara Indonesia semoga sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diharapkan pendekatan dengan kegiatan yang teratur, terencana dan terarah. Ha1 ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara. melaluiataubersamaini demikian Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.




 Sumber: PT. Gramedia Pustaka Utama

Post a Comment for "Prospek Implementasi Wawasan Nusantara"