Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kronologi Sejarah Kejadian Rengasdengklok

Apakah engkau masih ingat akan kemarahan para cowok pada tanggal 15 Agustus 1945 malam yang membuat mereka sempat mengambil janji untuk "mengungsikan" Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dari rumahnya? Ternyata janji itu benar-benar mereka laksanakan.

Para cowok menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta pagi harinya. Meskipun, tidak begitu terang inspirasi penculikan berasal dari siapa, tetapi banyak cowok yang terlibat. Para cowok yang terlibat penculikan tersebut ialah Wikana, Chaerul Saleh, dr. Muwardi, Jusuf Kunto, Singgih, dan dr. Sutjipto.

Pada tanggal 16 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00 dini hari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Fatmawati, dan Guntur dibangunkan dari pulasnya. Keempatnya akan diselamatkan ke luar kota alasannya di Jakarta akan terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh pemuda, Heiho, dan Peta. Mereka dibawa ke Rengasdengklok, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Karawang, yang berjarak kurang lebih 85 km sebelah timur bahari Jakarta.

Ada banyak sekali versi terkena dipilihnya Rengasdengklok sebagai kawasan untuk mengasingkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta Di satu sisi, penyingkiran Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke kawasan terpencil sanggup mencegah Jepang untuk mensugesti keduanya.

Jepang juga tidak sanggup menekan kedua tokoh tersebut untuk memadamkan pemberontakan jikalau cowok melaksanakan pemberontakan kepada Jepang. Sebaliknya, para cowok justru sanggup menekan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk mengabulkan keinginan-keinginan mereka sehingga sanggup mengobati luka yang mereka alami pada malam sebelumnya.

Pemilihan Rengasdengklok juga sanggup dilihat dari segi keamanan. Komandan Peta setempat sudah berhasil menahan pelatih-pelatih Jepang, bahkan pada tanggal 16 Agustus 1945 bendera Merah Putih sudah berkibar di sana. Pertimbangan lain ialah dengan letak dan posisinya yang terpencil, maka musuh yang akan menyerang dengan simpel sanggup diketahui.

Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta karenanya menyadari bahwa pengasingan mereka ke Rengasdengklok tidak disertai alasan yang tepat. Kedua tokoh tersebut karenanya tetap pada pendiriannya untuk tidak mengikuti kemauan para pemuda.

Sementara itu, pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi hari, Mr. Ahmad Soebardjo pergi ke kawasan Laksamana Maeda untuk memperoleh konfirmasi tentang penyerahan Jepang kepada Sekutu. Ketika singgah di rumah Soekarno, ia memperoleh info dari sekretarisnya, Sayuti Melik, bahwa Ir. Soekarno meninggalkan rumah secara misterius semenjak subuh.

 Apakah engkau masih ingat akan kemarahan para cowok pada tanggal  Kronologi Sejarah Peristiwa Rengasdengklok

Sempat ada dugaan bahwa pemerintahan militer Jepang sudah menangkap kedua orang tersebut. Berdasarkan dongeng yang terjadi pada malam sebelumnya, mereka lalu mencari Wikana menanyakan keberadaan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

Meskipun Wikana tidak mau menawarkan tempatnya, namun ia bersedia mengembalikan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Kemudian hadirlah Yusuf Kunto dari Rengasdengklok dan mengabarkan bahwa Ir. Soekarno tetap pada pendiriannya, yaitu tidak mau memproklamasikan kemerdekaan menyerupai yang diinginkan oleh pemuda. 

Kemudian terjadi negosiasi antara Mr. Ahmad Soebardjo (wakil golongan tua) dan Wikana (wakil golongan muda). Berdasarkan janji antara keduanya, maka Yusuf Kunto dan Mr. Soebardjo disertai sekretarisnya Sudiro berangkat ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. 

Rombongan penjemput datang di Rengasdengklok pukul 18.00 waktu Jawa atau pukul 17.30 WIB. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Fatmawati, dan Guntur segera dibawa kembali ke Jakarta setelah Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para cowok bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta pagi harinya. 

Soebardjo sanggup melaksanakan kiprah dengan baik alasannya walaupun ia dari golongan renta tetapi akrab dengan cowok Rombongan datang di Jakarta pukul 21.00 menuju ke rumah Drs. Moh. Hatta, lalu tetapkan untuk berkumpul di hotel Des Indes. Karena sudah pukul 12.00 malam dan pihak hotel tidak mau menerimanya, karenanya mereka pun menuju ke rumah Laksamana Maeda.

Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Kronologi Sejarah Kejadian Rengasdengklok"