Kronologi Sejarah Pergerakan Nasionalisme Di China
Nasionalisme Cina lahir dari keinginan melepaskan diri dari pemerintahan Mancu dan imperialisme Eropa. Antara kurun 17-20, Cina diperintah oleh Dinasti Mancu. Wangsa ini berasal dari Asia Tengah, sehingga bersama-sama Cina ketika itu diperintah oleh bangsa asing. Sejak kurun 19, pemerintahan Mancu melemah.
Kendali perdagangan di pelabuhan-pelabuhan strategis dipegang oleh bangsa-bangsa Barat, terutama Inggris. Pemerintah pun tidak berdaya dalam beberapa kali perang melawan Inggris, Perancis, dan Jepang. Akibat tata politik yang lemah, rakyat Cina menderita, sementara para tuan tanah Mancu berupaya memanfaatkan peluang untuk memenuhi kantungnya sendiri. Dalam kondisi inilah, nasionalisme Cina muncul.
Nasionalisme di Cina dilampaui oleh tampilnya kalangan terpelajar. Belajar dari faham-faham gres yang bermunculan di Eropa dan Amerika, kalangan cerdik ini tergerak untuk mendirikan Cina baru, modern, dan jaya. Cita-cita ini berubah menjadi nasionalisme seiring dengan merebaknya kebencian terhadap pemerintahan Mancu.
Sudah saatnya Cina diperintah oleh bangsa sendiri Cina untuk cikal Nasionalisme Cina semakin bergelora semenjak kemenangan Jepang dalam perang melawan Rusia pada tahun 1905. Orang Cina kemudian mulai mengarahkan pandangannya ke Jepang. Negara mini ini bisa tampil perkasa berkat modernisasi. Maka, Cina pun sanggup bangun jika ada modernisasi.
Sejak dikala itu, banyak cowok Cina memperdalam ilmunya di Jepang dan negara-negara Barat. Mereka inilah di kemudian hari menjadi pendukung Revolusi Cina. Tokoh nasionalis Cina ternama ialah Dr. Sun Yat Sen. Ia mencita-citakan Cina gres yang didasarkan pada San Min Chu / (Tiga Sendi Kedaulatan Rakyat), yaitu nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme.
Di bawah pengaruhnya, meletuslah revo-lusi nasional di Wuchang pada tanggal 10-10-1911. Revolusi itu dikenal dengan nama The Double Ten Day. Sun Yat Sen mendirikan Republik Cina. Mulanya republik ini spesialuntuk berperan di Cina Selatan, dengan ibu kotanya Nanking. Cina Utara masih dikuasai orang Manchu, yakni Kaisar Pu Yi dan para panglima perang (warlord).
Demi membentuk Repulik Cina yang bersatu, setahun kemudian, Sun Yat Sen merelakan jabatannya selaku presiden kepada seorang warlord kuat berjulukan Jenderal Yuan Shihkay. Sun Yat Sen sendiri mengundurkan diri ke Kanton, kemudian mendirikan Kuo Min Tang (Partai Nasionalis), yang bertugas menjaga Cina supaya tetap nasionalis, demokratis, dan sosialis. Sesudah Cina kembali meng-alami kekacauan antara tahun 1916- 1922, Sun Yat Sen menjadi pemimpin Republik Cina lagi hingga selesai hayatnya pada tahun 1925.
Daftar Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Kronologi Sejarah Pergerakan Nasionalisme Di China"