Pengertian Bakat, Minat Dan Perilaku Berdasarkan Para Ahli
Bakat ialah suatu karakteristik unik individu yang menciptakannya bisa (tidak mampu) melaksanakan suatu kegiatan dan kiprah secara simpel (atau susah) dan sukses (atau tidak pernah sukses). Seseorang yang memiliki talenta terhadap suatu bidang tertentu akan jauh lebih simpel dan lebih cepat menguasai bidang tersebut.
misal: Seseorang dengan talenta menyanyi. la akan lebih merdu dalam menyanyi, dan biasanya jauh lebih baik penguasaan menyanyinya dibandingkan mereka tidak memiliki bakat. Bakat yang sudah terlihat harus dikembangkan, alasannya ialah jikalau tidak dikembangkan talenta tersebut akan pulas, sehingga usang kelabuaan talenta tersebut tidak bisa berkembang lebih lanjut. Ada beberapa jenis bakat, antara lain sebagai diberikut:
1) Numerikal, yaitu talenta yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka.
2) Verbal, yaitu talenta ditunjukkan dalam bentuk kata-kata.
3) Skolastik, yaitu talenta yang ditunjukkan dalam bentuk kata dan angka.
4) Abstrak, yaitu talenta ditunjukkan dalam bentuk pola, rancangan, diagram dan posisi.
5) Mekanik, yaitu talenta dalam prinsip-prinsip umum IPA dan mesin.
6) Relasi ruang, yaitu talenta dalam bidang pengamatan.
7) Bahasa, yaitu talenta dalam bidang kecerdikan budi bahasa
8) Kecepatan ketelitian klesikal, yaitu talenta dalam bidang tulis menulis.
Bakat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai diberikut:
- Keturunan Jika seseorang berbakat dalam bidang menyanyi, maka kecenderungan bakatnya itu berasal dari orang tuanya atau dari keluarganya.
- Pendidikan dan tes Seseorang yang berbakat dalam bidang menyanyi, apabila dilatih akan lebih cepat menguasai dibandingkan mereka yang tidak berbakat.
Pengertian Minat Menurut Ahli
Berikut beberapa pendapat para jago berkaitan dengan minat:
1. Prof. Dr. H. Munandir, seorang guru besar dalam bidang bimbingan dan konseling beropini orang yang berminat pada suatu hal akan memdiberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai/memperoleh sesuatu hal itu. Minat sanggup membangkitkan kekuatan dan dorongan yang mengarah kepada optimalisasi bidang tersebut. melaluiataubersamaini adanya minat, pekerjaan yang berat akan terasa Iebih enteng, yang susah akan terasa gampang, dan yang jauh akan terasa dekat.
2. Menurut GF Kuder (1968), spesialis dalam penulusuran minat (occupational interest survey) minat ialah hasil belajar, artinya minat sanggup berubah-ubah sesuai dengan perkembangan wawasan seseorang. Yang ketika ini diminati, mungkin pada ketika menhadir tak disukai lagi. Menurut GF Kuder minat terdiri dari:
- minat kegiatan luar (out door),
- mekanikal,
- persuasif,
- ilmiah,
- artistik,
- musik,
- kesusastraan,
- sosial,
- klerikal.
3. Menurut JP. Guilford (1969), spesialis dalam pendidikan, minat ialah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau impian yang besar terhadap sesuatu. Minat terdiri dari:
- Minat profesional, yaitu minat dalam keilmuan, verbal seni, dan kesejahteraan sosial.
- Minat komersial, yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha/jual beli, periklanan, kesekretariatan, akuntansi, dan sebagainya.
- Minat kegiatan fisik, yaitu minat mekanik (tata kerja mesin) dan kegiatan luar (out door)
Pengertian Sikap Menurut Ahli
Menurut Prof. Dr. Mar'at, seorang guru besar bidang psikologi, perilaku ialah kesiapan, kesediaan untuk bertindak. Dr. Gerungan beropini bahwa perilaku ialah kesediaan beraksi terhadap suatu hal. Sedangkan Hubert Bonner dalam bukunya Social Psychology menandakan bahwa perilaku sanggup didefinisikan sebagai respons implisit untuk melaksanakan kegiatan menuju ke atau menjauh dari seseorang atau nilai sosial. Adapun ciri-ciri perilaku ialah sebagai diberikut:
- Sikap bukan ialah pembawaan insan semenjak dilahirkan, melainkan terbentuk selama perkembangannya, sebagai akhir hubungannya dengan objek-objek di lingkungannya.
- Sikap sanggup berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang lain. Oleh alasannya ialah itu, perilaku ialah hasil pelajaran dari lingkungan dan sanggup dipelajari oleh lingkungan.
- Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung korelasi dengan suatu objek. Objek ini tidak spesialuntuk satu jenis, melainkan majemuk sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
- Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti perilaku spesialuntuk cocok untuk situasi pada masa tertentu, yang belum tentu sesuai dengan waktu lain. Oleh karena, itu perilaku sanggup berubah berdasarkan situasi.
- Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi. Hal ini tidak sama dengan motif biogenetis ibarat motif lapar, motif dahaga, dan sebagainya.
- Sikap mengandung faktor-faktor motivasi dan emosi. Sifat inilah yang membedakan perilaku dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.
Daftar Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Pengertian Bakat, Minat Dan Perilaku Berdasarkan Para Ahli"