Pengaruh Iklim Terhadap Kehidupan Manusia
Iklim ialah salah satu faktor yang membentuk dan memilih tinggi rendahnya kebudayaan manusia, bahkan ialah kunci peradaban atau kebudayaan penduduk. Hal ini sanggup dipahami mengingat beberapa hal:
- Manusia akan mencari tempat tinggal di daerah yang iklimnya baik. Misalnya di daerah sedang, tidak terlalu gerah atau tidak terlalu dingin, dan di daerah yang banyak airnya.
- Daerah yang sangat dingin, daerah yang sangat gerah, atau kering ialah daerah yang memengaruhi dan membatasi bidang-bidang pertanian. Namun alasannya keterbatasan tersebut sanggup memacu kreativitas dan penemuan sehingga menghasilkan teknologi tinggi. misal: negara-negara Eropa dan Jepang.
- Daerah yang mempunyai temperatur gerah sanggup melemahican energi. kegiatan kerja fisik, dan rohani. misal: negara-negara Afrika.
- Usaha kebijaksanaan daya insan di bidang industri banyak berafiliasi dengan iklim, terlebih yang bersifat biotik. misal: pembuatan pakaian di daerah dingin.
- Perubahan iiclim kuat terhadap kesehatan manusia, contohnya penyakit yang disebarkan nyamuk (seperti penyakit malaria dan penyakit demam berdarah) terjadi pada trend penghujan dan di daerah yang tanahnya becek, serta penyakit muntaber yang terjadi pada trend gerah yang banyak hujan.
Pola Curah Hujan di Indonesia
Indonesia ialah negara kepulauan yang terletak di khatulistiwa, mempunyai maritim yang luas dan suhu yang tinggi. Oleh alasannya itu, tingkat penguapan sangat banyak sehingga kelembapan udara selalu tinggi. Kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan curah hujan yang tinggi pula. Secara spesifik, banyaknya curah hujan di tiap-tiap daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor diberikut.
- Letak daerah konvergensi antartropik.
- Bentuk medan dan arah lereng medan.
- Arah angin yang sejajar dengan pantai.
- Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
- Posisi geografis daerahnya.
Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu lebih dari 2.000 mm/tahun. Daerah yang paling tinggi curah hujannya yaitu daerah Baturaden di lereng pegunungan Slamet, dengan curah hujan rata-rata ±589 mm/bulan. Angin yang berasal dari daerah perairan menuju ke daratan umumnya sanggup menjadikan hujan.
Apabila dataran yang dilewati angin itu lebar dan sifat permukaannya tidak berubah, maka pada daerah sekitar pantai kemungkinan akan terjadi hujan, tetapi di daerah pedalaman tidak hujan. Hujan kemungkinan akan turun lagi jikalau medannya mulai naik. Peristiwa tersebut sering terjadi di daerah Jakarta, Cibinong, dan Bogor.
Pada bulan Januari-Februari hujan turun di Jakarta dan Bogor, sedangkan di Cibinong udara cerah. Sebaliknya, pada bulan di Jakarta dan Bogor cerah, sedangkan di Cibinong terjadi hujan. Adapun contoh umum curah hujan di Indonesia yaitu sebagai diberikut.
Pantai barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari pantai timur. Hal ini nampak terperinci terutama pada pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. misalnya: curah hujan pulau Jawa nampak lebih besar di Jawa Barat dibandingkan dengan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya. Semakin ke arah timur, curah hujannya semakin sedikit.
Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT ialah barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari barat ke timur. Pulau-pulau ini spesialuntuk diselingi oleh selat-selat yang sempit, sehingga nampak secara keseluruhan menyerupai satu pulau. Karena itu, berlaku dalil bahwa sebelah timur curah hujan lebih kecil dibanding sebelah barat.
Selain bertambah jumlahnya dari timur ke barat, curah hujan juga bertambah dari dataran rendah ke pepegununganan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600-900 meter di atas permukaan laut. Di daerah pedalaman tiruana pulau, trend hujan jatuh pada trend pancaroba. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT).
Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari barat ke timur. Pantai barat pulau Sumatera hingga Bengkulu menerima hujan terbanyak pada bulan November; Lampung-Bangka yang letak dan posisinya sedikit ke timur menerima curah hujan terbanyak pada bulan Desember. Sementara itu, Jawa, Bali, NTB, NTT pada bulan Januari dan Februari.
Sulawesi Selatan pecahan timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyai trend hujan yang tidak sama, yaitu Mei Juni. Pada dikala itu pecahan lain dari kepulauan Indonesia sedang trend kemarau.
Dampak Positif dan Negatif Iklim
A. Dampak Positif
Tidak sanggup diragukan lagi bahwa keberadaan atmosfer terhadap kehidupan di muka bumi sangat bermanfaa bahkan sanggup dibayangkan jikalau bumi tanpa atmosfer, maka aneka macam kehidupan akan terancam punah. Di antara manfaat atmosfer bagi kehidupan yaitu sebagai diberikut.
- Untuk kelangsungan kehidupan, baik insan ataupun makhluk lain. Atmosfer atau udara ialah unsur yang sangat diharapkan oleh makhluk hidup. Oksigen diharapkan untuk pernapasan makhluk (manusia dan hewan), sementara flora membutuhkan karbon dioksida untuk melaksanakan proses fotosintesis sehingga sanggup dibayangkan jikalau bumi tanpa udara, maka seluruh kehidupan akan bangkrut.
- Sebagai masukana untuk terjadinya proses-proses alam, menyerupai hujan dan awan. Atmosfer ialah masukana terjadinya hujan. Peran atmosfer terletak pada proses penguapan, pembentukan awan, dan proses kelembapan udara yang kemudian akan menghasilkan hujan. Hujan ialah fenomena alam yang menjadi faktor pendukung terhadap tumbuhnya kehidupan. Hujan sebagai pecahan dari sildus hidrologi akan sangat berperan bagi kehidupan.
- Atmosfer ialah media komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan, tanpa masukana komunikasi, maka proses pem-bangunan pun akan terhambat.
- Atmosfer sebagai pelindung bumi dari aneka macam gangguan benda angkasa dan radiasi matahari yang hiperbola sehingga kondusif dan nyaman bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
B. Dampak Negatif
Jika diperhatikan dengan seksama, keberadaan atmosfer di alam ini mutlak sepenuhnya mengandung manfaat yang tak terhingga bagi kehidupan seluruh makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, jikalau kondisi alamiah atmosfer itu sudah terganggu, maka manfaat akan menjelma bencana. Misalnya, terjadinya polusi atau pencemaran udara yang akan menjadikan aneka macam tragedi berupa penyakit, hujan asam, hujan yang berpotensi mengakibatkan banjir, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara
Post a Comment for "Pengaruh Iklim Terhadap Kehidupan Manusia"