Pengertian Burung, Ciri Dan Klasifikasinya

Pengertian Burung yang masih termasuk dalam kelas Aves dan beranggotakan lebih kurang 9.000 spesies. Burung tidak mempunyai gigi dan spesialuntuk mempunyai buntut, tetapi binatang ini mempunyai beberapa kesamaan ciri dengan reptil. Misalnya, adanya sisik kaki, paruh yang keras, dan termasuk binatang ovipar yang menghasilkan telur amniotik bercangkang keras.

Klasifikasi Burung

Pada umumnya pengklasifikasian burung dilakukan menurut atas tipe paruh dan kaki. Akan tetapi, ada juga yang mengklasifikasikan burung menurut habitat dan tingkah lakunya. Dalam hal ini dikenal beberapa kelompok burung.

Misalnya, kelompok burung pemburu (burung yang mempunyai paruh menukik dan cakar tajam); burung pantai (burung yang mempunyai paruh yang ramping dan tajam serta tungkai yang panjang); burung pelatuk (burung yang mempunyai paruh menyerupai pahat dengan tipe kaki menggenggam); burung air (burung yang mempunyai tipe kaki untuk bertengger).

Struktur dan Fungsi Alat Tubuh Burung

Burung ialah satu-satunya binatang modern yang mempunyai bulu pada sebagian besar tubuhnya. Bulu berasal dari hasil modifikasi sisik reptil. Ada dua jenis bulu, yaitu bulu terbang dan bulu bawah. Bulu bawah berkhasiat untuk menghalangi hilangnya gerah tubuh.

Hal tersebut penting alasannya ialah burung termasuk binatang homeoterm, yaitu binatang yang memelihara suhu konstan dan relatif tinggi sehingga tetap sanggup aktif walau di cuaca dingin. Berdasarkan susunan anatominya, bulu sanggup dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai diberikut. 

• Plumae, ialah bulu yang memdiberi bentuk dasar badan yang berada pada akup dan buntut. Macam bulu ini berfungsi untuk terbang.

• Plamulae, ialah bulu yang terdapat pada burung yang masih muda dan pada burung yang sedang mengerami telur. Macam bulu ini berfungsi sebagai isolator (misalnya terhadap subu).

• Filoplumae, ialah bulu yang mempunyai rambut. Bulu tersebut tumbuh di seluruh permukaan tubuh. Macam bulu ini berfungsi sebagai sensor. Tubuh burung tidak sepenuhnya ditumbuhi oleh bulu. Sebagian permukaan kulit yang tidak berbulu disebut apteria, sedangkan yang berbulu disebut pterilae.

Bentuk dan struktur badan burung sering dihubungkan dengan kemampuannya untuk terbang. Hal demikian berkaitan dengan dimilikinya tulang berongga yang sangat enteng. Paruh sanggup menggantikan fungsi rahang. Tulang dada berukuran lebar, sesuai dengan fungsinya sebagai penyeimbang tubuh. Pada tulang dada terdapat otot yang besar lengan berkuasa untuk terbang.

Otot memperoleh energi melalui oksidasi di dalam sel tubuh. Oksigen (O2) mengalir satu arah melalui kantong udara (kantong hawa) dan paru-paru. Fungsi kantong hawa antara lain untuk memmenolong pernapasan saat terbang, mencegah hilangnya gerah, mengatur berat jenis badan saat berenang, dan memmenolong memperkeras suara.

Burung mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung terdiri atas empat ruang dan darah yang kaya O2 sudah terpisah dari darah miskin O2. Saluran pencernaan burung terdiri atas paruh, rongga mulut, esofagus, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. 

Tembolok ialah perlebaran dari esofagus. Kemampuan terbang burung didukung oleh indra dan sistem saraf yang sudah berkembang dengan baik. Daya penglihatan burung sangat besar lengan berkuasa dan mempunyai refleks otot yang sangat baik. Adanya kemampuan terbang pada burung menyebabkan binatang ini sanggup bermigrasi dan mencari sumber masakan sampai jauh dari habitat aslinya.

Peran Burung bagi Kehidupan

Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Daging dan telur burung ialah sumber lemak dan protein yang diperlukan manusia. Keindahan kicauan dan warna jenis burung tertentu menyebabkan insan tertarik untuk memeliharanya.

Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan sebagai hiasan kepala oleh suku-suku masyarakat di Papua. Begitu juga, kemampuan terbang beberapa jenis burung (misalnya merpati) dimanfaatkan sebagai bentuk hiburan atau acara yang diperlombakan.

 Daftar Pustaka: Yudhistira

Share :