Pengertian Ekosistem Akuatik, Ciri Dan Macamnya
Pengertian Ekosistem Akuatik (perairan) ialah tipe ekosistem yang sebagian lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu penetrasi cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarut.
Akan tetapi, faktor penentu utama dari ekosistem perairan ialah jumlah garam terlarut di dalam air. Jika perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut disebut ekosistem air tawar. Sebaliknya, kalau mengandung kadar garam yang tinggi, maka disebut ekosistem laut.
Macam Ekosistem Akuatik
A. Ekosistem Air Tawar
Air tawar spesialuntuk mencakup 1% dari total air di bumi. Jumlah air tawar tersebut jauh lebih kecil kalau dibandingkan air maritim (97%) dan es (270). Ekosistem air tawar sanggup dibedakan atas dua kategori. Pertama, ekosistem air tawar yang airnya damai atau diam, contohnya danau, kolam, dan rawa.
Kedua, ekosistem air tawar yang aimya senantiasa bergerak, contohnya sungai dan parit. Berikut ini akan dibahas salah satu pola dari ekosistem air tawar, yaitu danau. Danau yang berukuran besar cenderung mempunyai banyak kesamaan ciri dengan laut.
Pada danau yang dalam terdapat suatu zona efotik (fotik) yang di dalamnya dihuni oleh aneka macam jenis fitoplankton dan zooplankton. Pada umumnya, danau dibedakan atas tiga zona utama, yaitu zona litoral, limnetik, dan profundal. Zona litoral ialah kawasan tepi danau yang kebanyakan berupa perairan dangkal.
Pada zona tersebut tumbuh aneka macam macam flora yang akarnya menempel pada substrat atau dasar perairan dengan daunnya yang mengapung atau menjulur di dalam air. misal flora tersebut antara lain ialah Elodea, Chara, dan Nelumbo. Selain itu, pada zona tersebut juga banyak dihuni oleh ganggang dan aneka macam jenis plankton.
Pada zona litoral tersebar aneka macam jenis hewan, baik berupa invertebrata (udang, serangga, siput, dan cacing) maupun vertebrata (katak, ikan, dan penyu). Zona limnetik ialah kawasan perairan terbuka yang pada kedalaman tertentu masih sanggup ditembus oleh cahaya matahari sehingga fotosintesis sanggup terjadi. Pada zona limnetik, hidup beberapa fitoplankton dan ganggang biru-hijau.
Di bawah zona limnetik terdapat zona profundal. Zona tersebut kurang menerima cahaya matahari sehingga aktivitas fotosintesis tidak pernah terjadi. Pada zona profundal biasa hidup dekomposer dan pemakan detritus. Produktivitas danau ditentukan oleh beberapa faktor, contohnya suhu, penetrasi cahaya matahari, dan nutrisi.
Suhu yang rendah cenderung bersifat mengurangi aktivitas fotosintesis. Zona litoral biasanya bersifat produktif (kaya dengan nutrisi), alasannya ialah sebagian besar perairannya sanggup ditembus cahaya sehingga fotosintesis sanggup terjadi.
Daerah tersebut juga menjadi hangat sebagai jawaban dari pancaran cahaya matahari. Zona litoral yang kaya dengan nutrisi dan hangat dikenal sebagai danau eutrofik, sedangkan zona profundal yang miskin nutrisi dan masbodoh dikenal sebagai danau oligotropik.
B. Ekosistem Laut
Hampir 71% dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Rata-rata salinitas (kadar garam) maritim ialah 3%, tetapi angka ini bervariasi dari satu wilayah ke wilayah yang lain sesuai dengan kedalaman dan geografinya. Salinitas tertinggi terdapat di kawasan tropis.
Pada kawasan tropis, suhu yang tinggi menimbulkan laju penguapan berlangsung cepat sehingga salintas maritim menjadi tinggi. misalnya, maritim merah mempunyai salinitas 4%. Sebaliknya, pada geografi yang lebih tinggi, proses penguapan berkurang sehingga salinitasnya rendah. misalnya, maritim baltik dengan salinitas:
- Ekosistem Laut Pelagik
Di kawasan perairan maritim terbuka, sanggup ditemukan aneka macam jenis udang, ikan, dan paus yang berenang mencari makanan. Daerah ditemukannya binatang tersebut dikenal sebagai zona pelagik, dan ekosistem demikian disebut ekosistem maritim pelagik.
Seperti pada tiruana ekosistem, makhluk hidup penghuni dasar piramida energi ialah berupa makhluk hidup fotosintetik. Di maritim kebanyakan makhluk hidup tersebut ialah berupa fitoplankton. Fitoplankton tersebut biasa ditemukan pada zona fotik, yaitu bab maritim yang masih sanggup ditembus cahaya.
Zooplankton sering kali berada lebih dalam dibanding fitoplankton. Akan tetapi, mereka biasa bermigrasi ke atas pada malam hari dan memakan sejumlah besar populasi fitoplankton. Faktor utama yang mempengaruhi komunitas maritim ialah macam dan jumlah material terlarut di dalam air.
Mungkin yang lebih penting ialah jumlah nutrisi bagi makhluk hidup fotosintetik. Fosfor, nitrogen, dan karbon diharapkan sebagai bahan pembentuk kehidupan gres yang tersedia dalam jumlah sedikit di dalam air.
- Ekosistem Laut Bentik
Organisme yang hidup pada dasar laut, baik yang menempel ataupun tidak disebut bentik dan macam ekosistem yang mengandung makhluk hidup demikian disebut ekosistem bentik. Berbagai jenis ikan, kerang, tiram, udang, spons, guamon laut, dan makhluk hidup lainnya hidup pada dasar perairan.
Substrat sangat berperan penting dalam memilih jenis komunitas bentik. Substrat berpasir kurang mendukung untuk pertumbuhan flora air dan ganggang. Sebaliknya, substrat tersebut sangat baik sebagai habitat bagi kebanyakan kerang, cacing, dan udang kecil.
Substrat lumpur biasanya mempunyai sedikit oksigen, tetapi masih memungkinkan untuk dihuni oleh makhluk hidup penyaring makanan. Substrat berbatu ialah habitat yang sesuai bagi aneka macam macam ganggang berukuran besar. Pada maritim yang dalam terdapat suatu ekosistem yang sangat bergantung pada bahan organik dari zona fotik.
Daerah tersebut dikenal sebagai zona abisal dan ekosistemnya disebut ekosistem abisal. Pada umumnya, makhluk hidup dilingkungan tersebut ialah berupa binatang pemakan bangkai (scavenger). Suhu juga kuat terhadap komunitas bentik. Beberapa komunitas, ibarat terumbu karang dan hutan bakau (mangrove) spesialuntuk ditemukan di kawasan perairan yang hangat.
Ekosistem terumbu karang tersusun dari sejumlah besar binatang karang yang mempunyai cangkang. Hewan tersebut bisa menyembul dari cangkangnya untuk menangkap makartan dan membuka diri ke arah cahaya. Keadaan demikian menjadi penting alasannya ialah di dalam badan binatang tersebut terdapat ganggang bersel tunggal.
melaluiataubersamaini adanya cahaya, ganggang sanggup mengadakan fotosintesis sehingga memdiberi laba bagi binatang karang dan ganggang itu sendiri. Hubungan simbiotik mutualisme demikian ialah dasar utama bagi produktivitas komunitas makhluk hidup. Ekosistem terumbu karang umumnya ditemukan di kawasan ekuator (khatulistiwa), yaitu di kawasan perairan dangkal dan membersihkan.
Berbagai jenis ikan, udang, spons, kerang, dan siput ialah anggota dari ekosistem terumbu karang. Terumbu karang dianggap sebagai salah satu ekosistem yang paling produktif di dunia. Ekosistem rawa mangrove biasanya mendiami suatu bab wilayah pantai.
Makhluk hidup yang lebih banyak didominasi hidup di sana ialah berupa flora khusus yang bisa bertahan terhadap salinitas yang tinggi dari laut. Tumbuhan tersebut mempunyai benih yang sanggup mengapung di air. Jika benih jatuh ke lumpur, benih segera tumbuh menjadi flora dan kelak menjelma hutan bakau.
Pada kawasan hutan bakau, hidup ketam, ubur-ubur, spons, dan ikan. Sedimen yang terperangkap pada hutan bakau usang kelabuaan akan menjelma ekosistem terestrial.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Pengertian Ekosistem Akuatik, Ciri Dan Macamnya"