Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Proses Reproduksi Generatif Pada Tumbuhan

Pengertian Reproduksi Generatif yang ialah salah satu cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan (fertilisasi) dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada flora berbiji, baik gimnosperma (berbiji terbuka) maupun angiosperma (berbiji tertutup).

Tumbuhan berbiji menghasilkan heterospora, yaitu mikrospora dan megaspora. Mikrospora berubah menjadi mikrogametofit, yaitu pembawa sel sperma di dalam butir serbuk sari. Megaspora berubah menjadi megagametofit yang membawa sel telur ke dalam ovula (bakal biji).

Jadi, mikrogametofit ialah gametofit jantan yang menghasilkan sel sperma, sedangkan megagametofit ialah gametofit betina yang menghasilkan sel telur. Biji yang terdapat pada flora berbiji ialah ovula yang matang.

Biji mengandung embrio sporofit dan cadangan makanan. Kedua materi tersebut dilindungi oleh lapisan pelindung biji yang berasal dari integumen (pelapis) ovula. Penyerbukan Sebelum terjadi pembuahan, serbuk sari dikirimkan ke kawasan di sekitar gametofit betina.

Peristiwa itu disebut penyerbukan (polinasi). Pada flora berbiji tertutup, penyerbukan ialah proses melekatnya serbuk sari pada kepala putik, sedangkan pada flora berbiji terbuka ialah insiden melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Ada beberapa macam penyerbukan, yaitu sebagai diberikut:

Penyerbukan Berdasarkan Asal Serbuk Sari

Serbuk sari sanggup berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal-serbuk sari, penyerbukan pada flora sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai diberikut:

  • Autogami, ialah proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada ketika autogami, sanggup saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Berikut ini beberapa istilah atau bentuk gangguan yang menghalangi penyerbukan. Protandri, yaitu insiden serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik, Protogini, yaitu insiden putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari dan Serbuk sari tidak sanggup hingga di kepala putik.
  • Kleistogami, ialah bab dari autogami yang terjadi pada ketika bunga belum mekar.
  • Geitonogami, ialah proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu individu. Geitonogami disebut juga penyerbukan tetangga.
  • Alogami (xenogami), ialah proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain, tetapi masih dalam satu jenis. Alogami disebut juga penyerbukan silang.
  • Bastar (hibridogami), ialah proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga flora beda jenis. 
 

Penyerbukan Berdasarkan Faktor yang Memmenolong

Banyak faktor yang memmenolong terjadinya proses penyerbukan, termasuk manusia. Oleh alasannya ialah itu, penyerbukan sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai diberikut:
 
Anemogami 
Merupakan proses penyerbukan dengan menolongan angin. Teknik penyerbukan ini terjadi pada flora berbiji tertutup maupun terbuka. Ciri-ciri bunga yang mengalami guamogami ialah mempunyai serbuk sari kering, lembut, dan banyak; kepala sari simpel bergoyang; dan tidak mempunyai mahkota bunga (jika ada spesialuntuk berukuran kecil). Misalnya, pakis haji, tusam, tebu, dan jagung.

 Pengertian Reproduksi Generatif yang ialah salah satu cara reproduksi yang melibatkan Pengertian Proses Reproduksi Generatif Pada Tumbuhan

 
Hidrogami 
Merupakan proses penyerbukan dengan menolongan air. Jenis penyerbukan tersebut spesialuntuk terjadi pada flora yang hidup di air, contohnya pada flora hidrila.
 
Zoidiogami 
Merupakan proses penyerbukan dengan menolongan hewan. Berdasarkan nama hewannya, tipe zoidiogami sanggup dibedakan menjadi beberapa macam.:
  • Entomogami, yaitu penyerbukan dengan menolongan serangga. Penyerbukan tersebut banyak terjadi pada flora yang menghasilkan madu (nektar) dan mempunyai guaka warna bunga yang menarikdanunik.
  • Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan menolongan burung. Misalnya, flora randu dan dadap yang bunganya mengandung madu.
  • Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan menolongan kelelawar. Misalnya, bunga flora yang mekar pada malam hari.
  • Malakogami, yaitu penyerbukan dengan menolongan siput. 
 

Pembuahan

Sesudah terjadi penyerbukan diteruskan dengan pembuahan. Sperma akan dibawa ke sel telur melalui tabung (buluh) serbuk sari. Selanjutnya, terjadi peleburan antara sel telur dengan sel sperma di dalam ovula. Ovula ialah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio.

Berdasarkan insiden tersebut golongan flora berbiji disebut embryophyta siphonogama, yaitu flora yang mempunyai embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu buluh (Yunani, embryon = embrio / lembaga; phyton = tumbuhan; siphon - pipa / buluh; gamein = kawin).
 
Embrio pada flora berbiji disebut bersifat bipolar atau dwipolar. Disebut bipolar alasannya ialah pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lainnya membentuk sistem perakaran.
 
Ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan ganda. Pembuahan tunggal terjadi pada flora berbiji terbuka, spesialuntuk melibatkan sebuah insiden peleburan antara inti sperma dengan inti sel telur. Pembuahan ganda terjadi pada flora berbiji tertutup yang melibatkan dua insiden peleburan inti sperma.

Peristiwa peleburan pertama terjadi antara inti sperma dengan sel telur yang menghasilkan lembaga, sedangkan yang kedua antara inti sperma dengan inti kandung forum sekunder membentuk jaenteng yang meliputi cadangan makanan.

Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Pengertian Proses Reproduksi Generatif Pada Tumbuhan"