Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Saat ini, tidak sedikit habitat binatang dan flora yang sudah rusak atau berubah fungsinya. Kerusakan dan perubahan habitat tersebut terutama disebabkan oleh banyak sekali aktivitas insan sehingga sangat kuat terhadap keguaka-ragaman hayati. Akibatnya, banyak jenis binatang maupun flora yang mengalami penyusutan dan bahkan terancam punah. Berikut ini, beberapa prosedur hilangnya keguakaragaman hayati.
Hilangnya Habitat dan Fragmentasi
Salah satu faktor yang paling memilih terjadinya penurunan keguakaragaman hayati yaitu hilangnya habitat. Menurut Edward O. Wilson, definisi hilangnya habitat yaitu menyusutnya materi pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup. Hilangnya habitat bertanggung tanggapan terhadap punahnya spesies endemik.
Keguakaragaman terbesar terdapat di tempat tropis. Di sana, berlangsung penebangan hutan (deforestasi) setiap harinya. Begitu juga yang terjadi di tempat pantai. Pembangunan di tempat pantai sudah mengakibatkan musnahnya kerikil karang dan komunitas pantai.
Padahal, tempat pantai dan hutan bakau ialah tempat berlindung dan habitat yang sesuai bagi beberapa spesies makhluk hidup. Fragmentasi habitat yaitu pemisahan suatu habitat menjadi lebih kecil lagi.
Fragmentasi habitat sanggup merusak keguaka-ragaman hayati. Pada umumnya, spesies-spesies yang terdapat pada habitat-habitat kecil (terpencil) akan lebih simpel terjangkit oleh perubahan suhu, angin, kebakaran, predator, dan penyakit. Selain itu, habitat-habitat tersebut mungkin tidak sanggup untuk menyuplai masakan atau untuk dijadikan sebagai tempat hidup suatu populasi yang sukses dalam perkawinannya.
Spesies-Spesies Eksotik (Spesies Penhadir)
Spesies penhadir sering kali menjadi penyebab terhadap rusak atau musnahnya spesies orisinil suatu ekosistem. Dalam banyak kasus, masuknya spesies penhadir ke suatu ekosistentitherawal dari aktivitas insan juga.
Dalam hal ini, ada yang sengaja menhadirkannya dengan tujuan tertentu dan ada juga yang secara tidak sengaja sudah mengakibatkan masuknya suatu spesies penhadir. Pada masa ke-19, pembangunan Kanal Erie sudah mengakibatkan masuknya belut maritim ke Danau Agung. Kehadiran belut maritim sudah mengakibatkan punahnya beberapa spesies ikan orisinil di danau tersebut.
Begitu juga kejadiannya ketika orang dengan sengaja membawa kambing ke Pulau Santa Catalina yang berlokasi di pantai California. Kehadiran kambing tersebut sudah mengakibatkan punahnya 48 spesies orisinil di sana. Pada masalah lainnya, kehadiran spesies penhadir sanggup pula mengalahkan atau mendominasi spesies asli.
Seperti halnya yang terjadi di Amerika Serikat ketika menhadirkan Kudzu, homogen tumbuhan rambat yang hidup di Jepang. Pada dikala itu, pemerintah Amerika Serikat sengaja menhadir tumbuhan Kudzu (Pueraria lobata) untuk mengurangi abrasi tanah. Namun, di lingkungan yang gres tumbuhan tersebut bisa tumbuh cepat sehingga menutupi tempat tumbuhan asli.
Degradasi Habitat
Bentuk bahaya lain terhadap keguakaragaman hayati yaitu berupa degradasi habitat. Degradasi habitat yaitu kerusakan habitat oleh polusi. Polusi sanggup diartikan sebagai perubahan-perubahan lingkungan yang mengakibatkan imbas negatif terhadap kehidupan dan kesehatan makhluk hidup. Polusi sudah teridentifikasi sebagai penyebab ketiga terjadinya kepunahan spesies makhluk hidup. Macam-macam polusi diantaranya yaitu hujan asam, eutrofikasi, dan imbas rumah kac.
Eksploitasi secara Berlebihan
Tumbuhan dan binatang termasuk sumber daya alam yang sanggup diperbarui. Meskipun demikian, bila eksploitasi yang dilakukan hiperbola tanpa memperhatikan kecepatan daya reproduksinya, sanggup berakibat musnahnya sumber daya alam hayati itu sendiri. Eksploitasi sumber daya alam sanggup dikatakan hiperbola bila jumlah yang diambil lebih besar dibandingkan dengan kemampuan sumber daya alam tersebut untuk memperbarui diri.
Ada banyak sekali alasan yang dilakukan orang untuk mengambil sumber daya alam hayati tersebut. Misalnya untuk dijadikan sebagai sumber materi pangan, papan, obat-obatan, kesenangan,dan beberapa alasan lainnya. Hal demikian akan menjadi semakin jelek bila kita belum melaksanakan penelitian ihwal cara membudidayakan dan mengelola suatu jenis makhluk hidup secara berkelanjutan.
Sekarang, banyak harimau sumatra dan gajah yang diburu untuk komoditas yang berharga. Begitu juga yang dilakukan terhadap ikan arwana (Schleropages formosus). Hewan tersebut banyak diburu orang untuk dikoleksi lantaran harganya yang mahal.
Padahal, sampai dikala ini belum banyak orang yang melaksanakan penelitian ihwal cara membudidayakavlan mengelola binatang tersebut secara berkelanjutan. Apa yang terjadi bila pengambilan di alam dilakukan terus-menerus di dikala kita belum berhasil membudidayakannya? Nasib serupa juga dialami oleh orang utan, burung cenderawasih, badak, kayu ramin, kayu cendana, dan beberapa jenis sumber daya alam hayati lainnya.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati"