Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Kongres Cowok 1928

Sejak tahun 1926 terlihat kecenderungan ke arah penyatuan organisasi cowok yang sudah ada. Selain itu, mereka mulai memasuki kegiatan politik nasional. Hal itu disebabkan makin tebalnya jiwa kebangsaan di kalangan pemuda. Gejala itu ditandai lahimya beberapa organisasi cowok yang bersifat nasional dan pribadi memasuki gelanggang politik. Organisasi cowok tersebut yaitu sebagai diberikut. 

a. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) 
PPPI didirikan di Batavia pada tahun 1926 oleh mahasiswa STOVIA dan Rechschoogeschool. Tokoh PPPI yang terkemuka, antara lain Soegondo Djojopuspito, Abdul Kadir Sigit, Gularso, Sumitro, Wilopo, Rohjani, dan Amir Syarifuddin. Tujuan PPPI adala,h menggalang persatuan seluruh organisasi cowok untuk berjuang bersama melawan penjajah Belanda. Untuk mencapai tujuan tersebut, sifat kedaerahan harus dihilangkan. 

b. Pemuda Indonesia (PI) 
Organisasi Pemuda Indonesia didirikan di Bandung pada tanggal 20 Februari 1927 oleh para cowok yang pernah berguru di luar negeri dan mantan anggota Perhimpunan Indonesia. Tokoh-tokoh Pemuda Indonesia tersebut, antara lain Sugiono, Moh. Tamsil, Soebagio Reksodiputro, Asaad, Sunario, Sartono, Iskak, Budiarto, dan Wiryono. Tujuan pendirian Pemuda Indonesia yaitu memperkuat dan memperluas inspirasi kesatuan nasional Indonesia. 

Kedua organisasi tersebut ialah pencetus Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda I diselenggarakan di Batavia (Jakarta) pada tanggal 30 Apri1-2 Mei 1926 dan dihadiri oleh wakil-wakil dari Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumaterguan Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Studerende Minahassers, Jong Batak, dan Pemuda Theosofie. Pada tanggal 17 Desember 1927, terbentuklah Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) yang diketuai Ir. Sukarno. Program PPPKI yaitu sebagai diberikut. 

a. Berusaha mencapai dan menyamakan arah bagi aksi-aksi kebangsaan serta memperkuat dan memperbaiki organisasi dengan kolaborasi antaranggota. 

b. Berusaha menghindari perselisihan di antara sesama anggota yang sanggup mele-mahkan gerakan kebangsaan. Pada tanggal 13 Mei 1.928 dan pada tanggal 12 Agustus 1928, diadakan rapat pembentukan Panitia Kongres Pemuda II oleh banyak sekali organisasi pemuda. Tujuan diadakan Kongres Pemuda II, antara lain mewujudkan impian tiruana perkumpulan cowok Indonesia; membicarakan masalah-masalah wacana pergerakan cowok Indonesia; 

c. memperkuat perasaan kebangsaan Indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia. Kongres Pemuda II berhasil diselenggarakan pada tanggal 27— 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda Indonesia II dihadiri oleh wakil-wakil sebagai diberikut. 

a. Wakil organisasi pemuda, antara lain Jong Java, Jong Sumaterguan Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi, dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. 

b. Wakil partai, antara lain dari Budi Utomo (BU), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Sarekat Islam (PSI). 

c. Pejabat pemerintah kolonial Hindia Belanda. Di sela-sela sidang pada hari kedua, Wage Rudolf Supratman berpeluang memperdengarkan lagu Indonesia Raya. Lagu inilah yang kemudian dijadikan lagu kebangsaan Indonesia. 


Kongres Pemuda II kesudahannya selesai pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan menghasilkan sebuah keputusan yang populer dengan sebutan Sumpah Pemuda. Naskah kutipan keputusan kongres tersebut selengkapnya berbunyi sebagai diberikut:  "Kerapatari Pemuda-pemudi Indonesia diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan cowok Indonesia yang menurut kebangsaan, dengan namanya Jong Java, Jong Sumaterguan Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi, dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. Membuka rapat pada tanggal 27-28 Oktober di negeri Jakarta. Sesungguhnya mendengar pidato-pidato pembicaraan yang diadakan dalam kerapatan tadi. Sesungguhnya menimbang isi pidato dan pembicaraan ini. Kerapatan lalu. mengambil putusan. 

Pertama : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. 

Kedua : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. 

Ketiga : Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sesudah mendengar putusan ini, kerapatan mengeluarkan iktikad asas ini wajib digunakan segala perkumpulan kebangsaan Indonesia. Mengeluarkan iktikad persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuannya: Kemauan, Sejarah, Bahasa, Hukum adat, Pendidikan dan kepanduan, dan mengeluarkan pengharapan biar putusan ini disiarkan dalam segala surat kabar, dibacakan di muka rapat perkumpulanperkumpulan. 

Sesudah terealisasi Kongres Pemuda II dengan tercetusnya Sumpah Pemuda, impian Indonesia Raya makin kuat. Pada tanggal 31 Desember 1930, di Surakarta perkumpulan cowok di Indonesia melebur menjadi satu organisasi yang dinamakan Indonesia Muda. Indonesia Muda bertujuan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar, menumbuhkan dan mempertahankan kesadaran bahwa mereka yaitu satu bangsa yang memiliki satu Tanah Air sehingga tercapai impian Indonesia Raya.

Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 ialah kejadian yang penting dalam proses penguatan konsep wawasan Kebangsaan Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi modal berharga bagi terbentuknya sebuah negara. Adanya kehendak bersama untuk bersatu akan mengatasi banyak sekali masalah, ibarat kedaerahan, kesukuan, keturunan, keagamaan, dan sejenisnya dengan tetap menghormati perbedaan-perbedaan yang ada. Sejak kejadian Sumpah Pemuda 1928, dunia dikejutkan oleh kemampuan dan kesanggupan bangsa Indonesia untuk bersatu dalam kemajemukan. melaluiataubersamaini Sumpah Pemuda, acara Pergerakan Nasional berusaha memadukan kebhinnekaan dengan ketunggalikaan. Kemajemukan, keguakaragaman tetap ada dan dihormati, tetapi semangat usaha dan legalisasi bertanah air, berbangsa, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia, sudah bulat.

Daftar Pustaka : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Post a Comment for "Sejarah Kongres Cowok 1928"