Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Sebagai Aliran Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Fungsi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Sebagai Pedoman Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Kemudian arti diberiman kepada kitab-kitab Allah dalam pengamalan hidup berbangsa dan bernegara yaitu Allah mengajarkan supaya sanggup memajukan bangsa melalui mendisiplinkan din dalam segala bidang, baik dalam bekerja atau belajar.

Hal itu sebagai dasar untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebab maju dan mundurnya suatu bangsa tergantung kepada kita yaitu kita siap atau tidak dalam menegakkan disiplin. Seperti ditegaskan oleh firman Allah:

Yang Artinya: “Hai orang-orang yang ben man, bersiap siagalah engkau dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok atau majulah bersama-sama.” (QS. An-Nisaa’: 71)

Allah memerintahkan supaya orang-orang mukmin senantiasa berkemas-kemas dalam segala hal. Untuk menghadapi musuh yang merongrong pemerintah, baik secara berkelompok atau secara bersama-sama. Selain itu pemerintah mewajibkan supaya masyarakat mematuhi dan menaati peraturan perundang-undangan, sadar hukum, membayar pajak, menjaga ketenteraman dan keamanan negara, juga melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku menurut Pancasila dan UUD 1945.

Manusia yaitu makhluk yang diciptakan oleh Allah yang didiberi nalar sebagai alat berpikir untuk mempertimbangkan mana perbuatan yang baik dan bermanfaa baginya. Namun kadangkala nalar tersebut menghadapi problem yang tidak sanggup dipecahkan olehnya walaupun sudah diusahakan dengan seterbaik mungkin. Di sinilah perlunya memohon petunjuk kepada Allah mana yang baik untuk dilaksanakan.

Problema insan semenjak ia dilahirkan ke dunia sangat kompleks dan adakala silih berganti. Sepanjang problem tersebut sanggup diselesaikan oleh nalar maka insan sanggup hidup dengan tenang. Tapi kenyataannya tidak tiruana problem sanggup diselesaikan dengan akal, alasannya nalar pun memiliki keterbatasan. Lalu apa perjuangan yang sanggup dilakukan? Pentanyaan itu sering muncul dalam kehidupan manusia, mabadunga ia menemukan jalan buntu.

Sumber Pustaka: Bumi Aksara