Makna Dan Jenis Pelaksanaan Disiplin Nasional Dalam Bidang Ipoleksosbudhankam

Secara umum, disiplin itu dimaksudkan sebagai tes kejiwaan (mental atau karakter) semoga seseorang bisa mengendalikan din (self control) serta patuh dan tabah dalam menunaikan kiprah kewajiban yang menjadi tanggungjawabannya. Dan klarifikasi terlampau kita mengenal tiga disiplin, yaitu

disiplin langsung (perorangan),
disiplin sosial (kelompok), dan
disiplin nasional.

Ketiga disiplin ini saling berkaitan satu sama lain. Khusus disiplin nasional, dalam kaitannya dengan bidang-bidang lain yaitu sikap dan sikap yang hersumber kepada kepribadian bangsa dan dikembangkan menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang tercermin dalam tata laris masyarakat, berupa kepatuhan dan ketaatan terhadap norma-norma kehidupan berbangsa dan bemegara. Kita selalu sadar untuk melakukan kiprah dan kewajiban sesuai status kita masing-masing sebagai pegawai, pedagang, buruh, atau siswa.

Seorang siswa tentunya harus melakukan kiprah dan kewajiban yang ada di sekolah, menyerupai mematuhi tata tertib sekolah, menjaga nama haik sekolah, memhayar kewajihan sehagai siswa, dan kewajihan lain yang diharuskan oleh pihak sekolah. Apabila disiplin langsung sudah terealisasi dengan baik, dengan sendirinya disiplin sosial akan praktis terealisasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Disiplin nasional begitu luas dan berkaitan dengan bidang lain dalam rangka membina kehidupan berbangsa dan bernegara dan menjalankan pembangunan nasional secara berhasil. Oleh sebab itu, pembangunan nasional hams diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan aneka macam aspek kehidupan bangsa secara utuh dan menyeluruh. Terwujudnya disiplin nasional akan membina dan mendukung ketahanan nasional yang yaitu kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa dan negara. Terlaksananya disiplin nasional dengan baik akan terlihat dalam terbinanya ketahanan bidang ipoleksosbudhankam sebagai diberikut.

Ketahanan dalam bidang ideologi, artinya Pancasila sebagai ideologi bangsa yaitu pemikiran nilai watak dan norma memelihara persatuan dan kesatuan serta menyaring nilai-nilai abnormal yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Ketahanan dalam bidang politik, yaitu terciptanya stabilitas politik yang sehat dan dinamis.
Ketahanan dalam bidang ekonomi, artinya memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta sanggup mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Ketahanan dalam bidang sosial budaya, artinya kehidupan sosial budaya yang dijiwai kepribadian nasional menurut Pancasila yang sanggup membuatkan sosial budaya masyarakat Indonesia yang diberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkarakter maju, sejahtera, selaras, serasi, dan sebagainya.
Ketahanan dalam bidang pertahanan dan keamanan, artinya kesadaran bela negara dan seluruh rakyat untuk memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara dan mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Sumber Pustaka: Yudhistira