Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemberontakan Bokser (1900-1901) Pada Gerakan Nasionalisme Cina

Pemberontakan Bokser (1900-1901) Pada Gerakan Nasionalisme Cina


Gerakan rakyat Cina tidak berhenti hingga di situ, bahkan gerakan-gerakan selanjutnya terus muncul dan berkembang dalam upayamenyingkirkan kedudukan Kaisar Mandsyu dan mengusir bangsa-bagsa Barat. Bahkan muncul gerakan yang bertujuan memmembersihkankan bangsadan tanah airnya dan imbas asing. Gerakan ini terjadi di Cina Utara dan menamakan gerakannya dengan tinju Keadilan. Setiap anggotanya andal dalam dunia persilatan, maka bangsa absurd menganggapnya boxers dan pemberontakan itu lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan Bokser (The Boxer Rebellion).

Ratu Tze Syi (wali dan Kaisar Kwang Syu) mempersembahkan menolongan kepada gerakan Pemberontakan Bokser. pertolongan ini didasari oleh tawaran dan Jenderal Yuan Shih Kai yang ingin melepaskan kerajaannya dan campur tangan bangsa absurd (barat).



Pemberontakan Bokser meletus dan berkobar di Peking. Pada ketika meletusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman terbunuh, sedangkan kedutaan-kedutaan absurd lainnya diserang. Namun, tentara bangsa absurd dibawah pimpinan Jenderal Von Waldersee berhasil menindas Pemberontakan Bokser dan menduduki Peking. Ratu Tze Syi mengalah dan menanhadirani Protokol Bokser (The Boxer Protocol) pada tanggal 7 September 1901 dan Cina harus membayar kerugian perang kepada bangsa absurd sebesar 738.000.000 dolar.

Sesudah Pemberontakari Bokser, Ratu Tze Syi ingin melaksanakan pembaharuan di Cina, lantaran sadar bahwa bangsa absurd tidak akan sanggup dikalahkan dengan kekuatan senjata Cina yang .masih terbelakang. Namun tiruana pembaharuan yang dilakukan itu sudah terlambat, lantaran kebencian rakyat Cina terhadap pemerintahan Kaisar Mandsyu sudah sangat mendalam. Sebelum pembaharuan itu dilakukan, Ratu Tze Syi meninggal dunia (1908) dan digantikan oleh Kaisar Pu yi (yang masih berusia 2 tahun). Tetapi Cina semakin bertambah kacau dan mempersembahkan peluang besar terhadap muncul dan berkembangnya gerakan nasionalis bangsa Cina di bawah pimpinan Dr. Sun Vat Sen (1911).

Gerakan nasionalis Cina dilandasi oleh tiga hal, yakni:
  1. Timbulnya angkatan gres yang berpaham modern. Angkatan barn ini memperoleh pendidikan Barat dan mencita-citakan adanya Cmna barn yang modern dan jaya.
  2. Timbulnya nasionalisme. Pemerintahan Mandsyu ialah pemerintahan absurd yang kolot dan tidak bisa meinikirkan keperluan rakyat, sehingga munculnya gerakan nasional yang bertujuan untuk menumbangkan dan mengusir pemerintahan bangsa Mandsyu. melaluiataubersamaini gerakan itu mereka menginginkan negeri Cina untuk bangsa Cina.
  3. Wuchang Day. Pada tanggal 9 Oktober 1910, tempat menyimpan mesiu meledak sebelum pemerintah Mandsyuria mengambil tmndakan terhadap gerakan kaum nasionalis Cina. Pada tanggal 10 Oktober 1911, kaum nasionalis mengumumkan berdirmnya Republik Cina. Peristiwa ini dikenal dengan nama The Double Ten Day atau Wuchang Day.
Pada mulanya Republik Cina spesialuntuk berperan di Cina Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Sedangkan di Cina Utara, Kaisar Pu yi masih berkuasa dengan proteksi Jenderal Yuan Shih Kai dan warlords lainnya. Untuk menghindari jatuhnya korban pada rakyat, maka Dr. Sun Yat Sen melaksanakan negosiasi dengan jenderal Yuan Shih Kai. Dr. Sun Yat Sen menyerahkan kepeinimpinan kepada Yuan Shih Kai dengan kiprah mengakhiri kekuasaan Mandsyuria. Kekuasaan Mandsyu berhasil diakhiri tanpa pertumpahan darah tanggal 12 Februari 1912 sedangkan Kaisar Pu Yi yang masih kanak-kanak sanggup tinggal di Mandsyuria dengan penghasilan cukup.

Yuan Shih Kai menjadi Presiden Republik Cina tanggal 12 Februari 1912 dengan wilayah kekuasaannya meliputi beberapa aspek seluruh Cina. Sedangkan Dr. Sun, Yat Sen selanjutnya mendirikan Partai Nasiona1 Cina’(Kuo Mm Tang) dan melaksanakan Trisila (San Mm Shui) yang meliputi nasionalisme, demokrasi dan sosialisme. Sesudah menjadi presiden, Yuan Shih Kai bertindak sebagai diktator dan ingin menjadi kaisar. Kuo Mm Tang dihentikan namun rakyat menentang. Tetapi setelah Yuan Sbih Kai meninggal (1916), Dr. Sun Yat Sen memegang kembali kepeinimpinannya atas tempat Cina Selatan, namun tempat utara masih berdiri sendiri. Pada tahiin 1912, Li-Li San mendirikan - Partai Komunis Cina (Kung Chang Tang). Sejak tahun 1924, terjadi kolaborasi antara kaum nasionalis dengan komunis untuk menghadapi warlords di utara. Kaum nasionalis dipimpin oleh Jenderal Chiang Kai Shek (pengganti Dr. Sun Yat Sen, yang meninggal tahun 1924). Sesudah wiTayah utara berhasil diduduki, tercipta Republik Cina dengan wilayahnya meliputi beberapa aspek wilayah utara dan selatan (1928) dengan ibukotanya Nanking. Kaum komunis yang belum mau tunduk terhadap pemerintahan Chiang Kai Shek, terus melancarkan serangan gerilya di bawah pimpinan Chu-Teli, sehingga susah dikalahkan. Ketika Partai Komunis Cina dipimpin oleh Mao Zedong, muncul lagi usaha-usaha komunis untuk merebut kekuasaan. Untuk meraih kekuasaan atas pemerintahan Cina, Mao Zedong meinimpin gerakan rakyat dan berusaha mendapatkan imbas yang luas dan rakyat. Mao Zedong meinimpin pergerakan rakyat dengan mengadakan Perjalanan Jauh (Long March) dan Kiangshi ke Yuan di kepingan utara yang jaraknya mencapai 9700 km. (1934-1935).

Sebab-sebab dilaksanakan Long March:
  1. Untuk menjauhkan din dan sentra Kuo Mm Tang yang berkedudukan di Nanking.
  2. Untuk mendekatkan din dengan Rusia (negara komunis) dengan tujuan mempergampang menerima menolongan.
  3. Mendekati Jepang yang ialah musuh bersama Cina dan Rusia
  4. Cina Selatan susah mendapatkan paham komunis, lantaran sudah dipengaruhi oleh kaum liberal.
  5. Penduduk Cina Utara lebih simpel mendapatkan komumsme lantaran Cina
Utara masih murni dan belum menerima imbas luar. Perjalanan dimulai dan Kiangshi tanggal 1 Oktober 1934 dan diikuti oleh 100.000 orang. Selama perjalanan mengalaini banyak kesusahan pangan dan serangan dan Chiang Kai Shek. Ketika hingga di Yuan (1 Oktober 1935) pengikut spesialuntuk tinggal 20.000 orang. Sedang yang lainnya mati atau meninggalkan rombongan. Mereka segera membangun tempat utara, namun serangan-serangan dan kaum nasionalis tidak berhenti. Chang Hsue Liang ditugaskan Chiang Kai Shek menyerang kaum komunis. Ta tidak menyerang bahkan meinihaknya. Sehingga Chang Hsue Liang menculik Chiang Kai Shek di Sian dan selanjutnya dipertemukan dengan Mao Zedong (1937). Dalam perjalanan itu disahkan adanya kolaborasi dalam menghadapi Jepang. Kaum nasionalis menerima menolongan sekutu dan kaum komunis dimenolong Rusia.

Sesudah Perang Dunia II berakhir, pertikaian antara kaum nasionalis dengan kaum komunis muncul lagi. Kaum nasionalis terdesak dan daratan Cina dan selanjutnya berkuasa di Pulau Taiwan (1950) di bawah pimpinan Chiang Kai Shek. Sedang daratan Cina dikuasai oleh kaum komunis dan berdiri Republik Rakyat Cina (RRC) dengan Beijing sebagai ibu kotanya. Peinimpin yang populer yaitu Mao Zedong sebagai Ketua Partai, Chou-En-Lai sebagai Menteri Luar Negeri dan Chu Teh sebagai Panglima Tentara.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Pemberontakan Bokser (1900-1901) Pada Gerakan Nasionalisme Cina"