Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arti Ketaatan Menjalankan Ibadah Dan Mensyukuri Anugrah Serta Nikmat Karunia Yang Kuasa Yang Maha Esa

Arti Ketaatan Menjalankan Ibadah Dan Mensyukuri Anugrah Serta Nikmat Karunia Tuhan Yang Maha Esa


Ketaatan mempunyai arti yang sama dengan kepatuhan. Ketaatan/kepatuhan dalam melakukan peraturan yang berlaku dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sanggup pula mencakup ketaatan menjalankan ibadah sesuai dengan fatwa agama masing-masing, yaitu ketaatan kepada Tuhan. Ketaatan akan member dampak aktual dalam kehidupan masyarakat, ibarat mengakibatkan kedamaian dan kerukunan.

Arti ketaatan menjalankan ibadah ialah perilaku yang kita tunjukkan atau kita jalankan dengan penuh kesadaran untuk menjalankan ibadah. Apakah ibadah itu? Ibadah sanggup diartikan dalam arti luas maupun dalam arti sempit. Dalam arti luas, ibadah berarti berbuat segala kebaikan terhadap sesama manusia, masyarakat, bangsa, dan negara, serta terhadap lingkungan alam. Dalam arti sem pit, ibadah berarti menjalankan fatwa agama sesuai dengan agama masing-masing, contohnya menjalankan salat, puasa, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji bagi yang beragama Islam. Melakukan keb aktian bagi pemeluk agama Kristen, sembahyang di pura bagi pemeluk agama Hindu, atau sembahyang di wihara bagi pemeluk agama Buddha.



Kita meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Pencipta sudah membuat alam semesta beserta isinya untuk manusia. Kita sanggup menikmati dan memanfaatkannya. Manusia dikaruniai akal, pikiran, serta ilmu pengetahuan semoga bisa mengolah dan menggali kekayaan alam untuk keperluan hidupnya.

Tuhan membuat insan sebagai makhluk yang tepat dibanding makhluk-makhluk lain, ibarat hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Kelebihan insan dan makhluk lainnya ialah alasannya ialah insan didiberi akal, pikiran. atau budi. Tuhan membuat nalar bagi kita semoga sanggup membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Tuhan sudah meletakkan kasih akung di dalam hati ayah dan ibu kita sehingga mereka mendidik kita dengan pendidikan yang baik.

Dia memdiberi kita banyak kenikmatan. Oleh alasannya ialah itu, kita wajib bersyukur kefada-Nya. Bersyukur tidak spesialuntuk dengan mengucapkan terima kasih, tetapi harus disertai dengan perbuatan. contohnya meningkatkan ketaatan dalam menjalankan ibadah. Teknik-cara diberibadah sudah diatur dan ditentukan oleh norma-norma yang sesuai dengan fatwa agama dan kepercayaan masing-masing.

Ketaatan menjalankan ibdah sangat bermanfaa bagi din kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Orang yang taat diberibadah akan mempunyai budi pekerti yang luhur. Seseorang yang dalam kehidupan sehari-harinya patuh menjalankan ibadah akan tercermin dalam tingkah laris serta tindak-tanduknya, contohnya bersikap jujur, rajin bekerja, dan suka beramal. Selain itu; kita juga hams bisa menangkal perbuatan terlarang, baik oleh din sendiri maupun perbuatan yang dilakukan oleh kawan.

Kadang-kadang kita susah untuk menghindarkan din dan dampak kawan. Bahkan, seringkali kita malah ikut-ikutan dan terbujuk untuk berbuat yang negatif, misaln,ia merokok, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan narkotik, dan sebagainya. Namun, apabila keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa sudah kuat, kita tidak akan simpel terpengaruh oleh hal-hal yang negatif tersebut. Sebaliknya, justru kita harus sanggup mempengaruhi mitra kita yang tidak baik untuk berbuat yang benar. melaluiataubersamainidemikian, kita bisa menghindarkan din dan perbuatan tercela yang sanggup merugikan din sendiri dan orang lain. Demikian juga dengan mitra kita, mereka selamat dan hal-hal yang terlarang.

Hubungan insan dengan Tuhan ialah kekerabatan yang sangat pribadi, tidak seorang pun yang sanggup menghalanginya. Pasal 29 Ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 menunjukan bahwa setiap penduduk dijamin kebebasannya oleh negara untuk memeluk agama dan diberibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Hal mi menawarkan bahwa dalam berafiliasi dengan Tuhan, insan mempunyai kebebasan yang terwujud dalam kebebasannya menentukan agama dan kebebasan dalam menjalankan ibadah tanpa gangguan dan pihak lain.

Dalam rangka kekerabatan manusia. dengan sesama manusia, kita harus menyadari bahwa insan selaku makhluk Tuhan, mempunyai derajat, hak. dan kewajiban yang sama. Oleh alasannya ialah itu, kita harus selalu berusaha untuk membuat rasa saling mengasihi dan hormat-menghormati terhadap sesama umat insan semoga terwujud situasi pergaulan yang sangat bahagia, aman. dan tenteram. Dalam suasana ibarat inilah, setiap anggota masyarakat sanggup melakukan hak dan kewajibannya dengan baik.

Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia terdiri dan banyak sekali suku, sopan santun istiadat, dan agama. Kita harus sanggup bergaul dengan masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Paling tidak, kita harus mengenal kepribadian dan sifatnya, yang pada gilirannya nanti kita sanggup menghargai sopan santun istiadat dan agama yang dianut orang lain. Bukankah Rita sering mendengar ungkapan, “Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung”. Jika ungkapan ini dihayati dan diamalkan, akan tercipta suasana yang tenang dan bersatu.

Dalam kehidupan beragama, selalu diserukan perlunya mewujudkan kerukunan hidup beragama. Kita mengenal tiga kerukunan hidup beragama, yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan
antarumat beragama, dan kerukunan umat beragama dan pemerintah. melaluiataubersamaini kerukunan itulah dibutuhkan persatuan dan kesatuan bangsa semakin kukuh.

Kerukunan dan kolaborasi serta saling menghormati antarumat beragama yang tidak sama-beda sudah ialah kebiasaan yang berlangsung dengan baik dalam masyarakat bangsa kita semenjak lampau. Dalam peristiwa-peristiwa senang atau sedih ibarat program khitanan atau kematian, kita sanggup saling berkunjung untuk mengucapkan selamat atau ikut berduka cita tanpa membedakan agama. Marilah kita bina terus kerukunan hidup di antara umat beragama dalam masyarakat dan negara kita.

Dalam melakukan ibadah, menyangkut juga kekerabatan antara insan dan lingkungan serta budayanya. Manusia ialah kepingan dan segala hal yang ada dalam lingkungan hidup. Antara insan dan segala zat, unsur, dan keadaan yang ada dalam lingkungan hidup terdapat kekerabatan timbal balik sehingga membentuk suatu ekosistem.

Semula lingkungan hidup spesialuntuk mencakup beberapa aspek lingkungan yang sudah ada secara alamiah, tetapi lama-kelabuaan insan mempunyai kemampuan mengubah lingkungan. Misalnya. kota dibangun, sungai dibendung, binatang dijinakkan serta dikembangbiakkan, dan cara-cara pertanian yang menggunakan materi kimia dan buatan insan sendiri.

Semua itu mengakibatkan lingkungan hidup gres buatan manusia. Jumlah insan kian bertambah yang lama-kelabuaan mengancam keseimbangan lingkungan hidup. Ancaman mi semakin fokus dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, sementara itu potensi alam terkuras sedemikian rupa.

Akibatnya, memang sudah terasa, di mana-mana terdapat pencemaran air, udara. serta kerusakan lingkungan lainnya yang dampaknya menimpa sebagian umat manusia. Apakah keadaan ibarat itu akan dibiarkan? Akal sehat niscaya menyampaikan tidak. Bencana mi harus dicegah atau dikurangi. Banyak perjuangan yang sudah dilakukan pemerintah, antara lain lahirnya undang-undang wacana lingkungan hidup, peraturan daerah industri. usaha-usaha pengendalian limbah industri, dan sebagainya.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Arti Ketaatan Menjalankan Ibadah Dan Mensyukuri Anugrah Serta Nikmat Karunia Yang Kuasa Yang Maha Esa"