Giat Mempelajari Agama Dalam Mensyukuri Anugrah Dan Nikmat Ilahi Yang Maaha Esa

Giat Mempelajari Agama Dalam Mensyukuri Anugrah Dan Nikmat Tuhan Yang Maaha Esa

Agar sanggup meningkatkan ketaatan diberibadah, kita harus ulet mempelajari anutan agama. Banyak di antara mitra kita yang sudah luntur keimanannya disebabkan oleh pengaruh-pengaruh jelek yang ada di masyarakat. Penggunaai obat-obat terlarang. Penyalahgunaan narkotik, minum-minuman keras. dan pergaulan bebas yaitu wujud kasatmata merosotnya keimanan. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya perhatian orang renta dalam keluarga lantaran kesibukannya mencari nafkah. Apalagi, kalau orang renta yang bersangkutan yaitu pejabat pemerintah. Pendidikan putra-putrinya mereka serahkan kepada orang lain. Mereka spesialuntuk memenuhi kebutuhan durliawi saja.

Mereka sudah lupa pada kewajibannya lantaran kurang mendalami anutan agama. Kemajuan teknologi juga membawa dampak meningkatnya imbas dunia yang kadang kala tidak sesuai d.engan keyakinan agama kita.

Banyak cara yang sanggup kita lalukan untuk mempelajari anutan agama. Dewasa irli sudah banyak masukana yang sanggup menunjang kita berguru problem agama. Banyaknya media, baik media cetak maupun media elektronik, sanggup mempergampang dan memmenolong kita dalam mendalami problem keagamaan. Televisi dan radio sudah memprogram acaranya secara khusus. Bahkan, kasetkaset rekaman, koran, majalah, buletin, dan buku-buku keagamaan banyak tersedia. Yang penting bagi kita yaitu menjadikan fiat dan kemauan yang besar lengan berkuasa serta kesadaran dan din kita sendiri untuk mempelajarinya.

Pemerintah juga sudah berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat beragama dengan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan. Sekolah khusus keagamaan dan aneka macam agama yang ada di Indonesia juga diadakan. Kepedulian pemerintah sangat besar dalam pendidikan agama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan agama dalam pemban gunan umat. Umat beragama yang baik ialah modal pembangunan.

Timbulnya kesadaran untuk taat diberibadah tentu tidak terjadi secara tiba-tiba. Sejak dini saat belum dewasa masih balita, mereka harus didiberikan tes untuk diberibadah secara perlahan-lahan. Dan tes-tes inilah lama-kelabuaan akan menjadi suatu kebiasaan. Bagaimana dengan orang-orang yang belum melakukan ibadah? Kepada mereka, dibutuhkan melatih din untuk melakukan ibadah sesuai dengan anutan agama dan kepercayaannya masing-masing. Tiadakata terlambat untuk berbuat kebaikan.

Sumber Pustaka: Yudhistira