Intaraksi Antar Ekosistem Di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer Dan Ekosistem

Intaraksi Antar ekosistem di Permukaan Bumi Membentuk Biosfer Dan Ekosistem

Di permukaan bumi, mulai dan dasar samudera sampai puncak pepegununganan yang tinggi serta beberapa natus meter lapisan udara di atasnya, terdapat banyak sekali macam ekosistem yang saling beninteraksi. lni ialah lapisan permukaan bumi yang dihuni organisme yang saling diberinteraksi. Lapisan permukaan bumi ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer.

Bumi kita ialah satu kesatuan sebagai hasil dan interaksi banyak sekali faktor penyusun yang terdapat di dalamnya. Apakah ada plguat lain yang meiniliki sistem kehidupan menyerupai bumi? Hingga ketika ini para pakar spesialuntuk menduga-duga bahwa ada plguat yang kondisinya inirip dengan bumi. Akan tetapi dugaan-dugaan itu belum terbukti. Justru para pakar lingkungan sangat prihatin dengan perkembangan bumi kita ini. Pencemaran, perusakan dan perubahan-perubahan iklim terjadi di bumi jawaban aktivitas manusia.

Jika ekosistem di bumi mengalaini kerusakan, maka jawaban kerusakan itu akan berangkai alasannya yaitu antarkomponen tenjadi interaksi sebagaimana diuraikan di atas. Umat insan sendiri akan terancam kelestaniannya. Kemana kita atau anak cucu kita akan lan apabila tenjadi kerusakan di bumi jawaban aktivitas insan itu sendiri? “Man selamatkan Bumi kita. Bumi kita spesialuntuk satu” demikian slogan evakuasi lingkungan yang sering kita dengar.

Ekosistem Berkembang Hingga Terbentuk Klimaks

Ekosistem tidak membisu dan statis, melainkan selalu berubah (diriainis). Interaksi di dalam dan antarpopulasi menjadikan adanya kompetisi (persaingan) atau keija sama, tergantung pada kondisi masing-masing. Ekosistem tumbuh dan komunitas yang sederhana menuju ke komunitas yang kompleks. Selama pertumbuhan itu terdapat pergantian jenis-jenis organisme yang doininan atau menguasai. Pergantian doininasi itu dikenal sebagai suksesi. Suksesi terus berlangsung sampai tercapai suatu titikpuncak atau bioma. Suatu titikpuncak yaitu kondisi yang seimbang, tidak tenjadi pergantian doininasi lagi.

Sumber Pustaka: Erlangga