Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan


Apakah sosiologi ialah ilmu pengetahuan? Untuk mencari jawabanannya, engkau perlu mengetahui terlebih lampau apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan. Dalam arti singkat, ilmu pengetahuan. Adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan memakai pemikiran, yang sanggup diperiksa secara kritis oleh orang lain atau umum (bersifat adil).

Pengetahuan ialah hasil penerapan pancaindra, hal ini tidak sama sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan informasi-informasi yang keliru. Misalnya, anggapan lahwa ras kulit putih lebih pintar dari ras-ras warna kulit lain. Anggapan itu tidak sanggup dibuktikan kebenaran dan kepastiannya dan hal itu tidak sanggup disebut sebagai pengetahuan.



Pengetahuan justru bertujuan untuk memperoleh kepastian dan menghilangkan prasangka-prasangka. Tidak tiruana pengetahuan ialah ilmu, spesialuntuk pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang ialah ilmu pengetahuan. Artinya, pengetahuan tersebut terdiri atas unsur-unsur yang ialah kebulatan dan menggambarkan garis besar ilmu pengetahuan tersebut. Pengetahuan diperoleh menurut fakta yang diterima dengan melihat dan mendengar sendiri, menyerupai lewat surat kabar, mendengarkan radio, menonton film, dan televisi. Kemudian, apa yang dilihat dan didengarkan itu diterima dengan pancaindra kemudian diterima dan diolah oleh otak.

Pengetahuan sanggup engkau peroleh dan pengalaman-pengalamanmu bersama ayah, ibu, atau abang dan adikmu yang besar lengan berkuasa dalam hidupmu. Pengalaman yang engkau peroleh itu dilarang engkau terima begitu saja, engkau harus mempertanyakan mengapa sesuatu hal itu sanggup terjadi, apa akibatnya, dan bagaimana penyelesaiannya. Jika engkau sudah mengetahui hal-hal tadi berarti engkau sedikitnya sudah mengetahui bagian, sifat, dan unsur-unsur pengetahuan yang disusun secara sistematis. Kamu pun sanggup dikatakan sebagai seseorang yang diberilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan pun harus sanggup ditelaah secara umum dan selalu berkembang. Jika ilmu pengetahuan tersebut sudah diterima secara umum, ilmu pengetahuan pun harus ditujukan pada samasukan tertentu. Secara umum ilmu pengetahuan terbagi dalam empat kelompok, yaitu sebagai diberikut.
  1. Ilmu matematika.
  2. Ilmu pengetahuan alam, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang memp elajari gejala-gejala alam, baik yang hayati maupun yang tidak hayati (fisika).
  3. lImu wacana sikap yang menyoroti sikap binatang dan yang menyoroti sikap manusia. Ilmu yang menyorbti sikap insan seringdinamakan sebagai ilmu-ilmu sosial yang mencakup beberapa aspek banyak sekali ilmu pengetahuan yang masing-masing menyoroti sesuatu bidang di dalam kehidupan bermasyarakat.
  4. Ilmu pengetahuan kerohanian, yaitu kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama manusia.
Menurut sifatnya, ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaltu sebagai diberikut.
  1. Ilmu pengetahuan eksak, yaitu bidang ilmu wacana hal-hal yang bersifat nyata yang sanggup diketahul dan diselidiki menurut percobaan serta sanggup dibuktikan dengan niscaya menyerupai matematika, fisika, dan biologi.
  2. lImu pengetahuan yang bersifat noneksak, dalam hal ml ialah ilmui lmu sosial.
Suatu ilmu dinamakan sebagai ilmu sosial lantaran ilmu tersebut mengambil masyarakat sebagai objek yang dipelajarmnya yaitu masyarakat insan yang selalu berubah-ubah. Sosiologi sendiri ialah ilmu sosial yang objeknya ialah masyarakat dan sudah memiliki unsur-unsur ilmu pengetahuan yang memiliki ciri-ciri sebagai diberikut.
  1. Berfat yaitu didasarkan pada observasi atau pengamatan dan daypikir yang hasilnya tidak bersifat spekulatif atau mengira-ngira. Jadi, sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Sifat empiris mi seringkali dihubungkan dengan sifat ilmu yang sanggup diuji dengan fakta. misalnya, maraknya anak jalanan yang sering kita jumpal di perempatan jalan (dapat diamati dengan pancamndra) ialah akhir dan masalab ekonomi keluarga yang rendah dan tingkat pendidikan yang rendah pula. Keadaan tersebut memaksa anak menjalani profesi sebagai pengamen jalanan atau pedagang asongan.
  2. Bersifat teoritis, artmnya sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dan hasil-hasil observasi atau pengamatan. Abstraksi tersebut ialah kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menandakan kekerabatan alasannya ialah akibat. Dan teladan di atas sanggup dilihat adanya kekerabatan alasannya ialah akibat, yitu akhir terbenturnya problem ekonomi dan pendidikan yang rendah mengakibatkan terbentuknya anak jalanan.
  3. Teori-teori sosiologi dibuat menurut teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus. Dalam teladan anak jalanan di atas, terlihat bahwa teori-teori yang dipakai ialah teori yang sudah ada yaitu pendidikan dan keluarga.
  4. Bersifat nonetis, artinya yang dipersoalkan bukan balk buruknya faktor tertentu, akan tetapi tujuannya ialah untuk menandakan fakta tersebut secara analitis atau melalul penyelidikan terhadap suatu peristiwa. Dan teladan di atas keberadaan anak jalanan tidak sanggup dikatakan jelek dalam analisisnya, akan tetapi sosiologi berusaha menandakan wacana keberadaan anak jalanan beserta sebab-sebabnya.
Sumber Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan"