Filsafat Dan Dogma Pada Peradaban Yunani Kuno (Sparta Dan Athena)

Filsafat Dan Kepercayaan Pada Peradaban Yunani Kuno (Sparta Dan Athena)

Hasil pemikiran dan karya-karya filsafat bangsa Yunani sudah diterjemahkan dan dipelajari hingga kini. Para filsuf Yunani dianggap sebagai konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa (Dunia Barat).

Filsafat bangsa Yunani banyak diterjemahkan dan ditafsirkan oleh para filsuf Islam dan melalui kesusasteraan Islam inilah buah pikiran filsafat Yunani masuk ke Persia dan negeri-negeri Asia lainnya.

Ciri ifisafat Yunani

Metode berpikir logis/rasional dan sistematis.
Teknik penyelidikan terhadap suatu insiden dan gejala-gejala alam hingga pada duduk perkara yang sekecil-kecilnya. Filsafat mi mempersembahkan hasil yang faktual dalam lapangan ilmu alam dan ilmu sosial.

Filsuf Yunani

Socrates, dengan ajarannya wacana ilmu kebijakan (filsafat etika) atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk mengulasnya,
Plato, dengan ajarannya terkena ilmu ketatguagaraan dan undang-undang,
Aristoteles, dengan ajarannya dalam bidang biologi dan filsafat sehingga ia sering disebut sebagai jago biologi dan filsafat, dan
Hipokrates, dengan ajarannya menyangkut arahan etik seorang dokter (sumpah seorang dokter).

Kepercayaan

Bangsa Yunani percaya kepada adanya dewa-dewi yang bertubuh menyerupai manusia, tetapi lebih indah, Iebih besar, dan tak sanggup mati. Para dewa-dewi memiliki sifat-sifat menyerupai insan biasa, menyerupai sifat-sifat yang balk maupun yang buruk. Dewa-dewi mi pun berkeluarga dan memiliki keturunan. Mereka sahing berperang dan bersaing untuk memperebutkan efek dan kekuasaan. Di samping itu, terdapat juga para pahlawan atau tokoh-tokoh setengah dewa, yang meskipun sakti namun sanggup mati. Hero yang populer yaitu Achilles dan Herakles (Hercules).

Menurut dogma bangsa Yunani, dewa-dewi itu tinggal di Bukit Olymphus di bawah pimpinan Dewa Zeus, tuhan tertinggi.

Dewa-dewi Yunani