Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aliran Energi Dalam Ekosistem

Energi sanggup diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan usaha. Energi sanggup diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi Iain. Dalam ekosistem, fatwa energi terjadi melalui rantai masakan dan jaring-jaring makanan. 

Semua organisme, baik yang hidup maupun yang sudah mati ialah sumber masakan yang potensial bagi organisme lain. Tumbuhan sebagai produsen ialah sumber masakan bagitherbivor. Herbivor ialah sumber masakan bagi karnivor. 

Produsen, herbivor, dan karnivor ialah sumber masakan bagi omnivor. Apabila produsen, herbivor, karnivor, dan omnivor ada yang mati, maka organisme tersebut ialah sumber masakan bagi makhluk pengurai (dekomposer) yang terdiri atas basil dan jamur. 

A. Rantai Makanan

Apabila memperhatikan lingkungan di sekitar kita, maka pada suatu ketika akan terlihat adanya tumbuhan pisang dengan daun yang berlubang- lubang dan sudah tidak utuh lagi. Ternyata, daun tersebut dimakan ulat. Ulat tersebut dimakan burung dan burung dimakan musang. Pada suatu ketika musang tersebut mati dan bangkainya habis diuraikan oleh basil dan jamur. Peristiwa tersebut harus berlangsung untuk menjamin tetap terjadinya keseimbangan alam. 

Kejadian di atas mengatakan adanya proses memakan dan dimakan dalam urutan tertentu. Penstiwa itu disebut rantai makanan. Agar pemahaman tentang pengertian rantai masakan menjadi lebih jelas, perhatikanlah Gambar 7.14! 

Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa daun dimakan ulat, ulat dimakan laba-laba, laba-laba dimakan katak, katak dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia. Berdasarkan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, mungkinkah insan dimakan katak atau katak dimakan oleh ulat? Jawabannya sangat jelas, yaitu tidak mungkin! Hal tersebut mengatakan bahwa insiden memakan dan dimakan dalam rantai masakan terjadi dalam urutan tertentu dan hdak sanggup dibolak-balik. 

Bagaimanakah prosedur perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnva? Di dalam badan tumbuhan hijau, ibarat padi, terdapat masakan vang mengandung energi kimia hasil fotosintesis. Begitu padi dimakan belalang, berpmdah pulalah energi kimia yang terkandung di dalam tumbuhan padi. Melalui proses respirasi, energi kimia ini dioksidasi sehingga terbentuk energi kinetik yang berfungsi untuk melaksanakan acara kehidupan, yaitu untuk menghasilkan sel-sel badan semoga sanggup melaksanakan proses metabolisme.

B. Jaring-jaring Makanan

Dalam kehidupan sehari-hari diperoleh kenyataan bahwa satu jenis makhluk hidup tidak spesialuntuk dimakan atau memakan satu jenis saja, tetapi sanggup juga dimakan oleh beberapa jenis makhluk hidup dan memakan beberapa jenis makanan. Seujung sapi tidak spesialuntuk memakan rumput saja, tetapi juga makan daun dari beberapa jenis tumbuhan tertentu. Daun yang menjadi masakan sapi ternyata juga dimakan oleh ulat, serangga, dan herbivor lain. 

Apabila diuraikan, maka kekerabatan memakan dan dimakan ini terdiri atas beberapa rantai masakan yang saling berafiliasi satu terhadap yang lain. Rantai masakan yang saling berafiliasi inilah yang kemudian disebut dengan jaring-jaring makanan. Agar menjadi jelas, pelajarilah Gambar 7.15! 

Gambar 7.15 mengatakan beberapa rantai masakan yang saling berafiliasi sehingga membentuk jaring-jaring makanan. Hitunglah berapa jumlah rantai masakan yang menyusunnya! Dalam-rsuatu jaring makanan, organisme sanggup bertindak sebagai konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, atau konsumen tingkat III, bergantung pada urutan rantai makanannya. Perhatikanlah Gambar 7.16! 

Berdasarkan Gambar 7.16, jaring makanannya disusun oleh enam rantai makanan, yaitu:
  • padi --> tikus --> burung elang
  • padi —> tikus --> ular --> burung elang
  • padi —> belalang --> ikan --> burung elang
  • padi ---> belalang ---> ikan —> insan
  • padi —> ayam --> insan
  • padi --> insan

Jika dilihat dari urutan rantal makanannya, maka kita termasuk konsumen tingkat I pada ketika makan nasi (padi); termasuk konsumen tingkat II pada ketika makan ayam; dan termasuk konsumen tingkat III pada ketika makan ikan. 

Bagaimanakah dengan nasib tumbuhan vang sudah mempersembahkan zat masakan dan energinva kepada konsumen tingkat I? Sesudah konsumen atau bahkan produsen itu sendiri mati, tubuhnva akan diuraikan oleh basil dan jamur. melaluiataubersamaini demilcian, zat-zat penyusun tubuhnya terurai menjadi zat-zat anorganik yang lebih sederhana dan praktis larut dalam tanah. 

Pada akhirnya, zat-zat anorganik tersebut akan diserap kembali oleh tumbuhan hijau untuk diubah menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Demikian seterusnya sehingga keberadaan tumbuhan hijau tetap terjamin. 

Adanya rantai masakan dan jaring-jaring masakan mengatakan adanya saling ketergantungan di antara produsen, konsumen, dan dekomposer. Keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup akan terganggu (tidak terwujud) apabila salah satu komponen ekosistem tersebut tidak ada.

 Energi sanggup diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan perjuangan Aliran Energi Dalam Ekosistem

 C. Piramida Makanan

Piramida masakan yaitu bentuk piramida yang menggambarkan jumlah massa zat dan energi dari produsen hingga konsumen tertinggi dalam suatu ekosistem. 

Piramida masakan ditentukan menurut pemahaman bahwa pada ketika terjadi insiden makan-memakan pada suatu makhluk hidup, terjadi pula perpindahan zat dan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke dalam makhluk hidup pemakannya. 

Jumlah zat dan energi yang berpindah tidak sebesar makhluk hidup yang dimakan. Akibatnya, susunan massa zat dan jumlah energi yang dimiliki oleh produsen hingga konsumen tertinggi membentuk contoh piramida. Semakin ke atas, massa zat dan jumlah energi menjadi semakm sedikit. 

Piramida masakan bermanfaa untuk memprediksi (memperkirakan) terjadinya keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem. Keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem memilih baik atau tidaknya susunan piramida makanan. 

Oleh lantaran itu, untuk menjamin terciptanya keseimbangan ekosistem senantiasa harus diupayakan jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I. Demikian pula dengan konsumen tingkat I, jumlahnya harus lebih banyak dari jumlah konsumen tingkat II. 

Secara umum, pada puncak piramida masakan spesialuntuk ditemukan satu jenis makhluk hidup. Akan tetapi, adakala ditemukan pula beberapa jenis makhluk hidup di puncak piramida makanan. Hal itu disebabkan makhluk hidup di puncak piramida masakan tidak saling memakan lantaran kebutuhan makanannya sudah tercukupi



Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Aliran Energi Dalam Ekosistem"