Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Penghitungan Indeks Harga

Secara umum, ada dua metode.untuktinenentukan indeks harga: (1) metode agregatif tidak tertimbang dan; (2) metode agregatif tertimbang. Metode agregatif tertimbang dibagi lagi menjadi metode Laspeyres, metode Paasche, dan metode tahun khas. Peraga 8.1 menunjukkan sketsa metode penghitungan indeks harga. 

Pada penghitungan indeks harga agregatif tidak tertimbang, keseluruhan harga dalam tahun tertentu ditetapkan sebagai persentase dari keseluruhan harga komoditi dalam setahun. Indeks harga itu membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang diambil sebagai tahun dasar. 

Rumus penghitungan indeks harga agregatif tidak tertimbang yaitu sebagai diberikut.

Segagai contoh, perhatikan Tabel 8.2 wacana harga rata-rata sembilan macam materi pokok di pasar untuk tahun 1995-2003. Harga-harga ini ialah harga rata-rata tahunan dalam nupiah. Jika indeks harga tahun 1995 = 100, indeks harga tahun 2003 = 42.250 

7.828 x 100 = 539.7. Dari hasil penyusunan indeks harga tahun 1995 di atas, harga rata-rata sembilan materi pokok pada tahun 2003 yaitu 539.7% dari tahun 1995. Hal itu berarti harga rata-rata sembilan materi pokok mengalami kenaikan sebesar 539.7% kalau dibandingkan dengan harga tahun 1995. 

Meskipun metode agregatif tidak tertimbang mempunyai kelebihan sebab kegampangan dalam pemakaiannya, namun metode itu mempunyai dua belum sempurnanya yang menciptakannya kurang memuaskan. Metode ini tidak memperhitungkan arti penting secara relatif aneka macam komoditi, sehingga barang-barang kebutuhan pokok mempunyai bobot yang sama dengan barang yang lain. 

Padahal perubahan harga barang-barang kebutuhan pokok akan direspon lebih oleh konsumen dibandingkan depgan barang-barang lain. Selain itu, unit-unit khas yang digunakan dalam pencatatan harga menyerupai liter, gram, meter, dan lain-lain, ikut masuk dalam penghitungan indeks, sehingga mempengaruhi nilai indeks. 

Indeks Harga Agregatif Tertimbang Berbeda dengan indeks harga tidak tertimbang, indeks harga agregatif tertimbang memakai timbangan (weighted) dalam penghitungan-nya. Setidaknya ada tiga macam metode dalam penghitungan indeks ini: (1) metode Laspeyres; (2) metode Paasche dan; (3) metode tahun khas. 

 Metode agregatif tertimbang dibagi lagi menjadi metode Laspeyres Metode Penghitungan Indeks Harga

Buku ini spesialuntuk mengulas cara Laspeyres yang dikembangkan oleh Etienne Laspeyres pada selesai era ke-18. Penghitungan indeks Laspeyres banyak dipergunakan oleh aneka macam forum dalam menghitung angka indeks harga, termasuk oleh Badan Pusat Statistik. Metode Laspeyres memakai jumlah (kuantitas) barang pada tahun dasar sebagai timbangan terhadap harga. 

Jumlah- (kuantitas) barang ialah faktor pengali untuk harga-harga barang yang indeksnya sedang dicari. Teknik itu digunakan untuk mengetahui perubahan harga dengan menganggap kuantitas barang tidak berubah dari tahun ke tahun semenjak tahun dasar. Pada metode itu, imbas perubahan kuantitas barang ditiadakan. Rumus untuk menghitung indeks Laspeyres yaitu sebagai diberikut. 

Sebagai pola dari penerapan indeks Laspeyres, mari perhatikan Tabel 8.3 yang menunjukkan harga dan produksi perdagangan grosir rata-rata dari suatu negara untuk susu, mentega, dan gula pada tahun 1990, 1991, dan 1995. Berdasarkan Tabel 8.3, hitunglah indeks harga perdagangan grosir agregatif tertimbang dengan mengunakan indeks Laspeyres untuk tahun 1995 dengan tahun a)1990 dan b)1990-1991.



Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Post a Comment for "Metode Penghitungan Indeks Harga"