Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Sistem Politik Sistem Demokrasi Dan Otoritarian

Pada bab sebelumnya sudah ditetapkan ada banyak sekali macam atau tipe sistem politik berdasarkan sudut pandang masing-masing. Pada bab ini, kita lianya akan membedakan dua jenis sistem politik secara modem, yaitu sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi atau otoriter. 

Kedua jenis sistem politik ini banyak dijumpai di negara-negara kini ini. Ada negara yang menganut sistem demokrasi, tetapi juga ada negara yang hingga kini masih membuatkan sistem politik nondemokrasi atau otoritarian.

Sistem politik demokrasi ialah kebalikan dari sistem politik otoritarian. Prinsip-prinsip yang ada dalam sistem politik demokrasi berlawanan dengan prinsip-prinsip dalam sistem politik otoritarian. Bahkan dikatakan demokrasi ialah lawan dari otoritarian.

Banyak negara berusaha menuju pada sistem politik demokrasi lantaran dianggap sistem ini lebih baik dan bisa mendukung tercapainya keadilan masyarakat. Sebaliknya, sistem politik otoritarian makin banyak ditinggalkan oleh negara.

Antara demokrasi dan otoritarian berada pada ujung yang saling berlawanan. Bangsa Indonesia sedang berusaha meninggalkan sistem politik otoritarian menuju sistem politik demokratis. Pada uraian seebelumnya sudah dikemukakan bahwa kriteria untuk membedakan sistem politik demokrasi dan otoritarian terletak pada:
 
1) siapa pemegang kekuasaan dalam negara tersebut,
2) luas tidaknya penerapan kekuasaan,
3) keterbukaan sistem itu dalam mendapatkan input. 

Apabila pihak yang berkuasa aclalah beberapa orang atau kelompok orang disebut sistem politik otoriter. Apabila pihak yang berkuasa terdiri atas banyak orang disebut sistem politik demokrasi. Selain itu, jika kekuasaan negara sangat luas meliputi seluruh aspek kehidupan negara dan masyarakat disebut sistem politik otoriter, sedangkan kekuasaan negara terbatas pada bidang-bidang tertentu dan sebagian masyarakat bebas mengatur kehidupannya sendiri disebut sistem politik demokrasi. Dilihat dari sisi input,semakin terbuka sistem politik itu mendapatkan input maka semakin demokratis, sebaliknya semakin tertutup sistem itu dalam mendapatkan input maka semakin tidak demokratis.

Kriteria lainnya yakni problem pertanggungjawabanan pemerintah. Sistem politik disebut demokrasi bila pemerintah bertanggung balasan kepada rakyatnya. atau ada pertanggungjawabanan pemerintahan. Sebaliknya, sistem politik disebut kediktatoran atau . otoritarian apabilar pemerintah merasa tidak perIu bertanggung balasan atau memang tidak ada prosedur pertanggungjawabanan pemerintahan. 

Sistem politik berkaitan dengan sejarah, lingkungan masyarakat, dan sistem-sistem lain di negara yang bersangkutan. Sistem politik dipengaruhi oleh sistem sosial masyarakatnya. Masyarakat yang sistemnya feodal, paternalistik, dan aristokratisme akan susah mewujudkan sistem demokratis. Sebaliknya, masyarakat yang sudah mempunyai budaya demokratisa akan simpel membuat sistem politik demokratis.

 Pada bab sebelumnya sudah ditetapkan ada banyak sekali macam atau tipe sistem politik menur Perbedaan Sistem Politik Sistem Demokrasi dan Otoritarian

Sistem politik juga dipengaruhi falsafah negara yang bersangkutan. Negara yang menganut filsafat materialisme, komunisme, dan fasisme akan simpel melahirkan sistem politik otoritarian. Sebaliknya, filsafat individualisme dan liberalisme megampangkan lahirnya sistem politik demokrasi. 

Bagaimana dengan falsafah negara Pancasila? sepertiyang disampaikan di muka bahwa nilai-nilai filsafat Pancasila meliputi ajaran-ajaran ihwal demokrasi. melaluiataubersamaini demikian, filsafat negara Pancasila sangat mendukung bagi tumbuhnya sistem politik demokrasi sehingga demokrasi yang tumbuh yakni demokrasi yang berdasar pada filsafat Pancasila.

Sistem politik demokratis ditunjang oleh manajemen negara yang demokratis, sedangkan sistem politik otoritarian ditunjang oleh sistem manajemen yang bersifat otoritarian. Administrasi yang demokrastis dicirikan dengan adanya manajemen pemerintahan yang terbuka (open management). Semua orang yang mempunyai kemampuan bebas berkompetisi untuk memasuki jabatan publik. 

Penempatan pejabat berdasar merit system, yaitu berdasarkan prestasi atau kemampuan. Pemerintahan juga menjalankan prinsip good govermance (tata kepemerintahan yang baik). Administrasi dalam sistem otoritarian menjalankan model manaiemen tertutup (close management). Hanya.orang-orang yang akrab dengan penguasa saja yang sanggup menjadi pejabat. Rekruitmen pejabat bukan berdasar prestasi, tetapi berdasar kedekatan, loyalitas, dedikasi pada atasan, ketaatan pada penguasa.

Sistem politik demokrasi ataupun otoritarian sama-sama bertujuan untuk terwujudnya keamanan, ketertiban, kemerdekaan, keadilan, dan kesejahteraan. Sistem politik otoritarian sanggup menjamin keamanan dan ketertiban, namun untuk terwujudnya keadilan, kemerdekaan, dan kesejahteraan tidak bisa terj angkau alasannya keadilan, keinerdekaan, dan kesejahteraan spesialuntuk akan terwujud dalam sistem demokrasi. Sistem politik otoritarian justru sanggup menimbulkan penindasan pada rakyat sendiri, sedangkan sistem politik demokrasi menj amin kemerdekaan.

Kebanyakan negara yang menganut sistem politik demokrasi menjelma negara maju dan bertahan, sedangkan negara yang menganut sigtem otoritarian mengalami kehancuran. Negara negara maju yakni negara demokrasi, menyerupai Amerika Serikat, Inggris,, Prancis, Jerman, Jepang, dan Swiss. Negara-negara yang lampau pernah mengalami masa kedikatoran, yaitu Jerman pada zamannya Adolf Hitler dan Italia pada masa Musssolini. Kemudian, kedua negara tersebut mengalami kehancuran. Negara-negara komunis yarig dipimpin oleh Uni Soviet banyak mengalami kehancuran, bahkan negara komunis Uni Soviet kini ini sudah tidak ada lagi.



Daftar Pustaka: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Post a Comment for "Perbedaan Sistem Politik Sistem Demokrasi Dan Otoritarian"