Tokoh Cendekiawan Yang Mendorong Revolusi Perancis
Pendapat para cendekiawan Perancis terkena pentingnya kebebasan dan persamaan hak turut menggugah berlangsungnya Revolusi Perancis. Situasi keadilan yang mewarnai Perancis pada kurun 18 itu mengundang reaksi yang menginginkan adanya perubahan.
Reaksi ini sudah barang tentu bukan hadir dari rakyat jelata. Mengapa demikian? Apalah daya rakyat. Kalau mereka protes, penguasa akan semakin menindas mereka. Kebencian mereka terhadap ketidakadilan spesialuntuk sanggup mereka pendam.
Reaksi terhadap ketidakadilan memang bukan hadir dari rakyat, melainkan dari kaum cendekiawan. Mereka ini ada yang berasal dari kaum bangsawan, ada pula yang termasuk kaum borjuis. Umumnya reaksi para cendekiawan ini berwujud Koreksi dan anjuran. Keduanya ditujukan kepada pihak penguasa. Berikut ini kita akan membicarakan tiga orang cendekiawan masa itu yang pendapatnya amat besar lengan berkuasa di Perancis.
1. Montesquieu
Pakar aturan ini hidup antara tahun 1689-1755. Ia berasal dari golongan bangsawan. Reaksinya diarahkan pada sistem pemerintahan di Perancis. Untuk itu, ia terlebih lampau membandingkan keadaan negerinya dengan sistem pemerintahan yang berlaku di Inggris. Kemudian, ia menyarankan supaya pemerintahan di Perancis berbentuk monarki konstitusional. Artinya, pemerintahan kerajaan yang dilandasi oleh undang-undang dasar.
Dalam melakukan tugasnya, pemerintah dibedakan menjadi tiga macam kekuasaan yang setara, yakni kekuasaan membuat undang-undang (legislatif), kekuasaan melakukan undang-undang, (eksekutif), serta kekuasaan mengawasi pelaksanaan undang-undang brudikatif). Menurut Montesquieu, ketiga macam kekuasaan itu harus terpisah satu sama lain. Maksudnya yakni untuk mencegah pemerintahan yang sewenang-wenang (absolut).
Bagaimanakah pemerintahan monarki konstitusional diterapkan di Perancis? Untuk itu, Montesquieu menyarankan pada pemerintah untuk menghidupkan kembali dewan perwakilan. Dewan atau dewan legislatif ini1ah yang memegang kekuasaan membuat undang-undang. Lalu, kekuasaan melakukan undang-undang dipegang oleh raja bersama para menteri, dan kekuasaan mengawasi pelaksanaan undang-undang dipegang oleh suatu forum pengadilan tinggi.
Ajaran Montesquieu ini amat berpengaruh, baik di Perancis sendiri maupun di luar negeri. Sesudah revolusi, Perancis menerapkan pedoman Montesquieu dalam sistem pemerintahannya. Yang lebih menarikdanunik, ajararmya ini juga besar lengan berkuasa kuat pada para pendiri Amerika Serikat, dikala merancang Konstitusi Amerika Serikat.
2. Jean Jacques Rousseau
Rousseau, yang hidup antara tahun 1712-1778, yakni seorang pengarang dan filsuf yang berpengaruh. Ia menjunjun.g tinggi hak asasi dan persamaan manusia. Menurut pendapatnya, insan dilahirkan dalam keadaan bebas dan mempunyai hak yang sama.
Tidak ada seorang pun yang mempunyai hak melebihi orang lain. Lalu, mengapa ada., perbedaan dalam masyarakat? Rousseau menjawaban, perbedaan dalam masyarakat memang perlu ada asalkan didasarkan pada kepentingan umum.
Lebih lanjut, Rousseau mengKoreksi sistem pemerintahan yang berlaku di Perancis ketika itu. Oleh lantaran setiap masyarakat negara punya hak yang sama, mustahil segala keputusan ditentukan oleh satu orang saja, yakni raja. Segala keputusan raja tidak sanggup dibenarkan lantaran spesialuntuk mewakili kepentingannya sendiri. Hal itu terbukti dari banyak sekali penderitaan dan penindasan yang dialami rakyat.
Bagaimanakah seharusnya pemerintahan yang baik berdasarkan Rousseau. Dalam pemerintahan yang baik, segala sesuatu harus ditentukan bersama, sehingga keputusan benar-benar mewakili kepentingan umum. Akan tetapi, dalam suatu negara tidak mungkinlah tiruana masyarakatnya ikut mengurus pemerintahan.
Untuk itu, Rousseau menganjurkan suatu sistem pemerintahan yang didasarkan pada semacam kontrak (perjanjian) sosial. Artinya, masyarakat negara menentukan orang-orang tertentu untuk mengurus pemerintahan. Di sini terjalin perjanjian antara pihak pemerintah (yang dipilih) dengan masyarakat negara (yang memilih).
Di satu pihak, masyarakat negara bersedia melakukan segala keputusan pemerintah. Di lain pihak, pemerintah harus bertanggung balasan terhadap rakyat dengan menghasilkan keputusan yang menyangkut kepentingan bersama. Ka1au pemerintah melanggar kontrak tersebut, rakyat boleh dan berhak menggantinya.
Pendapat Rousseau dalam bukunya Du Contrat Social) tersebut agaknya menyiratkan proposal untuk mengganti i sistem pemerintahan yang berlaku di Perancis ketika itu. Dalam pemerintahan, pemegang kekuasaan tertinggi bukan berada di tangan raja, melainkan di tangan rakyat. Ajaran Rousseau terkena sistem pemerintahan ini diterapkan dalam Republik Perancis setelah revoiusi. Ajarannya itu juga menjadi ide Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.
3. Voltaire
Pujangga dan filsuf Perancis ini hidup antara tahun 1694-1778. Ia populer dengan Koreksi-Koreksinya yang pedas sekaligus tepat. Kritik-Koreksinya itu ia tuangkan ke dalam tulisan, entah berupa ulasan, kisah, bahkan juga syair. Secara terus terperinci ia mengKoreksi keadaan jelek di bidang manajemen pemerintahan, keadaan masyarakat, dan gaya hidup pejabat gereja. Pertama-tama, secara tajam ia mencela kemunafikan di kalangan gereja Perancis.
Sebagai pemuka gereja, sudah seharusnya mereka menjadi pola serta memperhatikan kehidupan rohani rakyat. Namun yang terjadi justru mereka melupakan dedikasi itu.Te1ah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Kontralc Sosial, oleh Penerbit Erlangga.serta lebih sibuk menjalani hidup mewah. Selanjutnya, Voltaire mengKoreksi mani-pulasi uang negara oleh kalangan istana.
melaluiataubersamaini gamblang ia mengupas pemborosan uang negara untuk pesta pora para abdnegara pemerintahan. Kritik-Koreksinya yang pedas itu sudah tentu membuat Voltaire dibenci oleh pejabat gereja dan abdnegara pemerintah. Dua kali ia dijebloskan ke dalam penjara Hukuman sewenang-wenang itu tidak meruntuhkan semangatnya untuk terus mengemukakan Koreksi-Koreksinya.
Karena terus dikejar-kejar, Voltaire terpaksa menyingkir ke luar Perancis, antara lain ke Inggris, Prusia (Jerman), dan Swiss. Ia kembali ke Paris pada umur 83 tahun dan meninggal tanpa sempat menyaksikan perubahan di Perancis yang selama ini diperjuangkannya.
Selain proposal dan Koreksi para cendekiawan di atas, ternyata ada lagi insiden yang menggugah rakyat Perancis untuk segera mengadakan perubahan. Peristiwa itu yakni kemerdekaan Amerika Serikat. Berdirinya negara demokrasi ini banyak diinspiraSikan oleh pemikiran para cendekiawan Perancis. Berarti, proposal yang dikemukakan para cendekiawan itu sanggup dilaksanakan. Salah satu tokoh Perancis termasyur yang mengalami usaha kemerdekaan Amerika Serikat yakni Jenderal Lafayette.
Bersama pasukannya ia membatu pasukan Amerika mempertahankan kemerdekaannya melawan armada Inggris. Amerika Serikat yang menjunjung tinggi hak asasi insan itu amat membekas dalam sanubari Lafayette. Ia pun ingin. Perancis menyerupai itu. Itulah sebabnya, pada dikala meletusnya Revolusi Perancis, ia berpihak pada golongan ketiga dan rakyat.
Daftar Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Tokoh Cendekiawan Yang Mendorong Revolusi Perancis"