Jenis-Jenis Interaksi Sosial Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa jenis interaksi sosial, yakni interaksi antara individu dan individij, interaksi antara individu dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok.
Walaupun kedua individu yang bertatap muka itu tidak saling melaksanakan kegiatan, interaksi sosial di antara mereka tetap terjadi lantaran masing-masing pihak menyadari kehadiran pihak lain. Kehadiran pihak lain akan mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri masing-masing individu. Hal ini dimungkinkan adanya faktor-faktor tertentu, seperti:
1) bacin asap rokok;
2) bacin minyak wangi;
3) bacin keringat;
4) cara berdandan;
5) suara sepatu ketika berjalan;
6) hal-hal lain yang mengunclang reaksi orang lain.
Seperti halnya seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas, ia akan melaksanakan interaksi sosial yang tidak sama dengan anakdidiknya. Guru yang menghadapi anakdidik-anakdidiknya dalam kelas akan berusaha menguasai para anakdidiknya biar proses pembelajaran sanggup berlangsung dengan baik. Sebaliknya, anakdidik-anakdidik yang menghadapi guru juga berusaha untuk memahami tindakan yang dilakukan .gurunya sehingga interaksi sosial di antara mereka berlangsung dengan seimbang.
Pada interaksi kelompok dengan kelompok, mereka yang berada dalam kelompok bukan lagi sebagai pribadi yang bangun sendiri, melainkan sebagai satu kesatuan. misal interaksi antara kelompok dan kelompok yaitu ketika pertandingan sepak bola antara Persib dengan Persebaya. Walaupun saling mengenal baik, namun mereka harus bertanding untuk saling mengalahkan demi membela kesebelasannya.
A. Imitasi
Imitasi berasal dari bahasa Inggris, imitation yang artinya tiruan atau peniruan. Jadi, imitasi ialah proses menggandakan orang lain baik dalam hal sikap maupun tingkah laku. Tindakan menggandakan ini mereka peroleh dengan cara berguru dan mengikuti perbuatan orang lain yang menarikdanunik perhatiannya.
Imitasi sanggup terjadi, contohnya dalam hal cara berpakaian, model rambut, gaya bicara, dan bertingkah laku. Imitasi yang baik atau konkret sanggup mendorong seseorang untuk mempertahankan, melestarikan, serta menaati norma dan nilai yang berlaku. Imitasi yang menaati norma dan nilai akan menghasilkan tindakan, antara lain sikap hidup hemat, kemembersihkanan, dan disiplin tinggi.
B. Sugesti atau Suggestion
Sugesti yaitu efek yang didiberikan oleh pihak lain baik itu berupa pandangan, sikap, maupun sikap sehingga orang yang menerima efek tersebut akan mengikuti tanpa berpikir panjang. Jadi, sugesti ialah suatu proposal tertentu yang melahirkan suatu reaksi pribadi dan tanpa berpikir rasional lantaran individu yang mendapatkan sugesti sedang dilanda emosi.
Orang yang praktis terpengaruh sugesti disebut sugestible. Orang yang mempersembahkan efek disebut sugestif. Suatu sugesti akan praktis terjadi lantaran dipengaruhi oleh fakt'br-faktor sebagai diberikut.
C. Identifikasi
Identifikasi yaitu kecenderungan atau impian dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi sanggup berlangsung tanpa sengaja atau dengan sengaja. Melalui identifikasi, seseorang seakan-akan menjadi pihak lain atau identik dengan tokoh yang menjadi idolanya atau yang dihormati. Pengaruh-pengaruh yang terjadi pada identifikasi umumnya lebih berpengaruh dan lebih dalam dibandingkan dengan imitasi dan sugesti. Oleh karenanya, proses identifikasi sanggup membentuk kepribadian seseorang.
D. Simpati
Simpati yaitu suatu proses yang ditandai adanya ketertarikan seseorang kepada orang lain serta mengakibatkan dorongan untuk memahami dan ikut mencicipi yang dialami, dilakukan, atau diderita oleh orang lain tersebut masing-masing anggota kelompok. Proses interaksi sosial asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
Jenis Interaksi Sosial
- Interaksi antara Individu dan individu
Walaupun kedua individu yang bertatap muka itu tidak saling melaksanakan kegiatan, interaksi sosial di antara mereka tetap terjadi lantaran masing-masing pihak menyadari kehadiran pihak lain. Kehadiran pihak lain akan mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri masing-masing individu. Hal ini dimungkinkan adanya faktor-faktor tertentu, seperti:
1) bacin asap rokok;
2) bacin minyak wangi;
3) bacin keringat;
4) cara berdandan;
5) suara sepatu ketika berjalan;
6) hal-hal lain yang mengunclang reaksi orang lain.
- Interaksi antara Individu dan Kelompok
Seperti halnya seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas, ia akan melaksanakan interaksi sosial yang tidak sama dengan anakdidiknya. Guru yang menghadapi anakdidik-anakdidiknya dalam kelas akan berusaha menguasai para anakdidiknya biar proses pembelajaran sanggup berlangsung dengan baik. Sebaliknya, anakdidik-anakdidik yang menghadapi guru juga berusaha untuk memahami tindakan yang dilakukan .gurunya sehingga interaksi sosial di antara mereka berlangsung dengan seimbang.
- Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Pada interaksi kelompok dengan kelompok, mereka yang berada dalam kelompok bukan lagi sebagai pribadi yang bangun sendiri, melainkan sebagai satu kesatuan. misal interaksi antara kelompok dan kelompok yaitu ketika pertandingan sepak bola antara Persib dengan Persebaya. Walaupun saling mengenal baik, namun mereka harus bertanding untuk saling mengalahkan demi membela kesebelasannya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial
Proses interaksi dipengaruhi oleh majemuk faktor, di antaranya imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.A. Imitasi
Imitasi berasal dari bahasa Inggris, imitation yang artinya tiruan atau peniruan. Jadi, imitasi ialah proses menggandakan orang lain baik dalam hal sikap maupun tingkah laku. Tindakan menggandakan ini mereka peroleh dengan cara berguru dan mengikuti perbuatan orang lain yang menarikdanunik perhatiannya.
Imitasi sanggup terjadi, contohnya dalam hal cara berpakaian, model rambut, gaya bicara, dan bertingkah laku. Imitasi yang baik atau konkret sanggup mendorong seseorang untuk mempertahankan, melestarikan, serta menaati norma dan nilai yang berlaku. Imitasi yang menaati norma dan nilai akan menghasilkan tindakan, antara lain sikap hidup hemat, kemembersihkanan, dan disiplin tinggi.
B. Sugesti atau Suggestion
Sugesti yaitu efek yang didiberikan oleh pihak lain baik itu berupa pandangan, sikap, maupun sikap sehingga orang yang menerima efek tersebut akan mengikuti tanpa berpikir panjang. Jadi, sugesti ialah suatu proposal tertentu yang melahirkan suatu reaksi pribadi dan tanpa berpikir rasional lantaran individu yang mendapatkan sugesti sedang dilanda emosi.
Orang yang praktis terpengaruh sugesti disebut sugestible. Orang yang mempersembahkan efek disebut sugestif. Suatu sugesti akan praktis terjadi lantaran dipengaruhi oleh fakt'br-faktor sebagai diberikut.
- Kemampuan berpikir seseorang terhambat dalam proses sugesti
- Keadaan pikiran yang terpecah belah
- Otoritas
- Mayoritas
C. Identifikasi
Identifikasi yaitu kecenderungan atau impian dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi sanggup berlangsung tanpa sengaja atau dengan sengaja. Melalui identifikasi, seseorang seakan-akan menjadi pihak lain atau identik dengan tokoh yang menjadi idolanya atau yang dihormati. Pengaruh-pengaruh yang terjadi pada identifikasi umumnya lebih berpengaruh dan lebih dalam dibandingkan dengan imitasi dan sugesti. Oleh karenanya, proses identifikasi sanggup membentuk kepribadian seseorang.
D. Simpati
Simpati yaitu suatu proses yang ditandai adanya ketertarikan seseorang kepada orang lain serta mengakibatkan dorongan untuk memahami dan ikut mencicipi yang dialami, dilakukan, atau diderita oleh orang lain tersebut masing-masing anggota kelompok. Proses interaksi sosial asosiatif mencakup kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
Daftar Pustaka: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Post a Comment for "Jenis-Jenis Interaksi Sosial Dan Faktor Yang Mempengaruhi"