Tata Krama Dalam Jamuan Bisnis (Table Manner)

Table manner ialah sopan santun di meja makan, mulai dari cara duduk, memakai alat-alat makan dan minum, makan, minum serta cara memasuki dan meninggalkan meja makan. Makan ialah kebutuhan pokok manusia. Tanpa makan insan tidak akan sanggup bertahan hidup di dunia. 

Bahkan banyak yang mengistilahkan bahwa orang yang bekerja berarti sedang mencari makan. Karena insan yakni makhluk sosial, maka ia akan selalu diberinteraksi dengan insan lainnya, termasuk dalam hal makan.

Banyak Anda jumpai di banyak sekali daerah sekumpulan orang yang sedang makan bersama-sama, baik di rumah-rumah makan sederhana, di westoran yang besar, di hotel-hotel, di kantor-kantor, di program pesta, maupun di program kenegaraan. Sahkan di rumah pun banyak keluarga yang mengharuskan kegiatan makan dilakukan tolong-menolong seluruh anggota keluarga.

Etiket atau tata cara makan yang dilakukan seorang diri tentu tidak sama kalau makan dilakukan bersama-sama. Di rumah mungkin tidak menjadi duduk perkara kalau Anda makan memakai tangan, atau terdengar bunyi sendok beradu keras dengan piring. Namun, hal itu mungkin saja menjadi suatu duduk perkara kalau Anda makan bersama-sama.

Anda sanggup ditertawakan atau mungkin nina, dianggap sebagai orang yang tidak mempunyai etika. Bahkan untuk acara-acara makan ang diselenggarakan oleh kalangan bisnis atau negarawan ada aturan-aturan khusus baik tertulis an,aupun tidak tentang bagaimana tata cara makan yang mereka lakukan.

Sudah semenjak usang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam urusan bisnis ibarat mengatakan produk kepada pelanggan, rapat, dan peresmian-peresmian dilakukan dengan mengadakan kegiatan makan bersama (jamuan makan).

Acara makan bersama kemudian berkembang bukan spesialuntuk sekedar makan saja, tetapi juga membicarakan duduk perkara bisnis, dan jamuan makan pun bermetamorfosis jamuan bisnis. Pada masa globalisasi, ketika ini pengetahuan tentang table manner sudah ialah tuntutan yang harus diketahui oleh masyarakat luas, terutama pada ketika Anda diundang atau mengundang program makan resmi. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan tentang jamuan bisnis, antara lain sebagai diberikut:

1.Undangan 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat undangan, yaitu sebagai diberikut. • Siapkan daftar nama tamu yang akan diundang:

• Bentuk permintaan resmi dan baku.
• Sesuaikan jumlah permintaan dengan tempat, kepentingan serta tujuan.
• Nama orang yang diundang ditulis dengan benar dan jelas, lengkap dengan pangkat, gelar, jabatan dan alamatnya.
• Peruntukkan permintaan perlu dijelaskan apakah beserta istri/suami.
• Cantumkan isyarat permintaan untuk mempergampang penempatan daerah duduk. • Cantumkan jenis pakaian yang dikenakan.
• Tentukan batas waktu penerimaan tamu.
• Cantumkan RSVP (Respondez s'il vous plait/harap segera konfirmasi kalau berhalangan hadir) sebagai catatan.
• Undangan dikirimkan sebaiknya satu ahad sebelum acara.

2. Busana

Jenis-jenis busana yang biasanya sudah dicantumkan di surat undangan, antara lain sebagai diberikut:

a. Pakaian Sipil Lengkap (PSL)

• untuk upacara resmi kenegaraan,
• untuk bepergian resmi ke luar negeri, biasanya disebut suite.

 

b. Pakaian Sipil Harian (PSH)

• untuk bekerja sehari-hari,
• untuk keperluan umum.

c. Pakaian Sipil Resmi

• untuk upacara (bukan upacara kenegaraan),
• untuk mendapatkan tamu luar negeri,
• untuk digunakan pada malam hari.

d. Pakaian Sipil Dasi Hitam (PSDH) untuk jamuan resmi/makan resmi kenegaraan, biasanya disebut Black

e. Pakaian Sipil Nasional (PSN) untuk menghadiri program resmi kenegaraan di luar negeri, bintang lencana penghargaan dipakai, demikian juga peci.

f. Pakaian Dinas Lapangan (PDL)

g. Pakaian Dinas Harian (PDH) untuk kalangan militer

h. Pakaian Dinas Upacara I, II, III (PDU) 

i. Pakaian Resmi Jabatan (untuk pejabat tertentu)

j. Pakaian Nasional atau pakaian organisasi (Darma Wanita, Korpri)

k. Toga (untuk perguruan tinggi tinggi/institut)

I. Pakaian batik lengan panjang dianggap sebagai pakaian resmi dalam jamuan makan yang bersifat resmi, sedangkan dalam suatu upacara kenegaraan pakaian batik masih belum dianggap resmi, spesialuntuk disebut sebagai pakaian rapi.

Daftar Pustaka: Erlangga

Share :