Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Pedosfer Dan Ciri Morfologi Tanah

Masih ingatkah kalian dengan pelajaran di Bab I ihwal Ruang Lingkup Geografi? Salah satunya yaitu ihwal pengungkapan tanda-tanda atau fenomena yang ada di permukaan bumi, contohnya pedosfer yaitu lapisan tanah yang menutupi permukaan bumi.

Tahukah kalian bahwa tanah mempunyai beberapa lapisan. Di lapisan paling atas, petani sanggup melaksanakan kegiatannya yaitu mencangkul dan membajak. Di lapisan bawahnya, terkandung akumulasi organis limpahan dari lapisan di atasnya.

Di bawahnya lagi, terkandung persentase besar pecahan kerikil lapuk yang ialah materi asal pembentuk tanah di atasnya. Pada belahan ini kalian akan berguru ihwal Pengertian Pedosfer, Ciri-Cin Morfologi Tanah dan Proses Pembentukan Tanah, Penyebab Erosi, serta Usaha-Usaha untuk Mengurangi Erosi Tanah.

Pengertian Pedosfer

Pedosfer yaitu lapisan tanah yang menutupi permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, pembagian terstruktur mengenai tanah, survei tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di lapangan disebut pedologi (Sarwono Hardjowigeno).

Istilah tanah sudah banyak didefinisikan orang. Misalnya, hebat pertanian mendefinisikan tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. Adapun hebat geografi mendefinisikan tanah sebagai hasil pelapukan batuan beku, batuan metamorf, dan proses sedimentasi. 

Selanjutnya Sarwono Hardjowigeno mendefinisikan tanah sebagai kumpulan benda-benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari adonan materi material, materi organis, air dan udara serta ialah media untuk pertumbuhan tanaman. Glinka (1927) mengemukakan bahwa tanah yaitu badan alam yang bebas dan mempunyai ciri-ciri morfologi tertentu sebagai hasil interaksi antara iklim, organisme, materi induk, relief, dan waktu.

A. Ciri-Ciri Morfologi Tanah 

Seperti dikemukakan oleh Glinka bahwa tanah mempunyai ciri-ciri morfologi tertentu. Ciri atau sifat morfologi tersebut sanggup diamati dan dipelajari di lapangan. Sifat morfologi tanah ialah sifat-sifat fisik tanah.

Adapun ciri-ciri morfologi tanah, sanggup dikemukakan sebagai diberikut. 
  • Warna tanah
Perbedaan warna tanah disebabkan adanya kandungan materi organis, kandungan air, umur/tingkat perkembangan tanah, kandungan materi tertentu. Warna tanah yang petang mengatakan tanah tersebut banyak mengandung materi organis. 

Lapisan tanah atas, umumnya banyak mengandung materi organis, sedangkan lapisan tanah bawah umumnya materi organisnya rendah, dan warna tanah banyak ditentukan unsur Fe. Tanah merah di Indonesia mempunyai kandungan materi organis lebih dari 1%, sama dengan kandungan materi organis tanah di tempat yang diberiklim sedang. 

  • Tekstur tanah
Tekstur tanah bervariasi dari berangasan hingga halus. Ukuran tekstur tanah yan berukuran 2 mm =< 0.002 mm sanggup dianggap sebagai tekstur kasar, contohnya yaitu kerikil hingga batu. Tekstur tanah yang lebih halus terdiri atas pasir 2 mm 50 ,u,, debu 50 p, 2 ,u,, dan liat < 2 ,u,. Tekstur tanah sanggup diketahui dengan memijit tanah berair melalui jari-jari tangan. misal: Pasir: terasa di tangan kasar, sedikit melekat, dan tidak sanggup digulung dan juga Lempung: terasa di tangan tidak berangasan dan tidak licin, agak melekat, sanggup digulung atau dibuat bola. • Debu: terasa di tangan licin selcali, agak melekat, dan sanggup digulung atau dibuat bola.

  • Struktur tanah
Struktur tanah ialah gumpalan kecil dari butir-butir tanah yang terjadi lantaran adanya bahan-bahan organis, oksida-oksida besi, dan sebagainya yang mengikat butir-butir pasir, debu, dan tanah liat. Gumpalan-gumpalan kecil mempunyai bentuk, ukuran, dan ketahanan yang tidak sama-beda.

Ukuran struktur tanah Ukuran stuktur tanah tidak sama-beda. Bentuk struktur lempeng mem-punyai ketebalan kurang dari 1 mm - 10 mm, struktur prisma dan tiang kurang dari 10 mm - lebih dari 100 mm, granuler kurang dari 1 mm - lebih dari 10 mm, remah kurang dari 1 mm lebih dari 5 mm dan gumpal kurang dari 5 mm - lebih dari 50 mm. Ketahanan (kemantapan) Ketahanan struktur tanah dibedakan sebagai diberikut.
  • Tingkat ketahanan lemah (butir-butir struktur tanah simpel hancur).
  • Tingkat ketahanan sedang (butir-butir struktur tanah agak sukar hancur).
  • Tingkat ketahanan berpengaruh (butir-butir struktur tanah sukar hancur). 
 
Konsistensi Menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda-benda lain. Tanah yang punya konsistensi baik akan simpel diolah dan tidak menempel pada alat pengolah (cangkul, bajak, dan sebagainya). 

  • Temperatur tanah
Temperatur tanah sangat tergantung pada input gerah, gerah spesifik tanah, dan output gerah. Input gerah berasal dari sinar matahari dan gerah bumi. Temperatur tanah sangat memengaruhi acara mikroba tanah. Aktivitas biota tanah sangat baik pada temperatur antara 18 30°C. 

  • Berat jenis tanah 
Berat jenis tanah ialah kerapatan tanah per satuan volume yang ditetapkan dalam dua batasan, yaitu sebagai diberikut: Kerapatan partikel (bobot partikel) yaitu bobot massa partikel padat per satuan volume tanah. Biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram/cm3, yang artinya setiap 1 cm3 volume tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram. Sedangkan Kerapatan massa (bobot isi) yaitu bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.

 Masih ingatkah kalian dengan pelajaran di Bab I ihwal Ruang Lingkup Geografi Pengertian Pedosfer dan Ciri Morfologi Tanah


  • Porositas tanah 
Porositas yaitu perbandingan antara pori-pori udara dalam tanah dengan volume tanah secara keseluruhan. Tanah yang poreus mempunyai ruang pori yang cukup untuk pergerakan air dan udara, sebaliknya tanah yang tidak poreus susah dilewati air dan udara.

  • Aerasi tanah
Aerasi tanah yaitu kondisi keluar masuknya udara dalam tanah. Aerasi baik apabila keluar masuknya udara dalam tanah tidak mengalami hambatan.

B. Batas Horizon

Tanah Batas horizon tanah sanggup dilihat melalui penampang vertikal tanah. Hori-zon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah terdiri atas horizon 0, A, B, dan C.
  • Horizon O, terdapat pada tanah hutan yang masih, asli. Horizon ini terbentuk dari materi organis yang berasal dari lapisan tanah mineral. Horizon ini terdiri atas: 01: bentuk orisinil sisa-sisa tumbuhan masih terlihat; O2: bentuk orisinil sisa-sisa tumbuhan tidak terlihat.
  • Horizon A, yaitu horizon yang terdapat di permukaan tanah, ialah adonan materi organis Oan materi mineral. Horizon ini terdiri atas: A1: materi mineral bercampur humus dan berwarna petang; A2: terdapat pembersihan maksimum terhadap liat, Fe, Al, materi organis; A3: horizon peralihan ke horizon B, lebih ibarat horizon A.
  • Horizon B ialah horizon penimbunan bahan-bahan yang tercuci di atasnya. Horizon ini terdiri atas: Peralihan dari A ke B, lebih ibarat B. B2: Penimbunan maksimum liat, Fe, dan Al-oksida, dan terkadang materi organis. B3: Peralihan ke C, lebih ibarat B.
  • Horizon C, yaitu materi induk dan sedikit terlapuk.
  • Horizon D atau R, batuan keras yang belum lapuk. Bentuk topografi horizon sanggup rata, berombak, tidak teratur atau terputus.
C. Ciri-ciri Tanah di Indonesia

Ciri-ciri tanah di Indonesia sanggup dijelaskan sebagai diberikut:

Mempunyai ketebalan lebih dari 50 cm. Tanah mirip ini terdapat di tempat datar hingga bergelombang. Tanah tersebut terbentuk dari pelapukan batuan yang disebabkan oleh faktor iklim. contohnya yaitu latosol serta tanah yang terbentuk lantaran faktor sedimentasi mirip tanah aluvial. Tanah tersebut mempunyai horizon A hingga C atau pada tempat hutan mempunyai horizon O hingga C.

Pada daerah-daerah yang mempunyai kemienteng curam mirip lereng pepegununganan, ketebalan tanah agak tipis. Tipisnya ketebalan tanah di tempat ini akhir pengikisan atau abrasi oleh air hujan yang jatuh pada lereng pepegununganan.

Warna tanah di Indonesia bervariasi mirip hitam, merah, abu-abu, coklat atau campuran. Tanah merah dan coklat dipengaruhi oleh zat besi dan tingkat oksidasi yang tinggi. Tanah yang berwarna abu-abu terdapat pada tempat yang drainasenya selalu tergenang (sangat baik). Adapun tanah yang berwarna merah mempunyai drainase baik dan Fe dalam kondisi oksidasi.

Susunan kimia tanah adakala tidak sama dengan batuan induknya yang disebabkan oleh proses oksidasi, proses hidrolisis, proses asidolisis, dan proses disolusi.
  • Proses oksidasi yaitu reaksi kimiawi yang menyebabkan berkurangnya elektron (muatan negatif) baik melalui penambahan oksigen maupun tanpa oksigen. Proses oksidasi terjadi lantaran batuan mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn).
  • Proses hidrolisis batuan diperantarai oleh hasil ionisasi air yang berfungsi sebagai asam lemah menjadi ion H+ (bereaksi asam) dan OH (bereaksi basa).
  • Proses asidolisis yaitu proses pengasaman batuan yang berfungsi mempercepat pelapukan.
  • Proses disolusi yaitu proses pelarutan secara alamiah yang dilakukan oleh air.
Pada tempat rawa mirip Kalimantan, Sumatera belahan timur, dan Papua belahan selatan terbentuk tanah sulfat asam dan lahan gambut (histosal) yang terbentuk dari materi organis. Tanah ini perlu reldamasi sebelum dijadikan lahan pertanian dengan cara membuat akses pengaturan untuk menghilangkan unsur-unsur yang beracun bagi tanaman. Tekstur tanah di Indonesia berguaka ragam, mulai dari tekstur berangasan hingga halus seperti:
  • Tekstur berangasan mirip tanah pasir, pasir berlempung.
  • Tekstur agak berangasan mirip tanah lempung berpasir.
  • Tekstur tidak berangasan dan tidak licin mirip tanah lempung.
  • Tekstur halus mirip tanah liat berdebu.
 
Di Pulau Jawa dan beberapa tempat di luar PulauJawa mirip Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, terdapat tanah yang berasal dari materi vulkanis. Tanah ini terdapat di sekitar pegunungan berapi dan umumnya ialah tanah yang rindang lantaran banyak mengandung mineralyang simpel lapuk dan kaya unsur-unsur hara mirip K, Ca, Mg, dan sebagainya. luar Pulau Jawa banyak ditemukan tanah-tanah yang berasal dari materi induk batuan endapan maritim yang amat tua, contohnya batuan liat dan kerikil kapur renta (Sulawesi Tengah).

Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara

Post a Comment for "Pengertian Pedosfer Dan Ciri Morfologi Tanah"