Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Perumusan Naskah Proklamasi

Maeda ialah seorang laksamana Angkatan Laut Jepang yang menaruh simpati pada usaha kemerdekaan Indonesia sehingga bersedia memmenolong memfasilitasi pertemuan tersebut. Hadirin yang ada di rumah Maeda dijadikan dua kelompok, sebagian di ruang makan dan sebagian di serambi muka. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo berada di ruang makan guna menyusun teks proklamasi. Penyusunan teks proklamasi itu juga disaksikan oleh Sukarni, B.M. Diah, dan Sudiro.

Teks proklamasi kemudian dibacakan di serambi muka yang sebagian besar hadirin ialah anggota PPKI. Timbul dilema terkena siapa yang harus menanhadirani teks proklamasi tersebut. Chaerul Saleh tidak oke kalau teks proklamasi ditanhadirani oleh anggota-anggota PPKI bentukan Jepang.

Sukarni lantas mengusulkan semoga teks proklamasi ditanhadirani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Mereka ditunjuk sebagai wakil dan atas nama bangsa Indonesia alasannya keduanya dikenal sebagai pemimpin bangsa. Usulan Sukarni itu pun disetuiui oleh hadirin Teks proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik, sekretaris pribadi Ir. Soekarno.

Dalam pengetikan, terdapat tiga perubahan sehingga sedikit tidak sama dengan konsep yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Perubahan tersebut ialah kata "tempoh" diubah menjadi "tempo", "wakil-wakil bangsa Indonesia" diganti dengan "Atas nama bangsa Indonesia", dan "Djakarta 17-8-05" diganti dengan "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05". Naskah tersebut kemudian ditanda-tangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama wakil bangsa Indonesia. 

 Maeda ialah seorang laksamana Angkatan Laut Jepang yang menaruh simpati pada usaha  Sejarah Perumusan Naskah Proklamasi

Sesudah naskah proklamasi ditanhadirani, muncul dilema terkena daerah dilangsungkannya pembacaan teks proklamasi. Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta = kini Lapangan Monas) ialah lokasi yang diusulkan pada awalnya. Pemilihan lokasi tersebut ternyata terkait dengan diberita yang sudah disampaikan kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk menghadiri upacara penting itu.

Namun, Ir. Soekarno tidak menyetujuinya. Ir. Soekarno merasa khawatir akan timbulnya dilema bahkan bentrokan antara rakyat dengan militer Jepang. Ia pun kemudian mengusulkan semoga pembacaan proklamasi dilangsungkan di kediamannya, J1. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Usulan itupun kemudian disetujui oleh hadirin. melaluiataubersamaini disahkannya daerah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, rapat itupun akibat pada pukul 04.00 dini hari. Peserta rapat kemudian pulang dengan perasaan gembira dan gembira.

Daftar Pustaka:Yudhistira

Post a Comment for "Sejarah Perumusan Naskah Proklamasi"