Pengertian, Ciri Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Flora Paku
Tumbuhan paku ialah tumbuhan yang mendominasi daratan selama periode Karboniferus (286 juta sampai 360 juta tahun yang lalu). Tumbuhan paku sanggup ditemukan di banyak sekali habitat, ada yang hidup di daratan yang tanahnya netral, tanah berkapur, tanah asam, dan ada juga yang hidup di air. Biasanya tumbuhan paku menyukai daerah yang berair dan teduh. Tumbuhan paku sangat berguaka ragam. Kalian tentu sudah pernah melihat tumbuhan paku yang ditanam sebagai tumbuhan hias. Dapatkah kalian membedakan antara akar, batang, dan daun?
Ciri dan Struktur Tumbuhan Paku
Pada tumbuhan paku, kita sudah sanggup membedakan struktur akar, batang, dan daun. Hal tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan paku mempunyai tingkat perkembangan yang lebjh tinggi dibandingkan dengan lumut. Tumbuhan paku termasuk salah satu tumbuhan berpembuluh. Artinya, pada organ akar, batang, dan daun sudah ditemukan jaenteng pembuluh angkut, berupa xilem dan floem.
Kalian tentu tahu fungsi kedua jenis pembuluh angkut tersebut, bukan? Pada umumnya, berkas pembuluh angkut tumbuhan paku tersusun secara kosentris, yaitu xilem di tengah dikelilingi oleh floem. Akar, batang, dan daun tumbuhan paku mirip akar, batang, dan daun tumbuhan berbiji.
Tumbuhan paku menyerap air dan garam-garam mineral terlarut melalui rambut-rambut akar, mirip halnya yang dilakukan oleh tumbuhan berbiji. Beberapa tumbuhan paku ada juga yang tidak mempunyai akar sejati, tetapi berupa akar serabut yang keluar dari rizomnya. Batang tumbuhan paku kebanyakan berupa batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah.
Batang demikian dikenal dengan sebutan rimpang atau rizom. Tetapi, pada beberapa jenis tumbuhan paku lainnya, batang sanggup tumbuh menjulang ke atas, contohnya pada paku tiang (Alsophila glauca) dan paku pohon (Cyathea sp.). Susunan anatomi batang tumbuhan paku bermacam-macam, bergantung pada jenisnya. Pada paku garuda (Pteridum aquilinum), di sebelah dalam epidermisnya terdapat jaenteng penguat berupa skierenkim.
Pada paku buntut kuda (Equisetum arvense), sklerenkim spesialuntuk terdapat pada bagian-bagian tertentu. Daun tumbuhan paku mempunyai ukuran yang bervariasi. Ada daun yang berukuran kecil (mikrofil) dan ada juga yang berukuran besar (makrofil). Pada umumnya, mikrofil spesialuntuk berukuran setebal satu lapis sel dan belum sanggup dibedakan antara bab epidermisfr daging daun (mesofil), dan tulang daun.
Bentuk daun tersebut tampak mirip sisik atau rambut dan tidak mempunyai tangkai daun. Sebaliknya, makrofil sudah terdiferensiasi dengan terperinci bagian-bagiannya, berupa tangkai daun, tulang daun yang bercabang-cabang, dan mesofil. Selain itu, makrofil sudah mempunyai stomata.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku sanggup dibedakan atas sporofil dan tropofil. Sporofil ialah daun yang khusus menghasilkan spora, sedangkan tropofil ialah daun yang berfungsi untuk melaksanakan asimilasi. Pada permukaan bawah sporofil yang sudah sampaumur umumnya terdapat suatu tubuh berbentuk lingkaran atau memanjang, disebut sorus. Sorus ialah suatu tubuh yang terdiri atas beberapa kelompok sporangium atau kotak spora. Sorus yang masih muda biasanya ditutupi oleh selaput pelindung yang disebut indusium.
Pada sporangium terdapat sejumlah sel epilog berdinding tebal dan mirip cincin yang disebut anulus. Jika anulus kekeenteng, sel-selnya akan mengerut dan sporangium akan pecah sehingga sporanya keluar dan tersebar. Spora tumbuhan paku cukup enteng sehingga praktis diterbangkan angin.
Daur Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan mirip halnya tumbuhan lumut. Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku rnerighasilkan dua generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit.
A. Generasi Gametofit
Generasi gametofit ditandai dengan adanya protalium. Protalium ialah tumbuhan paku gres yang berbentuk mirip jantung, berwarna hijau, dan menempel pada substrat dengan rizoidnya. Protalium biasanya berukuran kecil (beberapa sentimeter) dan tidak berumur panjang (spesialuntuk beberapa ahad saja). Artinya, generasi gametofit tidak berlangsung usang mirip halnya pada tumbuhan lumut.
Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga sanggup membentuk anteridium (alat kelarnin jantan) dan arkegonium (alat kelabuin betina). Anteridium akan menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium akan menghasilkan sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur (fertilisasi), akan terbentuk zigot. Selanjutnya, zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
B. Generasi Sporofit
Generasi sporofit ialah tumbuhan penghasil spora, yaitu berupa tumbuhan paku itu sendiri. Spora dihasilkan oleh stmktur daun khusus yang disebut sporofil. Spora tersebut praktis menyebar diterbangkan angin. Spora yang jatuh di daerah yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, yaitu berupa protalium. Mengingat generasi sporofit ialah tumbuhan paku itu sendiri yang sanggup tumbuh, bertunas, dan berkembang biak, maka generasi sporofit lebih lebih banyak didominasi daripada generasi gametofit.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkannya, tumbuhan paku sanggup dibedakan atas paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan antara homospora dan heterospora.
- Paku homospora atau isospora Paku homospora ialah kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan satu macam spora yang berukuran sama. misal: Lycopodium (paku kawat).
- Paku heterospora atau anisospora Paku heterospora ialah kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora dengan ukuran yang tidak sama. Spora kecil (mikrospora) ialah spora berkelabuin jantan, sedangkan spora besar (makrospora) berupa spora betina. misal: Selaginella sp. (paku rgua) dan Marsilea crenata (semanggi).
- Paku peralihan antara homospora dan heterospora Paku peralihan ialah kelompok tumbuhan paku yang sanggup menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Akan tetapi, sebagian spora ada yang berkelabuin jantan dan ada yang berkelabuin betina. misal: Equisetum debile (paku buntut kuda).
Tumbuhan paku tidak spesialuntuk berkembang biak dengan spora saja, tetapi juga dengan rizom. Rizom yang tampak bersisik dan beruas-ruas sanggup tumbuh menjalar ke segala arah. Akar-akar serabut dan tangkai daun akan muncul dari bab rizom sehingga membentuk tumbuhan paku baru. Selain itu, pada jenis suplir tertentu, tunas atau calon tumbuhan gres sanggup muncul dari ujung tangkai daun yang bersentuhan dengan tanah.
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Seperti dalam pengklasifikasian makhluk hidup lainnya, pengklasifikasian tumbuhan paku juga mengalami perubahan dan perkembangan. Misalnya, tumbuhan paku yang tiruanla diklasifikasikan pada tingkat kelas sanggup menjelma tingkat divisi. Berdasarkan penjabaran gres dengan sistem lima king-dom, tumbuhan paku dibedakan atas beberapa divisi, yaitu divisi Psilotophyta, Lycopodophyta, Equisetophyta, dan Pteridophyta.
A. Divisi Psilotophyta
Anggota divisi Psilotophyta tidak mempunyai daun atau akar sejati. Fungsi akar digantikan oleh rizoid. Psilotophyta mempunyai sporangium yang terletak pada ujung-ujung cabangnya. Psilotophyta ialah kelompok tumbuhan paku yang sudah hampir punah. Anggota divisi ini pernah lebih banyak didominasi pada periode Silurian sampai Devonian. Salah satu jenis divisi Psilotophyta yang masih ada sampai kini ini ialah Psilotum.
B. Divisi Lycopodophyta
Jumlah anggota divisi Lycopodophyta mencapai sekitar 1.000 spesies. Mereka mempunyai daun berupa mikrofil yang tersusun secara spiral Lycopodophyta mempunyai sporangium yang muncul dari ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (bentuk mirip pentungan kayu). Kebanyakan hidup menempel pat tumbuhan lain sebagai epifit. misal anggota divisi ini ialah Lycopodium dan Selaginella.
C. Divisi Equisetophyt
Jumlah anggota divisi Equisetophyta spesialuntuk terdapat sekitar 15 spesies. Mereka biasa tumbuh rindang di tempat-tempat yang lembap. Daun berukuran menengah, bersisik, dan tersusun melingkar pada setiap buku. Rizom sanggup menghasilkan batang yang menjulang ke atas sampai mencapai ketinggian 1,3 meter. Pada ujung batang terdapat strobilus berwarna kekuning-kuningan. Salah satu tumpuan dari divisi ini ialah Equisetum.
D. Divisi Pteridophyta
Divisi Pteridophyta mencakup tumbuhan paku berdasarkan pengertian kita sehari-hari. Mereka mempunyai makrofil dengan tulang-tulang daun dan daging daun (mesofil). Tinggi tumbuhan paku ini bervariasi, mulai dari yang pendek dan tampak mirip lumut sampai tinggi menjulang mirip pohon. Anggota divisi ini ada yang tingginya mencapai enam kaki (1 kaki = 30 cm).
Beberapa tumpuan dari divisi Pteridophyta ialah Alsophilla glauca (paku tiang), Gleichenia linearis (paku resam), Adiantum cuneatum (suplir), dan Marsilea crenata (semanggi).
Manfaat Tumbuhan Paku
Beberapa manfaat tumbuhan paku bagi kehidupan ialah sebagai diberikut.
- Sebagai materi obat-obatan. Misalnya, Lycopodium clavatum dan Dryopteris filix-mas.
- Sebagai tumbuhan hias. Misalnya, Asplenium nidus (paku masukang burung), Adiantum cuneatum (paku suplir), dan Selaginella (paku rgua).
- Sebagai tumbuhan sayuran. Misalnya, Marsilea crenata (semanggi).
- Sebagai pupuk hijau dalam pertanian. Misalnya, Azolla pinnata yang hidupnya bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang biru). Anabaena azollae ialah jenis ganggang biru yang sanggup memfiksasi N2 bebas di udara. melaluiataubersamaini demikian, kehadiran Azolla pinnata sanggup meningkatkan kerindangan tumbuhan pertanian.
- Sebagai sumber materi baku pembentukan watu bara. Misalnya, tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment for "Pengertian, Ciri Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Flora Paku"