Teori Terbentuknya Jagad Raya
Alam semesta sangatlah luas, Alam tidak terjadi dengan sendirinya, namun melalui proses dalam waktu yang lama. Kalian tentu pernah memperhatikan langit pada malam hari, penuh dengan bintang, bulan, dan benda langit lainnya. Bagaimanakah awalnya benda-benda langit dan alam semesta ini tercipta? Mengapa bintang terlihat kecil? Kalian akan menemukan jawabanannya pada bahan penggalan ini yang mengulas wacana jagad raya dan tata surya.
Teori Terbentuknya Jagad Raya
Terjadinya jagad raya sanggup dijelaskan melalui teori-teori sebagai diberikut:
1. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Georges Le Maitre (1894-1966), seorang Astronom Belgia menyatakan bahwa alam semesta terbentuk jawaban ledakan dahsyat yang melemparkan massa ke segala arah dan lambat laun massa tersebut membentuk galaksi.
2. Teori Keadaan Tetap (Steady State)
Teori ini dikemukakan Sir Hermann Bondi, Sir Fred Hoyle, dan Thomas Gold pada tahun 1948. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta tidak mempunyai awal dan tidak akan berhenti. Galaksi yang semakin bau tanah akan saling menjauh satu sama lainnya, menjadikan terjadinya kekosongan antarruang galaksi. Kekosongan antarruang tersebut menjadikan tersusun bahan gres dengan membentuk galaksi-galaksi yang baru. melaluiataubersamaini demikian keadaan alam semesta ini akan mempunyai keadaan tetap (steady state).
Galaksi ialah formasi dari miliaran bintang-bintang. Menurut bentuknya, galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu sebagai diberikut:
- Spiral, misalnya galaksi Bima Sakti dan Andromeda.
- Ellips, misalnya galaksi M86 dan M84.
- Tak beraturan, misalnya Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil.
Galaksi Bima Sakti mempunyai struktur spiral berbentuk cakram yang terdiri dari 40 miliar bintang. Matahari ialah penggalan dari galaksi Bima Sakti. Galaksi lain yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti yakni galaksi Andromeda yang jaraknya sekitar 80.000 tahun cahaya.
Pergerakan Tata Surya
Ahli-ahli perbintangan Yunani kuno menganggap bahwa bumi berbentuk bola dan sentra jagad raya yakni bumi. Pada era V Sebelum Masehi hebat perbintangan Yunani, Anaxagoras beropini bahwa matahari, bumi, dan plguat-plguat bukan sekadar cahaya, tetapi ialah benda padat menyerupai bumi.
Pada era II Masehi ilmuwan Yunani, Ptolemaeus beropini bahwa bulan, matahari, bintang-bintang dan plguat-plguat diperkirakan melalui jalan-jalan yang melingkar tepat mengelilingi bumi. Pada era VI Masehi pemikir Yunani Heraclides beropini bahwa bumi berputar menyerupai gasing dan plguat-plguat berputar mengelilingi matahari.
Namun, ia masih berpikir bahwa matahari dan keluarga plguatnya berputar mengelilingi bumi. Pada era XV hebat perbintangan Polandia, Nicolaus Copernicus menyatakan bahwa sentra jagad raya yakni matahari bukan bumi. Ia menyatakan bahwa bumi bergerak mengarungi ruang angkasa mengelilingi matahari dan berputar menyerupai gasing.
Tycho Brahe menggabungkan sistem Ptolemaeus dan Copernicus yang menyatakan bahwa banyak sekali plguat lainnya berputar menge-lilingi matahari dan seterusnya matahari mengelilingi bumi. Pada era XVI Johguas Kepler mengemukakan tiga aturan yang bekerjasama dengan orbit-orbit banyak sekali plguat. (Lihat penggalan sebelumnya)
Galileo seorang ilmuwan Italia meng-gunakan teleskop untuk mengamati matahari, plguat, dan bulan. Ia beropini bulan menyerupai halnya dengan bumi mempunyai lembah-lembah dan pegunungan amung. Ia juga mengemukakan bahwa Venus berjalan melalui tahap-tahap menyerupai bulan. Selain itu ia juga mengamati bulan-bulan Jupiter dan bintang-bintang yang ada ch langit.
Pada era XVII Masehi ilmuwan Inggris Isaac Newton membuatkan aturan gravitasi yang menyatakan tiruana benda ditarik ke arah tiruana benda hinnya oleh kekuatan gravitasi. Besarnya kekuatan gravitasi tergantung dari banyaknya zat yang ada di dalamnya dan jarak di antaranya. Hukum Newton membuktikan mengapa orbit plguat dan bulan berbentuk elips serta gerakan tiruana benda dalam jagad raya. Hukum ini bertahan hingga era XX.
Benda-Benda Langit yang Merupakan Anggota Tata Surya
Benda-benda langit yang ialah anggota tata surya yakni matahari, plguat, satelit, asttroid, dan meteor. Benda-benda langit tersebut bergerak bahu-membahu mengarungi ruang angkasa sebagai satu unit, pada kecepatan 19 km per-detik ke arah umum yaitu bintang biru vega.
Daftar Pustaka : PT. Bumi Aksara
Post a Comment for "Teori Terbentuknya Jagad Raya"