Kebiasaan Hidup Rukun Dan Kolaborasi Dalam Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara

Kebiasaan Hidup Rukun Dan Kerja Sama Dalam Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara

Bagi bangsa Indonesia, kebiasaan hidup rukun dan bekerja sama bukanlah hal yang baru. Kebiasaan ini sudah tertanam semenjak lama, bahkan sudah menjadi tradisi kehidupan sehari-hari yang selalu kita pertahankan.

Sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, hendaknya kita senantiasa menghidupkan kerukunan dan kemauan bekerja sama. Tanpa membiasakan hidup rukun dan bekerja sama, insan akan bersifat idualistis (spesialuntuk mementingkan diri sendiri). Kebiasaan hidup rukun dan bekerja sama ini harus terus dikembangkan di setiap lingkungan kehidupan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat bahkan dalam lingkungan dunia.

Untuk menumbuhkembangkan kebiasaan ini, setiap insan Indonesia harus menyadari bahwa dirinya ialah belahan dan anggota masyarakat, yang tidak dapat hidup tanpa menolongan orang lain. Oleh sebab itu, sikap-sikap yang harus dikembangkan antara lain sebagai diberikut.

Tepa selira, yaitu perilaku selalu membaca diri sebelum bertindak untuk orang lain.
Tenggang rasa, yaitu perilaku turut mencicipi apa yang dirasakan orang lain atau menempatkan orang lain pada posisinya sebagai insan yang mempunyai keunikan.
Saling mengerti antara yang satu dengan yang lain.
Lapang dada, yaitu perilaku berjiwa besar.
Terbuka, jujur, dan bertanggung jawaban.
Saling menghormati orang lain menyerupai menghormati diri sendiri.
Bertindak adil dan bijaksana.
Rela berkorban untuk kepentingan bersama.

Selain sikap-sikap di atas yang harus kita kembangkan untuk membuat kerukunan dalam kehidupan, baik bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kita juga harus menjauhi beberapa sifat-sifat tercela, menyerupai dengki, dendam, benci, saling mencurigai, saling menghina, dan perilaku bermusuhan. Sifat-sifat seriacam ini akan mengakibatkan kerukunan yang sudah terbina hancur dan musnah.

Sumber Pustaka: Cempaka Putih