Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor Produksi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Dalam Prilaku Produksi

Faktor Produksi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Dalam Prilaku Produksi


Faktor produksi yang keempat ini peranannya sangat menentukan dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya alasannya yaitu walaupun faktor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan kiprah masing-masing, tetapi bila tidak dipimpin dan diorganisasi oleh seorang yang hebat dan berpengalaman maka apa yang sudah direncanakan tidak akan sanggup tercapai. Oleh alasannya yaitu itu, seorang pengusaha harus dituntut supaya mempunyai keahlian (skill) tidak cukup spesialuntuk dengan mempunyai talenta dan kemauan saja.

Keahlian atau skill yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:
  1. Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan tiruana faktor produksi supaya mencapai tujuan.
  2. Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik.
  3. Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin banyak sekali usaha, tidak spesialuntuk intern perusahaan yang bersifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.
Seorang pengusaha (entrepreneur) yaitu orang yang mempunyai kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi dan sanggup mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh laba dan berani menanggung risiko.

Pada masa modern menyerupai kini ini, seorang pengusaha harus mempunyai kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang permodalan, dan keterampilan menentukan kombinasi-kombinasi factor produksi serta berani melaksanakan terobosan-terobosan untuk membuat produk baru.

Entrepreneurship ialah faktor produksi yang tidak sanggup dilihat, dihitung, ditakar, maupun diraba,
tetapi spesialuntuk sanggup dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang dihasilkan. Sebagai referensi ada 2 (dua) negara yang mempunyai tiga faktor produksi yang sama (sumber daya alam, tenaga kerja dan modal) tetapi salah satu di antaranya berproduksi lebih baik alasannya yaitu ia mempunyai kapasitas entrepreneurship yang lebih baik daripada yang dimiliki oleh negara lainnya. Demikianlah entrepreneurship ialah faktor yang justru paling menentukan di dalam perkembangan perekonomian masyarakat.

Sekalipun seorang pengusaha (enterpreneur) termasuk sumber daya manusia (human resources) namun mempunyai perbedaan dengan faktor produksi tenaga kerja. Perbedaan tersebut sanggup dilihat pada tabel diberikut ini.



Keempat faktor produksi di atas sangat diperlukan untuk terlaksananya proses produksi. Namun kenyataannya keberadaan faktor produksi di suatu negara tidak merata dan tidak tetap bahkan mungkin suatu ketika habis, rusak/aus, ataupun berkurang. Oleh alasannya yaitu itu, setiap negara selalu berusaha menyediakan faktor-faktor produksi bila pelu menhadirkan dan negara lain sehingga dalam memanfaatkannya harus seefektif dan seefisien mungkin.

Sehubungan dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi tersebut, suatu negara tertentu harus menentukan pilihan kemungkinan kombinasi-kombinasi yang paling sempurna supaya proses produksi menghasilkan barang dan mendapat keuntungan. Kemungkinan kombinasi faktor produksi sanggup dilakukan dengan mempertimbangkan perbandingan penerapan antara factor produksi modal dan faktor produksi tenaga kerja.
  1. Kombinasi pertama dikenal dengan istilah produksi padat karya (labour intensive production process), yaitu proses produksi yang mempergunakan tenaga insan lebih banyak dibandingkan dengan tenaga mesin. Proses produksi mi dengan sendirinya melaksanakan penghematan barang-barang modal sehingga disebut juga capital saving production process (proses produksi penghematan barang-barang modal).
  2. Kombinasi kedua dikenal dengan istilah produksi padat modal (capital intensive production process), yaitu proses produksi yang mempergunakan barang-barang modal lebih banyak dibandingkan dengan tenaga manusia. melaluiataubersamaini sendirinya sudah dilakukan penghematan tenaga kerja manusia, sehingga disebut labour saving production process (proses produksi penghematan tenaga kerja).
Sumber Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Faktor Produksi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Dalam Prilaku Produksi"