Ketimpangan Distribusi Pendapatan Berdasarkan Kriteria Bank Dunia
Selain penerapan Koefisien Gini, terdapat cara lain untuk melihat distribusi pendapatan, antara lain kriteria sebagaimana dikemukakan oleh Bank Dunia (World Bank). Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya bantuan dari 40% penduduk termiskin. Kriteria yang dipakai oleh Bank Dunia sanggup dilihat pada Tabel 7.10. Pengukuran tersebut sanggup dilihat dari sisi pendapatan maupun pengeluaran.
Tabel 7.11 memperlihatkan hasil survei terkena persentase tunjangan pendapatan di Indonesia yang dilakukan oleh BPS. Secara nasional, kelompok 40% penduduk termiskin Indonesia semenjak tahun 1999 sampai 2004 mendapatkan rata-rata di atas 20% dari keseluruhan pendapatan penduduk Indonesia (lebih dari 17%).
Jadi, tingkat ketimpangan distribusi pendapatan Indonesia tergolong rendah. Baik berdasarkan Koefisien Gini maupun kriteria tingkat ketimpangan distribusi pendapatan berdasarkan Bank Dunia, Indonesia termasuk negara dengan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang rendah.
Pajak progresif pada pada dasarnya yaitu pajak yang dikenakan dengan persentase yang makin tinggi jikalau pendapatan juga tinggi. Misalnya, orang yang mempunyai pendapatan di atas Rp 50 juta setahun dikenai pajak 35%, sementara orang yang mempunyai pendapatan di bawah Rp 10 juta spesialuntuk dikenai pajak 0-15%.
Untuk menggambarkan imbas pajak progresif terhadap perbaikan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, perhatikan grafik pada Peraga 7.10. Grafik pada peraga tersebut menggambarkan suatu perkara hipotesis.
Pada titik A, 60% penduduk mendapatkan 20% pendapatan total. Sesudah pengenaan pajak progresif, penduduk yang 60% tadi kini mendapatkan kira-kira 30% pendapatan nasional menyerupai ditunjukkan oleh titik A.
Seperti diketahui, pajak mengambil atau mengalihkan uang dari masyarakat negara yang satu ke yang lain. Struktur pajak progresif menyebabkan kurva distribusi pendapatan sehabis dipungut pajak lebih akrab dengan garis kemerataan.
Sebaliknya, struktur pajak yang regresif, yaitu pajak yang dikenakan dengan persentase yang makin rendah jikalau pendapatan semakin tinggi, Mengakibatkan distribusi pendapatan semakin timpang sehabis pemungutan pajak. Dapat dibayangkan,pajak menyerupai itu mengeser distribusi pendapatan menjauh dari garis sebelum pemungutan pajak.
Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama
Post a Comment for "Ketimpangan Distribusi Pendapatan Berdasarkan Kriteria Bank Dunia"