Penyusunan Angka Indeks
Beberapa problem penting dan perlu diperhatikan dalam penyusunan angka indeks ialah sebagai diberikut
Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks. Pada dikala menyusun angka indeks, penting untuk diperhatikan di awal ialah perumusan tujuan dari penyusunan angka indeks, lantaran perumusan ini akan memilih data apa yang diharapkan dan bagaimana data tersebut diolah.
Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks. Pada dikala menyusun angka indeks, penting untuk diperhatikan di awal ialah perumusan tujuan dari penyusunan angka indeks, lantaran perumusan ini akan memilih data apa yang diharapkan dan bagaimana data tersebut diolah.
Sebagai contoh, kita akan membandingkan perkembangan harga beras di pulau Jawa dan Madura dari tahun 1997 hingga dengan 2003. Dari tujuan ibarat ini, maka kita sanggup memilih mana data yang diperlukan. Seperti sudah dijelaskan pada pengertian indeks harga, penyusun-an angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan dan membandingkan banyak sekali variabel ekonomi dan sosial.
Sebagai contoh, kita akan melaksanakan penyusunan indeks harga beras di pasar pedesaan pulau Jawa dan Madura dari tahun 1997 hingga dengan 2003 menurut harga beras di tahun 1999. melaluiataubersamaini demikian, kita memerlukan data harga-harga beras di pasar pedesaan Jawa dan Madura dari tahun 1999 hingga 2003. Bila data tersebut tidak tersedia, maka pengukuran mustahil dilakukan.
Karena harga-harga beras setiap tahun diukur relatif terhadap harga beras tahun 1999, maka harga beras tahun 1999 dianggap sebagai dasar perbandingan atau tahun dasar (base year). Harga-harga tahun lainnya dianggap sebagai tahun-tahun tertentu (given year) yang harus dibandingkan dengan harga tahun 1999. Harga tahun 1999 sebagai tahun dasar dianggap 100.
■ Sumber dan Syarat Perbandingan Data
Untuk membuat angka indeks, kita memerlukan sumber data yang akurat. Data yang tidak akurat akan menghasilkan angka indeks yang menyesatkan. Akan tetapi, kadang kala lantaran kurang lengkapnya data dan suatu sumber, data homogen harus diambil dari sumber yang tidak sama sehingga tidak memenuhi syarat perbandingan.
Misalnya, data Badan Pusat Statistik terkena harga eceran materi pangan dan sandang mungkin tidak sama unitnya dengan data yang diambil dari Departemen Perindustrian atau dari penelitian lainnya. Bila kita memakai data dari banyak sekali sumber maka unitnya harus diadaptasi dan perlu perumusan banyak sekali istilah dan sumber, yang tidak sama. Hal ini harus diteliti secara seksama, lantaran mungkin saja dua sumber memakai istilah yang sama dengan definisi yang tidak sama. Berikut ialah syarat-syarat perbandingan data.
- Untuk penyusunan indeks harga, tiap komoditi harus mempunyai kualitas yang sama atau mendekati sama selama periode perbandingan. Bila kualitas komoditi yang digunakan untuk penyusunan indeks harga tidak sama, mungkin kenaikan dan penurunan harga tersebut disebabkan oleh perubahan kualitas, bukan oleh perubahan harga.
- Sumber data harus sama. Data yang berasal dari banyak sekali sumber akan sukar sekali diperbandingkan lantaran metode penyusunannya mungkin tidak sama. Perumusan yang tidak sama terkena istilah tertentu akan menghasilkan angka yang tidak sama pula.
Misalnya, data dari sumber A menyampaikan bahwa perusahaan besar ialah perusahaan yang karyawannya lebih dari seratus orang, sementara sumber B menyampaikan bahwa perusahaan besar ialah perusahaan yang mempunyai modal di atas Rp500 juta. Bila terjadi perbedaan ibarat ini, maka perbandingan tidak sanggup dilakukan.
■ Pemilihan Periode Dasar.
Jika kita melaksanakan perbandingan secara pasangan, berarti kita membandingkan harga dalam dua periode. misalnya, kita akan membandingkan harga kopi pada tahun 2002 dengan harga kopi pada tahun 2003. Dalam hal itu, tahun 2002 digunakan sebagai tahun dasar, sementara tahun 2003 ialah tahun tertentu. Tahun dasar ditetapkan dengan 100 lantaran kita menganggap harga tahun 2002 sebesar 100%. Angka indeks tahun 1995 (given year) diukur besar kecilnya terhadap tahun 2002 = 100.
Umumnya, pemilihan tahun dasar pada perbandingan secara pasangan tidaklah sukar, tetapi agak sukar pada perbandingan berangkai dan sering menimbuikan persoalan. Ketentuan-ketentuan terkena pemilihan tahun dasar antara lain sebagai diberikut.
- Sebaiknya yang menjadi tahun dasar ialah tahun yang keadaan perekonomiannya stabil. Tahun yang mengalami fluktuasi dengan mahir tidak digunakan sebagai tahun dasar.
- Sebaiknya tahun yang diambil sebagai tahun dasar tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak diperbandingkan.
Semakin jauh tahun dasar yang dipergunakan sebagai dasar perbandingan, semakin kabur pula sifat perbandingannya. Oleh lantaran itu, perubahan tahun dasar biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali. Tahun dasar sanggup juga diambil dari insiden atau periode yang penting dari suatu insiden tertentu. Jika tahun tersebut diambil sebagai tahun dasar maka perkembangan periode-periode selanjutnya akan diukur atas periode/kejadian yang penting tersebut.
■ Pemilihan Timbangan (Weight).
Timbangan atau bobot ialah ukuran yang sanggup mencerminkan betapa pentingnya suatu angka relatif terhadap angka-angka lainnya. Kalau tidak ada timbangan, angka-angka indeks kurang bermanfaa untuk pengukuran perubahan maupun untuk alat perbandingan.
Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama
Post a Comment for "Penyusunan Angka Indeks"