Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Motif Usul Uang

Makna dari ajakan uang hampir sama dengan ajakan barang atau jasa sebagaimana sudah kita bahas pada penggalan sebelumnya. Permintaan uang yaitu jumlah uang yang diinginkan masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. 

Pembahasan kita terkena ajakan uang akan memakai teori pilihan likuiditas sebagaimana dikemukakan oleh J. M. Keynes. Keynes beropini bahwa nilai uang tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar. 

Semakin tinggi pendapatan dan semakin rendah tingkat suku bunga, ajakan terhadap uang akan semakin tinggi, yang pada balasannya akan mensugesti harga barang. Secara matematis, ajakan uang dirumuskan sebagai diberikut. 

Teori Keynes terkena ajakan uang dikenal dengan nama Teori Pilihan Likuiditas (The Liquidity Preference Theory). Teoriini mengtiruankakan bahwa motif insan menyimpan uang (liquidity preference) antara lain terdiri dari motif-motif sebagai diberikut.
 
  • Tujuan Transaksi.
Masyarakat memakai uang sebagai alat tukar, rumah tangga membutuhkan uang untuk membeli makanan, pakaian, dan lain-lain. Sementara perusahaan membutuhkan uang untuk membeli materi baku dan membayar tenaga kerja. Kebutuhan-kebutuhan itu mengakibatkan timbulnya ajakan akan uang untuk bertransaksi.

Perlu diperhatikan bahwa rumah tangga dan perusahaan bisnis akan tetap menyimpan uang meskipun mereka sanggup memperkirakan pengeluaran dan penerimaan mereka di masa depan. Hal ini alasannya yaitu mungkin saja di masa depan terjadi perubahan. Mungkin ada penerimaan yang tidak sanggup dicapai atau pengeluaran darurat yang harus dikeluarkan.

Hal-hal menyerupai ini yang membuat masyarakat mempunyai motivasi komplemen untuk menyimpan uang. melaluiataubersamaini demikian, ajakan akan uang timbul dari kebutuhan kita akan mediator dalam pertukaran, yaitu dari motif transaksi. 

Kita memegang uang dan menyimipan dalam rekening giro guna membeli barang dan jasa serta untuk membayar tagihan. Apabila pendapatan kita meningkat, maka nilai barang dan jasa yang kita beli juga meningkat, yang mengakibatkan ajakan kita akan uang juga naik. 

Permintaan akan uang untuk keperluan transaksi peka terhadap perubahan biaya memegang uang. Apabila tingkat suku bunga alternatif lain dalam menyimpan aktiva (misalnya saham dan obligasi) mengalami kenaikan relatif terhadap suku bunga yang memegang uang (misalnya dalam rekening giro), masyarakat akan cenderung mengurangi jumlah simpanan mereka dan mengalihkannya ke dalam bentuk lain yang lebih menguntungkan.

  • Tujuan Spekulasi.
Di samping kebutuhan untuk bertransaksi, masyarakat menyimpan uang dalam bentuk aktiva untuk mencari keuntungan. Salah satu topik ekonomi modern yang menarikdanunik, terkait dengan tujuan spekulasi yaitu teori portofolio, yang menggambarkan bagaimana masyarakat rasional menyimpan kekayaan mereka ke dalam portofolio (sekelompok surat-surat berharga). 

Misalnya, portofolio seseorang sanggup berupa Rp 80 juta dalam bentuk obligasi pemerintah, Rp 40 juta dalam bentuk dana pasar uang, serta Rp 120 juta dalam bentuk saham. Teori portofolio memulai dengan perkiraan dasar bahwa masyarakat akan mencari laba yang tinggi dari investasi mereka.

melaluiataubersamaini perkataan lain, masyarakat pada umumnya akan memegang investasi beresiko kalau laba cukup tinggi. Keuntungan ini seringkali diukur dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan. Jika terdapat pada dua aktiva dengan laba yang sama, maka masyarakat akan menentukan investasi yang lebih aman.

Dari dua tujuan menyimpan uang di atas sanggup disimpulkan bahwa ajakan akan uang berbanding terbalik dengan tingkat laba yang didiberikan oleh portfolio. Berdasarkan teori portfolio, dikatakan bahwa masyarakat cenderung memegang investasi dikala laba yang ditawarkan cukup tinggi. 

 Makna dari ajakan uang hampir sama dengan ajakan barang atau jasa sebagaimana tel Pengertian dan Motif Permintaan Uang

melaluiataubersamaini kata lain, dikala suku bunga tinggi maka masyarakat cenderung untuk menyimpan uangnya dalam bentuk portfolio dan mengurangi ajakan uangnya. Sebaliknya, dikala suku bunga rendah maka e masyarakat akan cenderung mengurangi portfolio yang dimiliki dan menambah ajakan uangnya. 

Hubungan antara suku bunga dan ajakan uang ini digambarkan dalam Peraga 10.2. Terlihat pada Peraga 10.2 bahwa kurva permintaawn uang mempunyai kemienteng (slope) negatif. Ini menawarkan bahwa semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan di pasar uang, maka semakin kecil ajakan uang oleh masyarakat. Sebaliknya, dikala tingkat suku bunga yang ada di pasar uang rendah, maka ajakan uang akan bertambah. 

Hal lain yang sanggup kita peroleh dari Peraga 10.2 yaitu kurva ajakan sanggup bergeser. Salah satu faktor yang mensugesti pergeseran ajakan uang yaitu pendapatan masyarakat. Ketika pendapatan masyarakat meningkat, ajakan uang akan meningkat untuk memenuhi komplemen konsumsi masyarakat. Bertambahnya ajakan uang alasannya yaitu bertambahnya pendapatan masyarakat digambarkan dengan bergesernya kurva ajakan uang ke kanan, dari D menjadi D'.




Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Post a Comment for "Pengertian Dan Motif Usul Uang"