Kronologi Sejarah Dan Penyebab Terjadinya Perang Dunia
Seorang filsuf dari Inggris berjulukan Thomas Hobbes pernah berkata, Homo homini lupus. Artinya, "manusia yaitu serigala bagi sesamanya". Perkataannya itu memang terbukti sepanjang kehidupan manusia. Perang seolah selalu setia menyertai perjalanan sejarah manusia. Dalam kepingan ini, kita akan membicarakan dua buah insiden perang mengerikan yang melibatkan sekaligus membawa akhir pada hampir seluruh negara di dunia. Dua insiden yang dimaksud ada-lah Perang Dunia I dan Perang Dunia.
A. Kronologi Perang Dunia I
Perang Dunia I terutama terjadi di Eropa, dilampaui oleh persaingan politik, ekonomi, dan militer yang memuncak dengan terbunuhnya putera mahkota Austria-Hongaria. Perang Dunia I terjadi antara tahun 1914-1918. Pada hakikatnya perang ini ialah perang antarbangsa Eropa. Namun, AS sempat terlibat dalam perang ini.
Mengapa perang dahsyat tersebut bisa terjadi? Ada dua macam penyebab yang melatarinya, umum dan khusus. Penyebab umum bersangkutpaut dengan perkembangan ekonomi dan politik dunia ketika itu, khususnya Eropa, sedangkan penyebab khusus menunjuk pada insiden di Eropa Timur yang dilatari oleh persaingan politik. Adapun penyebab umum Perang Dunia I sanggup kita rincikan sebagai diberikut:
B. Faktor Penyebab Perang Dunia I
1. Persaingan Antarnegara Eropa yang Bersifat Ekonomis dan Politis
Sejak selesai periode 19, Eropa ditandai kemajuan industri yang luar biasa. Kemajua.n ini di satu pihak membuka ‘ peluang bagi negara bersangkan untuk berbagi kehidupan ekonominya. Namun di lain pihak, kemajuan industri menimbulkan problem persaingan antar negara. Demi pengembangan industrinya, negara yang satu harus bisa memenangkan persaingan melawan negara lain.
Pertama-tama persaingan itu melulu berciri ekonomis, artinya berebut pangsa pasar dengan hasil industri berkarakter serta harga bersaing (murah). Namun, kelabuaan persaingan itu terseret pada hal-ha1 berbau politis yang cenderung imperithis. Masing-masing negara memakai segala daya dan cara untuk memenangkan persaingan.
Teknik yang dipakai antara lain berusaha memperoleh wilayah yang mempunyai potensi baik sebagai sumber materi mentah atau materi baku maupun sebagai pasar hasil industri atau tempat investasi. Oleh alasannya masing-masing negara mempunyai tujuan yang sama, terjadilah perebutan wilayah dan pengaruh.
Misalnya, Perancis dan Italia berebut imbas di Afrika Utara; Perancis dan Jerman memperebutkan kawasan sentra industri di perbatasan (pusat industri baja di kawasan Ruhr); Inggris dan Jerman memperebutkan kawasan jajahan di Timur Tengah, Afrika, dan Pasifik; Austria-Hongaria dan Rusia saling berebut imbas dan wilayah di kawasan Balkan.
2. Pembentukan Persekutuan Militer dan Peningkatan Persenjataan
Suasana persaingan yang semakin memanas menimbulkan kekawatiran akan meletusnya perang sewaktu-waktu. Kekawatiran ini mendorong masing-masing negara menjalankan politik aliansi atau mencari kawan. Akibat dari politik aliansi ini yaitu terbentuknya blok atau komplotan militer.
Di satu pihak, komplotan mi1iter sanggup mengamankan posisi negara bersangkutan terhadap bahaya lawan. Di 1ain pihak, komplotan militer ialah imbangan terhadap komplotan militer lain yang sudah lebih dulu terbentuk. Pada tahun 1907, Inggris, Perancis, dan Rusia membentuk komplotan militer yang disebut Triple Etente.
Persekutuan tiga negara ini dibuat untuk menghadapi bahaya komplotan tiga negara yang sudah lebih dulu terbentuk pada tahun 1882. Persekutuan yang dimaksud yaitu Tripple Alliantie, terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia.
Curiga mewaspadai terus berlanjut. Untuk mengimbangi kekuatan lawan, suatu negara ataupun komplotan militer meningkatkan mesin perangnya. Tindakan ini mendorong lawan untuk juga meningkatkan mesin perangnya. Akibatnya,terjadilah perlomba.an senjata. Geja1a ini semakin mendekatkan Eropa pada pe-rang. Perang seolah spesialuntuk tinggal me-nunggu waktu. Kemudian, penyebab khusus Perang Dunia I mencakup beberapa aspek dua tanda-tanda diberikut:
- Merebaknya Gerakan Serbia Raya
Sejak periode 15, wilayah Balkan dikuasai oleh Kesultanan Turki Usmani (Ottoman). Menjelang selesai periode 19, kekuasaan Turki di wilayah Balkan semakin merosot, sehingga bangsa-bangsa di wilayah ini mulai berdiri melepaskan diri dari imbas Turki. Salah satunya yaitu Serbia. Bangsa ini ingin mendirikan negara Serbia Raya, yang mencakup bangsa-bangsa Slavia penghuni wilayah Balkan.
Gerakan Serbia ini amat didukung oleh Rusia, sebagai jalan menanamkan pengaruhnya di wilayah Balkan. Sementara itu, Kerajaan Austria-Hongaria ingin menggantikan Turki menanamkan imbas di wilayah Balkan. Maksud Austria-Hongaria ini sudah tentu mengundang benih permusuhan dari kaum Serbia.
- Terbunuhnya Franz Ferdinand
Pada tahun 1914, tentara Austria-Hongaria mengadakan tes perang-perangan di Bosnia. Latihan ini menyulut kemarahan kaum Serbia. Bagi mereka, tes perang Austria-Hongaria itu ialah tindakan provokatif, atau menantang Serbia.
Muncullah reaksi keras dari Serbia. Pada tanggal 28 Juni 1914, ketika sedang meninjau 1atihan perang, Putera Mahkota Franz Ferdinand bersama isterinya ditembak mati olehipabriel Priri seorang pejuang Serbia. Peristiwa inirah yang menjadi penyebab pribadi pecahnya Perang Dunia I.
Tewasnya Franz Ferdinand sudah tentu menyulut kegeraman Austria-Hongaria. Pemimpin kerajaan ini mengirimkan ultimatum kepada Serbia untuk mempertanggungjawabankan perbuatannya. U1timatum tersebut disusul oleh pengumuman perang, sebulan sehabis Franz Ferdinand tewas. Pihak Rusia merasa sepak terjang Austria-Hongaria itu akan menjadi hambatan pengaruhya di Balkan.
Kerajaan ini pun kemudian memobilisasi pasukannya. Gelagat Rusia ini mendorong Jerman, sekutu Austria-Hongaria untuk bertindak. Akibatnya, sekutu masing-masing pun mulai bergerak. Pada tanggal 1 Agustus 1914, Jerman mengumumkan perang kepada Rusia.
Se1ang tiga dan empat hari kemudian, Perancis mengumumkan perang kepada Jerman, demikian pula dengan Inggris. Dalam krisis tersebut, Turki dan Bulgaria menyatakan bergabung dengan Jerman dan Austria-Hongaria, sedangkan Italia berbalik memihak Perancis dan kawan-kawannya. Perang Dunia I pun dimulai.
Gambaran umum terkena pihak yang terlibat dalam perang dan jalannya perang sanggup kita lihat pada diagram di halaman 113. Perang Duriia I berakhir sehabis Jerman mengalami krisis ekonomi dan politik akhir blokade ketat pihak Sekutu. Di dalam negeri, timbullah gerakan komunis yang hendak menggulingkan pemerintah.
Jerman menga1ami dua serangan sekaligus, dari komunis dan Sekutu. Akhirnya, pada tahun 1918, Jerman terpaksa menyerah. Kaisar Wilhelm II turun tahta, dan tampuk pemerintahan dipegang kaum sosialis. Sementara itu, Kaisar Karl dari Austria-Hongaria pun mengalami nasib yang sama, akhir pemberontakan kaum komunis dan kaum Slavia.
Sete1ah Perang Dunia I se1esai, terjadi perjanjian hening antara pihak yang kalah dengan pihak yang menang perang. Salah satu perjanjian yang populer yaitu Perjanjian Versailles pada tanggal 28 Juni 1919, di mana tampil empat tokoh dunia yang dikenal sebagai The Big Four, yaitu Woodrow Wilson (AS), Clemenceau (Perancis), Lloyd George (Inggris), dan Orlando (Italia).
Perang Dunia I membawa akhir berupa perubahan dan kehancuran, baik bagi pihak yang kalah maupun yang menang. Akibat perang ini mencakup bidang politik, ekonomi, dan sosial. Dalam bidang politik, tanda-tanda paling kentara yaitu lahirnya negara-negara baru, ibarat Uni Soviet, Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Yugoslavia, Hongaria, Mesir, Irak, Arab Saudi, Syria, dan Libanon.
Gejala diberikutnya berupa lemahnya sistem demokrasi. Karena tidak bisa mengatasi krisis politik dan ekonomi, sistem demokrasi semakin terseret ke totalitarianisme (diktatorisme). Di kemudian hari, totalitarianisme inilah yang meletupkan Perang Dunia II.
Akibat perang di bidang ekonomi berupa tanda-tanda saling berebut dan menuntut ganti rugi di antara negara yang memenangkan perang. Gejala ini mengisyaratkan betapa hancurnya kondisi ekonomi Eropa sehabis perang. Usaha industri, pertanian, dan pertambangan, misalnya, mengalami kemerosotan, atau bahkan terancam bangkrut.
Kondisi ekonomi ibarat ini diperburuk oleh krisis ekonomi dunia (malaise), sekitar tahun 1929. Akibatnya, ekonomi kapitalisme yang berlaku di Eropa ketika itu berada di ambang keruntuhan, sehingga mengundang tampilnya faham politik ekonomi komunisme dan etatisme. Perekonomian bukan lagi dikendalikan oleh individu, melainkan oleh negara.
Di bidang sosial, akhir Perang Dunia I ditandai oleh semakin kuatnya kedudukan kaum buruh dan kaum wanita. Kuatnya kedudukan buruh dilatari oleh menyebarnya sosialisme dan komunisme di tengah krisis ekonomi dunia.
Sedangkan emansipasi perempuan dilatari oleh pengalaman dibutuhkannya banyak perempuan untuk bekerja selama perang berlangsung. Kenyataan itu menyulut kesadaran di kalangan perempuan akan kemampuannya. Akibat diberikutnya di bidang sosial yaitu dorongan untuk melestarikan perdamaian dengan mendirikan forum internasional berjulukan Liga Bangsa-bangsa (League of Nations). Lembaga ini dibuat untuk membuat perdamaian dunia.
Daftar Pustaka: Erlangga
Post a Comment for "Kronologi Sejarah Dan Penyebab Terjadinya Perang Dunia"