Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sistem Politik Di Inggris

Sistem politik suatu negara tidak ada yang sama satu dengan lainya, walaupun dasar falsafah negaranya sama. Misalnya, Rusia dengan Cina dasar falsafahnya sama, yaitu komunis tapi corak sistem politiknya tidak sama. Negara Jepang sistem politiknya sidikit banyak menjiplak Inggris tapi keduanya ada perbedaan. Kondisi ini bisa terjadi lantaran sistem politik suatu negara dipengaruhi minimal dua hal, yaitu dasar falsafah negara yang bersangkutan dan fenomena sosial yang ada di Negara tersebut.

Untuk mengulas terkena materi perbedaan sistem politik maka akan kita paparkan rujukan sistem politik dari tiga negara, yaitu Cina sebagai negara sosialis, Inggris sebagai negara liberalis dan dikenal sebagai Induk Parlementarian (Mother of Parlements), dan Jepang sebagai negara termaju Asia, yang sukses memakai sistem polirik yang diadopsi dari barar tanpa kehilangan kepribadiannya. melaluiataubersamaini paparan tersebut, Anda bisa mengambil kesimpulan dimana letak perbedaan prinsip dari ketiga sistem politik tersebut. 

Sistem Politik di Inggris

A. Bentuk Negara
 
Kerajaan Inggris yaitu kerajaan yang tertua dan paling populer di dunia, bentuk pemerintahan Inggris kurang terang didefinisikan dan agak susah dipahami.
 
B. Konstitusi
 
Negara Inggris tidak memiliki konstitusi tertulis. Tidak adanya konstitusi tertulis ini dianggap sebagai suatu laba lantaran dengan konstitusi ini megampangkan pemerintah untuk menyesuaikan tindakan lembaga-lembaganya terhadap perubahan keadaan-keadaan dan tuntutan-tuntutan tanpa mengalami kesusahan dalam prosedurnya.
 
C. Badan Eksekutif
 
Badan administrator terdiri dari raja yang kedudukannya tidak sanggup diganggu gugat, serta ±20 menteri yang bekerja atas asas tanggung jawaban menteri. Kekuasaan Raja atau Ratu spesialuntuk bersifat simbolis, sedangkan kekuasaan yang bekerjsama ada di tangan perdana menteri yang memimpin para menteri. Raja secara formal harus memdiberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang sudah disahkan oleh parlemen, tetapi ia dihentikan menyatakan pendapatnya ihwal undang-undang itu secara terbuka. 

Ratu juga secara formal bertanggung jawaban atas penunjukan perdana menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan. Dalam tindakan-tindakan ini, Ratu dibutuhkan menghargai kehendak parlemen menyerupai yang disampaikan kepadanya oleh para pemimpin partai yang memerintah. 

Oleh lantaran itu, hak raja untuk menunjuk perdana menteri yaitu tidak lebih dari sekedar formalitas. Segera sehabis hasil pemilihan umum diketahui, ratu memanggil pemimpin dari partai yang menang dan menyuruhnya untuk membentuk Kabinet. 

Menteri-menteri kabinet berasal dari partai secara umum dikuasai dan menjadi anggota Majelis Rendah lantaran berdasarkan konvensi bahwa menteri harus diambil dari anggota tubuh legeslatif, oleh lantaran jabatan menteri spesialuntuk boleh dipegang oleh seorang yang sudah mengambarkan dalam pemilihan umum bahwa ia dipercayai oleh rakyat banyak. 

Sesudah diangkat menjadi menteri, kedudukan sebagai anggota parlemen tidak dilepaskannya sehingga administrator bisa menjamin kontrol terhadap perundang-undangan, dan secara bersamaan, menteri-menteri itu bertindak pula sebagai pemimpin administrator departemen-departemen penting pemerintah pusat. 

melaluiataubersamaini demikian, pemerintah Inggris lebih sempurna disebut sebagai pemerintahan kabinet atau pemerintahan partai daripada sebagai pemerintahan parlemen. Perdana menteri bangun sebagai pemimpin partai secara umum dikuasai dalam Majelis Rendah dan juga sebagai ketua dari politisi-politisi partai yang duduk dalam tubuh administrator sehingga secara langsung perdana menteri mewakili adonan kekuasaan legislatif dan eksekutif.

Jadi, sanggup dikatakan bahwa perdana menteri Inggris memiliki kekuasaan yang cukup besar, yaitu
1) memimpin kabinet yang anggotanya sudah dipilihnya sendiri,
2) membimbing majelis rendah,
3) menjadi penghubung dengan raja/ratu, dan
4) memimpin partai mayoritas. 

 Sistem politik suatu negara tidak ada yang sama satu dengan lainya Sistem Politik di Inggris

D. Peranan Parlemen 

Secara formal, peranan parlemen sangatlah besar, tetapi kenyataannya parlemen memiliki kekuasaan yang sangat terbatas alasannya yaitu peranannya untuk merumuskan kecerdikan sangat terbatas. Perdana menteri sebagai pemimpin partai secara umum dikuasai dalam Majelis Rendah dan juga sebagai ketua dari politisi-politisi partai yang duduk dalam tubuh administrator sanggup mengontrol parlemen. Parlemen di Inggris terdiri dari dua kamar, yaitu majelis rendah (DPR) dan majelis tinggi. 

1) Majelis rendah (House of Commons) Majelis ini beranggotakan kurang lebih 630 orang dengan masa jabatan terbaik 5 tahun. Keunggulan tubuh administrator atas kekuasaan DPR di Inggris yaitu jawaban dari disiplin partai dalam Majelis Rendah. Para anggota parlemen dari partai secara umum dikuasai mendukung rencana-rencana kabinet guna mempertahankan kekuasaan partainya dalam tubuh eksekutif. 

2) Majelis tinggi (House of Lords) Majelis Tinggi Inggris satu-satunya majelis di dunia yang anggotanya berkedudukan secara turun temurun. Di samping itu ada anggota yang ditunjuk untuk jabatan seumur hidup berdasarkan jasa-jasanya kepada masyarakat, contohnya, Ny.Churchill sehabis suaminya meninggal. Jumlah anggotanya kira-kira 900 orang. 

E. Sistem Pemilu
Sistem pemilu di Inggris yaitu sistem distrik, yaitu sistem pemilihan yang didasarkan pada kesatuan geografis (yang biasanya disebut distrik lantaran kecilnya kawasan yang diliputi). Setiap distrik memiliki satu wakil dalam Majelis Rendah (DPR). Untuk itu, wilayah negasra dibagi menjadi sejumlah distrik dan jumlahnya sama dengan anggota DPR yang ingin dipilih.


Daftar Pustaka: Yudhistira

Post a Comment for "Sistem Politik Di Inggris"