Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Dan Isi Manifesto Politik 1925

Pada tahun 1923, di bawah pimpinan Iwa Kusumasumantri, pengurus Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) mengeluarkan keterangan asas yang sanggup dianggap sebagai manifesto politik. Dari situ terlihat bahwa Indonesische Vereeniging mempunyai corak politik dan perilaku radikal.

Keterangan asas tahun 1923 sebut bahwa masa depan bangsa Indonesia terletak pada adanya bentuk pemerintahan vang bertanggung tanggapan kepada rakyat dalam arti yang sebenarnya, alasannya bentuk pemerintahan semacam itulah yang sanggup diterima oleh rakyat. Bentuk pemerintahan semacam itu harus dituju oleh tiap-tiap orang Indonesia berdasarkan kecakapannya dengan kekuatan dan kemampuan diri sendiri, bebas dari menolongan asing. Menghindari perpecahan dan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia untuk mencapai tujuan bersama. 

Dalam membuktikan keterangan asas itu, Iwa Kusumasumantri menyampaikan bahwa dalam usaha mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia harus menempuh jalan non kooperasi. Indonesia harus menolak kerjasama dengan Belanda. melaluiataubersamaini demikian, Indonesia bekerja untuk membangun negara nasional. melaluiataubersamaini keterangan asas itu secara terang-terangan Indonesische Vereeniging melibatkan diri dalam acara politik. 

melaluiataubersamaini tegas pula ditetapkan bahwa organisasi ini berjuang untuk mencapai pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia dan menolak kolaborasi dengan pemerintah kolonial. Keterangan asas tahun 1923 itu dipertegas lagi oleh pengurus gres di bawah pimpinan Nazir Datuk Pamuncak pada tahun 1924. Dalam keterangan asas tahun 1924 ditetapkan hal-hal sebagai diberikut:

  • Hanva Indonesia yang bersatu dengan menyingkirkan perbedaan-perbedaan golongan, sanggup mematahkan kekuasaan penjajah.
  • Tujuan bersama, vakni kemerdekaan Indonesia, menghendaki adanya agresi massa nasional vang sadar dan berdasar kepada tenaga sendiri.
  • Melihat dua macam penjajahan, politik dan ekonomi, agresi itu ialah suatu persediaan bagi kemerdekaan politik dan suatu perilaku menentang kapitalis gila yang menguras kekayaan Indonesia. Nazir Datuk Pamuncak menegaskan bahwa politik non-kooperasi ialah sendi usaha rakyat Indonesia.

Kerja sama dengan pihak penjajah untuk mencapai impian kemerdekaan tidak lain ialah penipuan diri sendiri. Kerja sama spesialuntuk mungkin antara dua golongan yang sama hak dan kewajibannya serta sama pula kepentingannya. Pada tahun 1925, keterangan asas itu dipertegas lagi oleh pengurus di bawah pimpinan Sukiman Wiryosanjoyo. Dibandingkan dengan keterangan asas terlampau, keterangan asas tahun 1925 lebih berani. Keterangan itu sebagai diberikut:

 mengeluarkan keterangan asas yang sanggup dianggap sebagai manifesto politik Sejarah dan Isi Manifesto Politik 1925

  • Hanya Indonesia yang bersatu, dengan menyingkirkan perbedaan-perbedaan golongan, sanggup mematahkan kekuasaan penjajah. Tujuan bersama yakni kemerdekaan Indonesia, menghendaki agresi massa yang sadar dan berdasar pada kekuatan sendiri.
  • Peran serta seluruh lapisan rakyat Indonesia dalam usaha kemerdekaan nasional ialah juga suatu syarat mutlak untuk mencapai tujuan itu.
  • Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap problem politik kolonial ialah perperihalan kepentingan antara si penjajah dengan yang terjajah. Corak politik penjajah untuk mengaburkan dan menutup anasir itu harus dibalas oleh bangsa Indonesia dengan mempertajam dan menyatakan dengan terang perperihalan itu.
  • Karena efek penjajahan sangat merusak dan menjadikan demoralisasi atas keadaan jiwa dan fisik bangsa Indonesia, usaha normalisasi korelasi jiwa dan materil harus dilakukan sungguh-sungguh. 
Keterangan-keterangan asas itu ialah manifesto politik yang menggambarkan tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Tujuan tersebut ialah kemerdekaan bangsa dan tanah air. Kemerdekaan itu harus dicapai dengan adanya persatuan dan melalui usaha sendiri serta agresi massa yang sadar. Keterangan asas ini mempengaruhi pergerakan politik di Indonesia. Gagasan tentang persatuan yang dilontarkan Perhimpunan Indonesia itu bergema dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.


Daftar  Pustaka: Erlangga

Post a Comment for "Sejarah Dan Isi Manifesto Politik 1925"